Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jungkir-Balik Sepur Kilat

8 Februari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak henti memantik kontroversi. Proyek yang tak pernah dijanjikan Joko Widodo semasa kampanye pemilihan presiden itu tiba-tiba diteken sebagai proyek strategis nasional tahun ini. Sejak awal pemerintah menegaskan tak akan ada jaminan negara. Lalu dipilihlah kontraktor Cina yang sesumbar tak butuh uang APBN untuk menggarap proyek ini.

Belakangan, setelah ditetapkan sebagai pelaksana, konsorsium Tiongkok menuntut perlunya jaminan, setidaknya berupa kepastian politik. Banyak yang terperanjat, termasuk para menteri di Kabinet Kerja.

Jejak dan Harapan

26 Maret 2015

  • MOU Menteri BUMN dengan National Development and Reform Commission (NDRC)
  • MOU Menteri BUMN dengan China Development Bank

    30 Maret 2015

  • Rapat kabinet penugasan Menteri BUMN untuk tindak lanjut kerja sama dengan Cina

    22 April 2015

  • Framework Agreement Menteri BUMN dengan NDRC
  • Framework Agreement Konsorsium BUMN Indonesia yang diwakili oleh WIKA dengan China Railway International Co Ltd dan CDB

    13 Juli 2015

  • Rapat kabinet terbatas mengenai LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

    10 Agustus 2015

  • Feasibility study diselesaikan menurut kesepakatan dalam framework agreement

    22 September 2015

  • Rapat kabinet terbatas terkait dengan pembangunan kereta cepat

    6 Oktober 2015

  • Peraturan Presiden Nomor 107 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat

    16 Oktober 2015

  • Konsorsium BUMN (Pilar Sinergi BUMN Indonesia/PSBI) & China Railway menandatangani joint venture agreement
  • PSBI dan China Railway mendirikan Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC)

    12 Januari 2016

  • Penetapan trase jalur kereta cepat

    15 Januari 2016

  • Rapat kabinet terbatas tentang pelaksanaan groundbreaking dan penetapan badan usaha prasarana perkeretaapian

    20 Januari 2016

  • Izin lingkungan terbit dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

    21 Juni 2016

  • Groundbreaking

    2018

  • Selesai konstruksi

    2019

  • Testing dan commissioning
  • Mulai beroperasi

    PERBANDINGAN PROPOSAL CINA DAN JEPANG

    CinaParameterJepang

    US$ 5,5 miliar = Rp74,25 triliun

    Nilai penawaranUS$ 6,2 miliar = Rp 83,7 triliun

  • Tidak ada jaminan pemerintah dan APBN
  • Tidak ada subsidi tarif
  • Kelebihan biaya tanggung jawab konsorsiumKomitmen pemerintah-Ada jaminan pemerintah, pembiayaan dari APBN
  • Ada subsidi tarif
  • Kelebihan biaya tanggung jawab pemerintah
  • Berbentuk joint venture corporation (JVC): Indonesia 60 persen, Cina 40 persen
  • Risiko proyek: JVCKonsep bisnis-Engineering, Procurement and Construction (EPC) + Financing (kontraktor biasa)
  • Risiko: pemerintah
  • Ekuitas 25%; Utang dari Cina Development Bank 75%

    Persyaratan pinjaman:

  • Jangka waktu 40 tahun
  • masa tenggang 10 tahun

    Porsi pinjaman:

  • 60% USD, bunga 2 persen /tahun
  • 40% yuan, bunga 3,46 persen /tahun
  • Pembiayaan-Pinjaman JICA 75% dan diterus-pinjamkan (SLA) kepada perusahaan pengelola

    Persyaratan pinjaman:

  • Jangka waktu 40 tahun, masa tenggang 10 tahun

    Porsi pinjaman:

  • 100 persen yen, bunga 0.1 persen /tahun (pinjaman pemerintah)
  • Pengerukan: 16,6 km
  • Penimbunan: 40,5 km
  • Layang: 70,5 km
  • Terowongan: 22,9Jenis strukturPengerukan: 24,22 km
  • Penimbunan: 34,58 km
  • Layang: 39,2
  • Terowongan: 42,14 km
  • Panjang lintasan 150,5 km
  • Rute: Gambir-Gedebage
  • Jumlah stasiun: 8LintasanPanjang lintasan 140,14 km
  • Rute: Dukuh Atas-Gedebage
  • Jumlah stasiun: 5
  • Mulai: 2016
  • Selesai: 2018
  • Operasi: 2019Waktu pelaksanaanMulai : 2017
  • Selesai : 2019
  • Operasi : 2021
  • 350-380 km per jamKecepatan320 km per jam
  • Rp 200 ribu TarifRp 200 ribu

    Perbandingan Biaya Proyek Kereta Cepat di Berbagai Negara

    NegaraRp, miliar per km

  • Prancis71-285
  • Jerman227-437
  • Italia387
  • Jepang304-470
  • Cina133-251
  • Korea Selatan520
  • Spanyol118-304
  • Taiwan601
  • Rata-rata272-299
  • Jakarta-Bandung (Proposal Cina)503
  • Jakarta-Bandung (Proposal Jepang)598
  • Euro 1 = Rp 15.198
  • US$ 1 = Rp 13.500

    Migrasi Penumpang Kereta Api, Travel, dan Kendaraan Pribadi ke Kereta Cepat di Berbagai Negara

    RuteJarak (km)| Peralihan dari Moda Lama ke Kereta Cepat (persen)

  • Beijing-Tianjin| 120| 8,7
  • Jinan-Qingdao| 393 |6,4
  • Paris-Lyon | 430 | 8,0
  • Madrid-Sevilla| 471| 8,0
  • Madrid-Barcelona| 630 | 10,0
  • Rata-rata| 409| 8,2
  • Kereta Cepat Jakarta-Bandung
  • Proposal Cina|150| 37,4
  • Proposal Jepang| 140 | 28,7

    Kinerja Keuangan Manajemen Kereta Cepat di Berbagai Negara

    Kereta CepatKinerja Keuangan

  • Tokaido Shinkansen (Jepang)| Balik modal dalam 8 tahun
  • Paris-Lyon TGV (Prancis)| FIRR = 15 persen
  • Beijing-Shanghai (Cina)| Rugi
  • Wuhan-Guangzhou (Cina)| Rugi
  • Qingdao-Jinan (Cina)| Balik modal
  • Beijing-Tianjin (Cina)| Rugi
  • Zhengzhou-Xi'an (Cina)| Rugi
    FIRR = Financial internal rate of return (tingkat pengembalian modal)

    Sumber: Kementerian BUMN, data diolah dari Feasibility Study Cina dan Jepang

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus