Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Keluh Kesah Si Bemo

Sopir-sopir bemo di ampenan, mengeluh. jumlah bemo mereka anggap tak sebanding dengan jumlah penumpang. pihak llajr menganggap, penumpang sepi karena sedang musim ke sawah. (kt)

10 April 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM beberapa bulan terakhir ini banyak sopir bemo bertrayek dalam kota sepanjang Cakranegara-Mataram-Ampenan, mengobral keluh panjang sembari menggeleng-gelengkan kepala. Itu disebabkan oleh menyusutnya arus penumpang secara mengejutkan. Uang masuk ke kocek mereka menciut. Berbeda jauh dengan tahun-tahun kemarin. "Tempohari kami bisa mengumpulkan uang paling sedikit Rp 4.500 sehari, tapi sekarang paling banyak Rp 3.000 keluh sopir-sopir bemo. Tapi syukur sang majikan (sipemilik bemo) disana kini mau memahami situasi. "Sebab kalau ditentukan kami bisa tekor terus-menerus", kata sopir bemo itu. Akhir-akhir ini jumlah bemo yang bertrayek dalm kota memang bertambah dengan menyolok. Jumlah bemo ini kini tampaknya tak sebanding dengan arus penumpang. Ini bisa dilihat dari bemo-bemo yang berseliweran menyusuri jalan -jalan kota dengan jarak yang relatif pendek antara bemo satu dengan bemo yang lain. Para penumpang kini tak usah lagi berdiri berlama-lama di pinggir jalan menunggu datangnya sang bemo. Bahkan tak jarang terjadi: 2 sampai 3 bemo berhenti sekaligus di pinggir jalan, di depan hidung si calon penumpang, sementara sang kernet dari masing-masing bemo itu tak malu-malu, memegang tangan calon penumpang agar naik ke bemonya. Dalam persaingan begini, bisa dimaklumi, kalau tak sedikit bemo yang terpaksa nyeleweng keluar dari line-line yang sudah ditentukan, untuk menggaet penumpang. Turun Ke Sawah Menurut Munir kepala Sekretariat Inspeksi LLAJR NTB sebab-sebab sepinya arus penumpang akhir-akhir ini bukannya karena banyaknya jumlah bemo. Tapi karena dalam bulan-bulan begini memang sedang musim sepi. Biasanya di musim menjelang panen seperti sekarang ini orang-orang jarang bepergian ke kota. Mereka lebih banyak turun ke sawah", kata Munir. Sebab pertambahan jumlah bemo kan disesuaikn dengan arus penumpang lanjut Munir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus