Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

JK Sebut WNA Masuk DPT Karena Kesalahan Administrasi

JK menyebut masuknya WNA ke dalam DPT hanya karena kesalahan administrasi.

5 Maret 2019 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri penandatanganan perjanjian kemitraaan ekonomi Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA), di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin, 4 Maret 2019. Foto: Biro Pers Wakil Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya kesalahan administrasi. JK meyakini tak akan ada pemilih WNA yang mendapat suara di hari pemilihan nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kesalahan administrasi menurut saya, itu terjadi di bawah kesalahan administrasi yang tidak bisa membedakan KTP untuk penduduk dengan KTP untuk orang asing," kata JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa, 5 Maret 2019.

JK mengatakan kepemilikan kartu tanda penduduk bagi WNA memang diperlukan. Tak hanya Indonesia, namun negara-negara lain pun menerapkan sistem ini bagi pendatang asing. "Kalau tidak ada (KTP) kan bagaimana dia mengatakan dia tinggal di sini. Kerjanya apa. Paspor kan tak ada kerjanya apa," kata dia.

JK mengatakan saat ini urusan data pemilih sudah ada di tangan yang benar, yakni di tangan Kementerian Dalam Negeri. Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya bertugas untuk mencocokkan dan meneliti ulang data-data itu agar dapat masuk ke DPT.

Meski begitu, JK sepakat dengan usulan bahwa desain dari KTP bagi WNA ini harus dibedakan. Hal ini ia sebut untuk menghindari kesalahan tertukar dengan KTP WNI.

Isu KTP WNA ini ramai dibicarakan setelah beredar dua foto KTP elektronik di media sosial yang menampilkan dua identitas berbeda. Yang satu bernama Bahar dan satu lagi bernama Guohui Chen. Gouhui disebut-sebut WNA Cina punya KTP Cianjur dan dikabarkan terdaftar di DPT setempat. Sedangkan Bahar justru tak terdaftar.

 

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus