Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laskar Pelangi dan Ayat-ayat Cinta
Pilihan Penonton Indonesia
Untuk waktu yang lama, bioskop Indonesia dikuasai film-film horor dan komedi seks. Penonton sudah tak bisa membedakan lagi film kuntilanak, hantu, dan pocong yang berseri-seri. Karena itu, ketika film Ayat-ayat Cinta (Hanung Bramantyo), yang diangkat dari novel laris karya Habiburrahman el-Shirazi, muncul di bioskop pada Februari 2008, popularitas film horor semakin turun. Film yang bercerita tentang konflik batin mahasiswa Indonesia di Mesir, Fachri, dalam urusan cinta dan keimanan ini sempat menyulut pertanyaan soal isu poligami. Menurut sutradara Hanung Bramantyo, film ini berhasil menarik 3,8 juta penonton.
Menjelang Lebaran, sebuah film yang berbeda lantas ”melabrak” film komedi yang bertebaran. Laskar Pelangi, yang diangkat dari novel Andrea Hirata, bercerita tentang 10 anak Sekolah Dasar Muhammadiyah di Pulau Belitung dan upaya mereka untuk tetap mendapatkan pendidikan di tengah kemiskinan yang mendera. Film karya sutradara Riri Riza dan produksi Mira Lesmana ini sudah ditonton 4,4 juta orang. ”Dan sampai hari ini masih ada di bioskop nasional,” kata Mira bangga.
Film ini juga berhasil menembus Berlinale, festival film internasional yang bergengsi di Jerman, yang digelar Februari 2009 mendatang, dalam kategori film panorama.
Momen
April
Mei
Juli
September
Oktober
November
Desember
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo