Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUDAH setahun lebih, Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian RI jadi sorotan. Kasus korupsi pengadaan barang di lembaga itu telah menyeret Djoko Susilo ke bui. Kini Korps Lalu Lintas kerepotan oleh paceklik blangko surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK) dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB). Akibatnya, warga yang baru membeli kendaraan atau melakukan balik nama kendaraan hanya mendapat surat sementara sebagai pengganti.
Mengapa kelangkaan terjadi? Kepada Tri Artining Putri, Setri Yasra, dan Widiarsi Agustina, Kamis pekan lalu Kepala Korps Lalu Lintas Pudji Hartanto Iskandar menjelaskan.
Soal kelangkaan stok blangko, betulkah polisi keteteran?
Enggak betul itu. Kami sudah memprediksi kondisi ini. Kalau stok habis, kan ada STNK dan BPKB sementara. Juga ada subsidi silang dari daerah yang stoknya masih banyak ke daerah yang kehabisan. Masa darurat ini kan April-Juni. Pada Juli, diharapkan keadaan lebih aman karena proses lelang pengadaan sudah selesai. Sudah saya jelaskan itu di Mabes Polri, 16 Mei lalu. Sayang, media kurang memberitakannya. Kami bahkan menemui Lembaga Konsumen Indonesia untuk menjelaskan soal ini.
Kenapa bisa terjadi kelangkaan material?
Pertama, kami sedang melakukan pembenahan sistem pengadaan sesuai dengan aturan. Kedua, perencanaan meleset karena ada kenaikan angka pembelian kendaraan. Akibatnya, stok tiga bulan bisa habis lebih awal.
Karena menyangkut anggaran baru, semua harus dihitung lagi. Pagu baru keluar Februari dan kami harus menunggu surat edaran dari Kementerian Keuangan tentang tata cara pengelolaan keuangan. Jawabannya baru keluar April, dan dimulailah lelang. Tapi kan tidak bisa selesai satu minggu, bisa dua bulan. Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, pejabat pembuat komitmen tak boleh meneken sebelum anggaran turun.
Seberapa parah kelangkaan itu?
Tidak kronis karena sudah diantisipasi dengan STNK dan BPKB sementara. Tak ada masalah soal legalitas. Sudah kami bahas itu dengan kejaksaan dan pengadilan. Surat itu tetap legal karena resmi kami keluarkan dan bisa menjadi barang bukti pengadilan saat tilang. Kami juga mengundang agen tunggal pemegang merek dan penyedia leasing untuk sosialisasi. Semua dilakukan sebagai konsekuensi pembenahan sistem. Kami profesional saja. Kami enggak mau bernasib seperti kemarin (kasus Djoko Susilo—Red.).
Anda terlalu hati-hati….
Saya hanya ingin mematuhi aturan dan profesional saja. Bisa saja serba cepat, tapi aturannya kan enggak bisa. Bahkan soal BPKB itu sampai kami lelang dua kali. Namun yang keluar itu-itu lagi juga.
Maksudnya pemain lama?
Bukan. Itu perusahaan yang sebelumnya sudah mendaftar lalu mendaftar lagi.
Tapi pesertanya itu-itu terus?
Janganlah mengarahkan seolah-olah kami mengondisikan hal itu. Niat kami bersih. Katakanlah hanya dua peserta tender, keduanya mampu dan kebetulan saudara saya, masak enggak boleh? Yang penting tidak potong kompas. Kami enggak mau jatuh dua kali.
Jadi benar pemainnya itu-itu saja?
Kalau mereka yang mampu, ya bagaimana. Kami tak bisa melarang mereka ikut lelang. Sistem kami terbuka. Jika ada yang bisa mengalahkan (pemain lama) secara obyektif, silakan.
Betulkah sejumlah pejabat Korps Lalu Lintas "menjajakan" proyek?
Enggak bakal ada. Sudah saya kunci prosesnya: semua terbuka dan tidak ada pengondisian. Silakan yang punya mesin dan punya uang bersaing.
Primer Koperasi Polisi (Primkoppol) tahun ini kembali ikut tender?
Keterlibatan Primkoppol itu bagian dari kerja sama operasi, terutama di bidang distribusi. Kalau ada perusahaan lain yang mampu, silakan. Dua minggu sekali saya kumpulkan panitia lelang untuk saya awasi. Kalau mendengar panitia ketemu pengusaha A atau B, saya luruskan. Ketemu boleh, tapi jangan ngatur-ngatur (tender).
Tender Baru, Pemain Lama
TAK banyak ingar-bingar, Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian RI kembali menggelar sejumlah tender pengadaan barang tahun 2013. Pemain lama berebut proyek bernilai ratusan miliar rupiah.
Material Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
Nilai pagu
Rp 338,8 miliar
Harga perkiraan sendiri
Rp 241,2 miliar
Harga satuan
Rp 27.500 (R2), Rp 45.000 (R4)
Status
Pembukaan tender
Keterangan
Pada 2012 dimenangi Primer Koperasi Polisi Direktorat Lalu Lintas Markas Besar Polri dengan subkontraktor PT Citra Mandiri Metalindo Abadi.
Material Surat Izin Mengemudi
Nilai pagu
Rp 225,6 miliar
Harga perkiraan sendiri
Rp 206,3 miliar
Harga satuan
Rp 19.000
Status
Penetapan pemenang
Keterangan
Pada 2012 dimenangi PT Danatel Pratama, yang disebut-sebut terafiliasi dengan Andi Winata, putra taipan Tomy Winata.
Material Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
Nilai pagu
Rp 296,7 miliar
Harga perkiraan sendiri
Rp 230,3 miliar
Harga satuan
Rp 15.000
Status
Penetapan pemenang
Keterangan
Pada 2012 dimenangi PT Trisakti Mustika Graphia, yang dimiliki pengusaha bernama Mintarja.
Material Buku Pemilik Kendaraan Bermotor
Nilai pagu
Rp 251,3 miliar
Harga perkiraan sendiri
Rp 227 miliar
Harga satuan
Rp 19.000
Status
Penetapan pemenang
Keterangan:
Pada 2012 dimenangi PT Jasuindo Tiga Perkasa, milik pengusaha Robert Bonosusatya.
Pengadaan Mobil Patwal 2.500 cc
Nilai pagu
Rp 52,5 miliar
Harga perkiraan sendiri
Rp 52,4 miliar
Status
Tender sudah selesai
Pengadaan Mobil Patroli 1.500-2.000 cc
Nilai pagu
Rp 29,5 miliar
Harga perkiraan sendiri
Rp 29,49 miliar
Status
Tender sedang berlangsung
Pengadaan R2 Patwal 1.300 cc
Nilai pagu
Rp 14,6 miliar
Harga perkiraan sendiri
Rp 14,58 miliar
Status
Tender sedang berlangsung
Keterangan:
Dalam beberapa tahun terakhir pengadaan mobil dan motor di Korps Lalu Lintas disebut-sebut selalu dimenangi dua pengusaha: Halim dan Ridwan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo