Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kepala Daerah Teladan Jejak-jejak Inspirasi

MEREKA mengubah daerahnya dengan sejumlah terobosan dan kebijakan inovatif. Ditiru daerah lain, gaya kepemimpinan keenam kepala daerah ini juga menginspirasi anak-anak muda.

30 Januari 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Saatnya Membangun Manusia

Tri Rismaharini berfokus membangun sumber daya manusia pada periode kedua pemerintahannya di Surabaya. Anggaran pendidikan paling besar.

Setelah terpilih kembali menjadi Wali Kota Surabaya tahun lalu, Tri Rismaharini lebih berkonsentrasi membangun sumber daya manusia. Perempuan yang akrab disapa Risma ini menganggap warga Surabaya sudah bisa merasakan pembangunan fisik yang dilakukannya pada periode pertama pemerintahannya.

Risma, 55 tahun, mengatakan warga Surabaya harus bisa menyerap perkembangan kota karena merekalah operatornya. Kalau Kota Surabaya semakin bagus tapi warganya tidak bisa mengikuti kemajuannya, Risma menganggap hal itu tak ada gunanya. "Nanti yang menguasai kota ini orang lain," ujarnya Sabtu pekan lalu.

Tak mau hal itu terjadi, wali kota periode 2010-2020 ini serius menggarap pembangunan manusia. Ia menaikkan anggaran untuk beasiswa sekolah hingga lebih dari 200 persen. Tahun lalu, 456 lulusan sekolah menengah atas mendapat beasiswa ke perguruan tinggi, sedangkan tahun ini jumlahnya akan berlipat.

Tahun ini, Risma mengalokasikan anggaran pendidikan lebih besar ketimbang untuk pembangunan infrastruktur. Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2017 sebesar Rp 8,5 triliun, 24 persennya atau Rp 2,04 triliun untuk biaya pendidikan. Sedangkan untuk infrastruktur dan kesehatan masing-masing 11 persen atau Rp 935 miliar.

Anggaran pendidikan Pemerintah Kota Surabaya ini tergolong tinggi. Sebab, dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk pendidikan sebesar 20 persen.

Risma berkukuh tak akan mengurangi anggaran pendidikan meski ada kebijakan baru tentang pengelolaan SMA dan sekolah menengah kejuruan oleh pemerintah provinsi. "Nanti aku mau optimalkan SD dan SMP untuk memperkaya pilihan mereka di bidang ekstrakurikuler," katanya. Nantinya, siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama akan memperoleh banyak pilihan ekstrakurikuler, seperti musik, olahraga, dan pelatihan menjahit.

Mantan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Isa Anshori, menilai langkah Risma memberikan porsi besar untuk pendidikan sudah tepat. Namun Isa mewanti-wanti agar penggunaannya lebih untuk peningkatan kualitas pendidikan ketimbang penyelenggaraan acara berbau perayaan. "Sebaiknya tingginya anggaran berkorelasi dengan capaian prestasi belajar," ujarnya.

Selain pendidikan formal, kursus dan pelatihan diperbanyak. Setelah program Pahlawan Ekonomi serta pelatihan seperti kerajinan tangan dan mode lebih banyak diminati kaum perempuan, kini Risma menggandeng sejumlah perusahaan untuk meluncurkan program Pejuang Muda. Program ini menyasar anak muda dengan variasi pelatihan lebih banyak, seperti pelatihan menjadi kontraktor, montir, dan penyelenggara acara.

Siti Retnanik, 58 tahun, pengusaha kerajinan daun yang menjadi Pahlawan Ekonomi 2010, menyarankan pemuda yang belum mempunyai pekerjaan mengikuti program ini. "Jangan takut, di Pejuang Muda banyak yang berhasil, dan hasilnya bisa melebihi pegawai-pegawai biasa," tuturnya saat dihubungi Rabu pekan lalu.

Risma menyadari bukan pekerjaan mudah membangun manusia. "Aku membangun infrastruktur cepat, tapi manusianya belum. Mbangun jalan asal ada duitnya gampang, tapi kalau membangun manusia susah," ujarnya.


1. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
2. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
3. Bupati Bojonegoro Suyoto
4. Bupati Kabupaten Bantaeng Nurdin Abdullah
5. Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo
6. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus