Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vandalisme yang diduga dilakukan warga Depok di Gua Hira, Arab Saudi, viral di media sosial. Dugaan vandalisme itu diunggah Habib Husein Ja'far Al Hadar atau Habib Jafar dalam channel YouTube-nya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video berdurasi 16 menit 54 detik berjudul "Why Depok di Gua Hira?" itu diunggah Kamis, 20 Juli 2023. Video itu memperlihatkan bagian dinding gua yang ditulisi nama-nama orang Indonesia dan Kota Depok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam awal video, Habib Jafar memuji keindahan pemandangan di sekitar Gua Hira. Gua itu merupakan tempat diturunkan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surah Al Alaq ayat 1 sampai 5. Bahkan telah diindahkan Nabi Muhammad SAW secara spiritual dengan uzlah (mengasingkan diri) di sana.
"Sedangkan kita yang mengaku umat Islam telah mengotori dengan sampah," tutur Habib Jafar sambil mengarahkan kamera ke tumpukan sampah di sekitar Gua Hira.
Dikecam Habib Ja’far
Habib Ja’far mengecam orang yang mendaki ke Gua Hira, yang menjadi puncak spiritualitas Nabi Muhammad SAW, namun tidak menjaga kebersihan.
"Dengan tidak membuang sampah sembarangan dan juga melakukan praktik vandalisme ini penuh paradoks, anomali," ujarnya.
Vandalisme itu berupa corat-coret tidak jelas, kata Jafar, cuma nama orang terus diberi simbol hati dengan nama istri atau kekasihnya. Beberapa pelaku vandalisme jelas orang Indonesia, lihat tuh namanya Rojali, Andriyani, Miftah, dan Depok dong," ujarnya di menit ke 8 detik ke 30.
Hingga Jumat sore pukul 15.11, unggahan Depok di Gua Hira tersebut sudah ditonton 25 ribu kali dan 140 komentar.
Kemenag: sangat kami sayangkan
Kepala Sub Bagian Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok Hasan Basri menyayangkan vandalisme di Gua Hira, Arab Saudi dengan tulisan nama Kota Depok dan nama orang Indonesia. Hasan mengatakan, ziarah ke Gua Hira sebenarnya juga merupakan ibadah, karena menelusuri jejak sejarah kenabian Nabi Muhammad SAW ketika pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril.
"Jangan kita kotori kelestarian dan kebersihannya, ini sangat kami sayangkan," kata Hasan Basri, Jumat, 21 Juli 2023.
Harap jamaah jaga kesucian
Dia berharap jamaah haji maupun umrah menjaga kesucian dengan menjaga perilaku dan sikap masing-masing saat menjalankan ibadah. "Jangan mengotori tempat-tempat bersejarah dengan tulisan-tulisan yang kurang bermanfaat," ujarnya.
Dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) Kemenag yang menjadi panitia haji, tidak bisa mengawasi seluruh jamaah. Dia menduga jamaah ada yang iseng melakukan vandalisme saat petugas tidak mengawasi.
"Mereka kan berziarah ke sana, mungkin pada saat berziarah itu, mungkin petugas tidak mengawasi sampai sejauh itu," ujarnya.
Diduga bawa spidol untuk namai koper dan tas
Diduga jamaah haji yang melakukan vandalisme di Gua Hira membawa spidol untuk menamai koper dan tas agar tidak tertukar.
"Khawatir tas atau koper tertukar, jadi ada penulisan identitas, khawatir ilang mereka membeli itu. Atau mungkin punya inisiatif itu, ketika datang ke tempat itu atau Gua Hira nama atau daerahnya terkenal, padahal hal tersebut tidak baik," katanya.
Kemenag belum bisa pastikan pelaku vandalisme
Kantor Kemenag Kota Depok belum bisa memperkirakan vandalisme itu dilakukan oleh jemaah asal Depok, Jawa Barat. Sebab, ada daerah lain di Indonesia yang juga menggunakan nama Depok.
"Saya juga tidak tahu ya, mudah-mudahan sih bukan dari Depok Jawa Barat, saya imbau jaga kebersihan dan kelestarian, apalagi itu tempat bersejarah di mana Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu pertama dari Allah SWT," ucap Hasan.
Wali Kota Depok: nggak layak
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menilai hal itu tidak layak dilakukan, di tempat bersejarah umat Islam.
“Nggak layak untuk membuat hal seperti itu apalagi mengatasnamakan satu kota,” kata Idris, Jumat, 21 Juli 2023.
Seperti buka aib warga Depok
Menurut Idris, vandalisme tulisan Depok di Gua Hira sama seperti membuka aib warga Depok. Ia pun meyakini kalau warga Kota Sejuta Maulid tersebut tidak senang dibawa-bawa karena itu.
“Ini kan dia membuka aibnya orang Depok, yang mungkin yang tidak setuju seluruh warga Depok ketika dia mengatasnamakan nama Depok,” ucap Wali Kota Depok itu.
RICKY JULIANSYAH