Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak wanita yang meninggal dunia akibat kanker serviks atau mulut rahim. Salah satunya artis Julia Perez, yang berpulang pada 10 Juni 2017, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keingintahuan akan kanker serviks pun semakin tinggi, terutama di kalangan perempuan. Seperti dilansir Hello, kanker serviks biasanya menyerang perempuan berusia di bawah 35 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, rasanya para wanita perlu tahu gejalanya untuk meningkatkan kewaspadaan apabila melihat tanda-tanda awal adanya kanker, selain melakukan screening pada serviks.
Baca juga:
11 Faktor yang Membuat Kanker Serviks Mengintai
Kenali 19 Tipe HPV Pemicu Kanker Serviks
Prediksi Harapan Hidup Pengidap Kanker Serviks dari Stadiumnya
Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks adalah jenis kanker yang muncul di leher rahim. Penyebabnya bisa jadi virus Human Papilloma (HPV), virus yang biasa menular saat berhubungan seks. Ada lebih dari 100 jenis HPV dan beberapa di antaranya tidak berbahaya. Namun sebagian lagi bisa mengakibatkan perubahan abnormal pada sel-sel di serviks yang bisa menyebabkan kanker.
Apa gejalanya?
Gejala yang paling utama adalah pendarahan vagina di luar masa menstruasi, bisa juga ketika atau setelah berhubungan badan. Banyak juga yang merasa tidak nyaman saat berhubungan intim, selain keluarnya kotoran berbau tak sedap dari vagina. Bila kanker menyebar di luar serviks dan mempengaruhi jaringan di sekitarnya, penyakit ini bisa memicu sembelit, kencing berdarah, kaki bengkak, beser, nyeri di tubuh bagian samping atau belakang, yang bisa disebabkan oleh pembengkakan ginjal.
Gejala lain adalah kehilangan nafsu makan dan kurang bertenaga. Yang penting untuk diketahui adalah sel-sel prakanker serviks tak menunjukkan gejala-gejala khusus dan itulah perlunya melakukan screening serviks.
Apa itu screening serviks?
Screening adalah tes pada manusia sehat untuk mengetahui adanya tanda-tanda perkembangan sel-sel kanker. Cara ini cukup baik untuk mencegah kanker dengan cara menemukan dan mengatasi tanda-tanda awal perubahan pada rahim. Saat tes, dokter atau perawat akan mengambil sampel sel dari serviks dengan sebuah sikat kecil dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilihat apakah ada hal yang tidak normal.
Apa pengobatan kanker serviks?
Pengobatan tergantung pada sebarapa luas kanker sudah menyebar di sel-sel dan jaringan-jaringan di sekitar serviks. Bila masih dalam tahap awal, kanker bisa diobati dengan operasi. Bila sudah memasuki stadium lanjut membutuhkan terapi radio dan/atau kemoterapi.
Pengobatan meliputi:
*Membuang sel-sel tak normal, bisa dengan cara biopsi atau terapi laser.
*Trakelektomi radikal, yaitu jenis operasi untuk membuang serviks, jaringan di sekitarnya, dan dan bagian atas vagina, tapi rahim dibiarkan ada.
*Histerektomi, yakni operasi pembuangan serviks dan rahim dan biasanya dilakukan bila kanker sudah dalam tahap yang parah.