Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kemendikbudristek dan INKA Bakal Produksi 9 Bus Listrik, Biayanya Rp 45 Miliar

Kemendikbudristek dan PT INKA dilaporkan bakal memproduksi sembilan bus listrik pada tahun ini dengan biaya sebesar Rp 45 miliar.

2 Maret 2022 | 12.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tujuh bus listrik yang akan dioperasikan oleh Perum PPD, Senin 24 Mei 2021. Tempo/Muhammad Kurnianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan PT INKA dilaporkan bakal memproduksi sembilan Bus Listrik Merah Putih pada tahun ini. Nantinya bus listrik itu akan dijadikan sebagai alat transportasi pada pelaksanaan KTT G20 akhir 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Percepatan BLMP, Edi Winarno di sela penandatanganan kerja sama pengembangan kendaraan listrik. Ia menjelaskan bahwa produksi bus listrik ini bakal melibatkan sejumlah kampus atau perguruan tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami menargetkan sembilan BLMP tersebut dapat digunakan pada pelaksanaan KTT G20. Proses pembuatan ini melibatkan perguruan tinggi dan PT INKA,” kata dia seperti dikutip Tempo dari situs berita Antara.

Beberapa perguruan tinggi yang dilibatkan adalah Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Airlangga, dan ISI Denpasar. Kerja sama ini dilakukan untuk pembuatan komponen bus listrik.

Komponen yang dibuat itu di antaranya adalah Smart Main Indicator Dispaly, Body, maupun Monocoque Chasis, Electric Powertrain , pembuatan stasiun pengisian ulang baterai, dan baterai. Nantinya, pihak kampus bakal meriset dan mengembangkan bus listrik melalui program sabatikel dosen di industri dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Diperlukan biaya sebesar Rp 45 miliar untuk pengembangan dan pembuatan sembilan bus listrik tersebut. Biaya tersebut dibebankan pada INKA dan Kemendikbudristek,” ucap Edi menambahkan.

PT INKA sendiri memang dilaporkan sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk pembiayaan produksi sembilan bus listrik, tenaga insinyur dan teknisi, penyediaan pelatihan, biaya sertifikasi bus listrik untuk KTT G20, dan investasi untuk pengembangan bisnis pasca-KTT G20.

Sementara itu, Kemendikbudristek bertugas untuk mengembangkan komponen kunci bus listrik, pembuatan atau pengadaan komponen kunci bus listrik dan integrasi, dan tuning semua komponen kunci dalam platform bus.

ANTARA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus