Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak henti memantik kontroversi. Proyek yang tak pernah dijanjikan Joko Widodo semasa kampanye pemilihan presiden itu tiba-tiba diteken sebagai proyek strategis nasional tahun ini. Sejak awal pemerintah menegaskan tak akan ada jaminan negara. Lalu dipilihlah kontraktor Cina yang sesumbar tak butuh uang APBN untuk menggarap proyek ini.
Belakangan, setelah ditetapkan sebagai pelaksana, konsorsium Tiongkok menuntut perlunya jaminan, setidaknya berupa kepastian politik. Banyak yang terperanjat, termasuk para menteri di Kabinet Kerja.
Jejak dan Harapan
26 Maret 2015
MOU Menteri BUMN dengan National Development and Reform Commission (NDRC)MOU Menteri BUMN dengan China Development Bank30 Maret 2015
Rapat kabinet penugasan Menteri BUMN untuk tindak lanjut kerja sama dengan Cina22 April 2015
Framework Agreement Menteri BUMN dengan NDRCFramework Agreement Konsorsium BUMN Indonesia yang diwakili oleh WIKA dengan China Railway International Co Ltd dan CDB13 Juli 2015
Rapat kabinet terbatas mengenai LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung10 Agustus 2015
Feasibility study diselesaikan menurut kesepakatan dalam framework agreement22 September 2015
Rapat kabinet terbatas terkait dengan pembangunan kereta cepat6 Oktober 2015
Peraturan Presiden Nomor 107 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat16 Oktober 2015
Konsorsium BUMN (Pilar Sinergi BUMN Indonesia/PSBI) & China Railway menandatangani joint venture agreementPSBI dan China Railway mendirikan Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC)12 Januari 2016
Penetapan trase jalur kereta cepat15 Januari 2016
Rapat kabinet terbatas tentang pelaksanaan groundbreaking dan penetapan badan usaha prasarana perkeretaapian20 Januari 2016
Izin lingkungan terbit dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan21 Juni 2016
Groundbreaking2018
Selesai konstruksi2019
Testing dan commissioningMulai beroperasiPERBANDINGAN PROPOSAL CINA DAN JEPANG
CinaParameterJepang
US$ 5,5 miliar = Rp74,25 triliun
Nilai penawaranUS$ 6,2 miliar = Rp 83,7 triliun
Tidak ada jaminan pemerintah dan APBNTidak ada subsidi tarifKelebihan biaya tanggung jawab konsorsiumKomitmen pemerintah-Ada jaminan pemerintah, pembiayaan dari APBNAda subsidi tarifKelebihan biaya tanggung jawab pemerintahBerbentuk joint venture corporation (JVC): Indonesia 60 persen, Cina 40 persenRisiko proyek: JVCKonsep bisnis-Engineering, Procurement and Construction (EPC) + Financing (kontraktor biasa)Risiko: pemerintahEkuitas 25%; Utang dari Cina Development Bank 75%Persyaratan pinjaman:
Jangka waktu 40 tahunmasa tenggang 10 tahunPorsi pinjaman:
60% USD, bunga 2 persen /tahun40% yuan, bunga 3,46 persen /tahunPembiayaan-Pinjaman JICA 75% dan diterus-pinjamkan (SLA) kepada perusahaan pengelolaPersyaratan pinjaman:
Jangka waktu 40 tahun, masa tenggang 10 tahunPorsi pinjaman:
100 persen yen, bunga 0.1 persen /tahun (pinjaman pemerintah)Pengerukan: 16,6 kmPenimbunan: 40,5 kmLayang: 70,5 kmTerowongan: 22,9Jenis strukturPengerukan: 24,22 kmPenimbunan: 34,58 kmLayang: 39,2Terowongan: 42,14 kmPanjang lintasan 150,5 kmRute: Gambir-Gedebage Jumlah stasiun: 8LintasanPanjang lintasan 140,14 kmRute: Dukuh Atas-GedebageJumlah stasiun: 5Mulai: 2016Selesai: 2018Operasi: 2019Waktu pelaksanaanMulai : 2017Selesai : 2019Operasi : 2021350-380 km per jamKecepatan320 km per jamRp 200 ribu TarifRp 200 ribuPerbandingan Biaya Proyek Kereta Cepat di Berbagai Negara
NegaraRp, miliar per km
Prancis71-285Jerman227-437Italia387Jepang304-470Cina133-251Korea Selatan520Spanyol118-304Taiwan601Rata-rata272-299Jakarta-Bandung (Proposal Cina)503Jakarta-Bandung (Proposal Jepang)598Euro 1 = Rp 15.198US$ 1 = Rp 13.500Migrasi Penumpang Kereta Api, Travel, dan Kendaraan Pribadi ke Kereta Cepat di Berbagai Negara
RuteJarak (km)| Peralihan dari Moda Lama ke Kereta Cepat (persen)
Beijing-Tianjin| 120| 8,7Jinan-Qingdao| 393 |6,4Paris-Lyon | 430 | 8,0Madrid-Sevilla| 471| 8,0Madrid-Barcelona| 630 | 10,0Rata-rata| 409| 8,2Kereta Cepat Jakarta-BandungProposal Cina|150| 37,4Proposal Jepang| 140 | 28,7Kinerja Keuangan Manajemen Kereta Cepat di Berbagai Negara
Kereta CepatKinerja Keuangan
Tokaido Shinkansen (Jepang)| Balik modal dalam 8 tahunParis-Lyon TGV (Prancis)| FIRR = 15 persen Beijing-Shanghai (Cina)| RugiWuhan-Guangzhou (Cina)| RugiQingdao-Jinan (Cina)| Balik modalBeijing-Tianjin (Cina)| RugiZhengzhou-Xi'an (Cina)| Rugi
FIRR = Financial internal rate of return (tingkat pengembalian modal)Sumber: Kementerian BUMN, data diolah dari Feasibility Study Cina dan Jepang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini