Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Kapal Selam Berbuntut Panjang

Dengan bantuan Amerika Serikat, melalui koalisi AUKUS, Australia akan membangun kapal selam nuklir. Diprotes Cina dan Indonesia.

25 Desember 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RENCANA pembangunan kapal selam nuklir Australia memicu protes. Meski bukan senjata nuklir, dengan bantuan teknologi Inggris dan Amerika Serikat melalui pakta pertahanan AUKUS, yang disahkan pada 15 September 2021, membuat Australia memiliki nuklir pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan berdasarkan perkembangan situasi strategis di Indo-Pasifik, Australia kini membutuhkan kapal selam bertenaga nuklir yang dapat bergerak lebih cepat, bertahan lebih lama di bawah laut, dan mengangkut barang yang lebih berat daripada kapal selam konvensional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cina menilai kesepakatan itu merusak stabilitas dan perdamaian kawasan Asia-Pasifik dan meningkatkan perlombaan senjata. Indonesia dan Malaysia khawatir Australia akan melanggar kesepakatan internasional mengenai larangan pengembangan senjata nuklir. Prancis, yang gagal menjual 12 kapal selamnya ke Australia, menyebut kesepakatan itu brutal.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus