Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip
SUNGAI BAHAU, KALIMANTAN UTARA

Berita Tempo Plus

Jeram-jeram di Pinggir Hutan

DI Sungai Bahau, alam masih bertarak dalam diam, belum dijahanami oleh pembalakan, tambang, atau kebun kelapa sawit. Saat kita beristirahat di tepi sungai, sambil membakar ikan yang baru dikail, rama-rama bertengger ramah di lengan pendatang—tak kenal takut. Angin mengibas, lalu dedaunan di pohon-pohon rindang itu saling berbisik, sebagian gugur ke bumi, bagaikan confetti di pesta ulang tahun.

18 November 2013 | 00.00 WIB

Jeram-jeram di Pinggir Hutan
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIANG yang tadinya terik perlahan melindap ketika kami mulai memasuki Berau. Anak sungai selebar 20 meter itu dipayungi pohon-pohon besar hutan Kayan Mentarang. Air mengalir tenang, hampir tanpa riak. Ketika motor tempel perahu dimatikan, kami bahkan bisa mendengar dedaunan bergesek—bagai bisik peri di rimba dongeng.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus