Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Ken Zuraida: Mereka Berhasil Merebut Panggungnya Sendiri

Ken Zuraida, istri mendiang W.S. Rendra, berkisah tentang lika-liku di balik pementasan Panembahan Reso tahun 1986.

1 Februari 2020 | 00.00 WIB

Istri Almarhum WS Rendra, Ken Zuraida./TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Istri Almarhum WS Rendra, Ken Zuraida./TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sore itu Ken Zuraida, istri mendiang W.S. Rendra, mengenang kembali pementasan Panembahan Reso tahun 1986. Beberapa kali di tengah percakapan, dia terbatuk, dalam dan panjang, hingga suaranya menjadi lirih sekali. “Paru-paru kiri saya sedang jadi pemalas akhir-akhir ini,” kata Ida, panggilan Ken Zuraida, 65 tahun. Walau begitu, dia lancar sekali mengingat dan bercerita tentang almarhum suaminya. Di rumah panggung yang lengang dan dikelilingi rimbun pepohonan di Bengkel Teater Rendra, Cipayung, Jawa Barat, Ida menuturkan masa-masa Rendra dan Bengkel Teater dicekal Orde Baru hingga asal-usul Panembahan Reso, sebuah pentas bersejarah. Naskah tentang perebutan takhta oleh raja-raja tanah Jawa itu dipentaskan di Istora Senayan, Jakarta, setelah sembilan tahun Si Burung Merak--julukan Rendra--absen dari panggung. Durasinya tujuh-delapan jam. Pada 25 Januari lalu, Panembahan Reso dihidupkan kembali di panggung Ciputra Artpreneur, Jakarta, meski dengan pemadatan--hanya menjadi tiga jam. Apa komentar Ken Zuraida?

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Moyang Kasih Dewi Merdeka

Bergabung dengan Tempo pada 2014, ia mulai berfokus menulis ulasan seni dan sinema setahun kemudian. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ini pernah belajar tentang demokrasi dan pluralisme agama di Temple University, Philadelphia, pada 2013. Menerima beasiswa Chevening 2018 untuk belajar program master Social History of Art di University of Leeds, Inggris. Aktif di komunitas Indonesian Data Journalism Network.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus