Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Resep Online Membuka Akses

30 Januari 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IRANG Ding dan Ngau Tingai bergegas meninggalkan acara syukuran di Balai Desa Data Dian, Kecamatan Kayan Hilir, Malinau, awal Januari lalu. Mereka menuju kantor kecamatan karena menerima panggilan telepon dari kantor Bupati Malinau. "Kami tak sempat karena ada ajakan online," kata Ngau Tingai, Kepala Desa Data Dian, 5 Januari lalu.

Online yang dimaksud adalah teleconference. Di depan layar kaca sebesar 42 inci di bagian Pusat Data Elektronik (PDE) Kantor Pemerintah Kabupaten Malinau, Tempo melakukan layanan video electronic langsung bersama mereka. Jarak Desa Data Dian dengan kantor pemerintah sekitar 450 kilometer dan letaknya empat jam jalan darat dari perbatasan Indonesia-Malaysia.

Untuk bisa mengirimkan suara, digunakan mikrofon bulat sebesar kepalan tangan dan koneksi Internet memakai modem Satpath. Gerakan Irang, Ngau, beserta dua anggota staf kecamatan di layar televisi agak lambat sekitar dua detik. Begitu juga suaranya. Ngau, yang ditemani Kepala Adat Data Dian, menceritakan kemajuan desanya, terutama setelah mendapatkan dana desa dari program Gerakan Desa Membangun. "Sudah dapat dana, sekarang telekomunikasi mudah dan akses jalan terbuka," ujarnya.

Ngau mengatakan seluruh desa bisa bebas menelepon sanak saudara mulai 2013. Saat itu Pemerintah Kabupaten Malinau memasang tower telekomunikasi. Sebelumnya, Desa Data Dian, yang berarti dataran durian, minim informasi dan sarana telekomunikasi.

Kepala Bagian PDE Kabupaten Malinau, Fiteriadi, menjelaskan pemerintah daerah sebenarnya sudah membuat sarana telekomunikasi elektronik dengan membangun tower tersebut pada 2012. Nama programnya Sistem Informasi dan Komunikasi Terpadu (Siskompad), yang meliputi empat hal, yakni panggilan video, Internet, telepon analog, dan faksimile. Saat itu baru delapan kecamatan yang bisa menikmatinya. "Kini sudah 11 kecamatan yang mendapatkan akses itu. Semuanya bisa online bersama," ujarnya.

Menurut Fiteriadi, empat kecamatan lain tidak dipasang fasilitas serupa karena jaraknya yang dekat dengan pusat pemerintahan. Sedangkan di 11 kecamatan itu dibangun tower karena masuk daerah penyangga, pedalaman, dan perbatasan. Untuk koneksinya, pemerintah Malinau menggunakan jaringan satelit berkecepatan 2,5 megabita, dengan nilai kontrak Rp 1,3 miliar per tahun.

Selain itu, menurut Irang, untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok, warga desa memilih ke Malaysia karena lebih mudah akesnya. Sedangkan untuk ke daerah terdekat, yakni ke Kecamatan Kaya Hulu, harus menggunakan perahu ketingting selama tiga jam dengan menghabiskan bahan bakar 35 liter-harga per liternya Rp 25 ribu-untuk sekali jalan. "Sekarang tidak lagi. Jalan darat terbuka, barang kebutuhan pun masuk, ditambah ada subsidi penumpang untuk pesawat terbang," ujarnya. Untuk bantuan yang diberikan, warga hanya perlu membayar Rp 350 ribu per satu kali penerbangan dari harga tiket Rp 1,2 juta.

Transportasi dan informasi merupakan hal terpenting bagi Bupati Malinau Yansen Tipa Padan untuk membangun daerah dari desa. Menurut dia, dua hal itu bisa membuat sumber daya manusia dan perekonomian daerah meningkat. Jika dua hal itu tidak ada, kata dia, dana gerakan membangun desa pun tidak efektif. "Ini semua sederhana, seperti obat, kalau sakit perut diberi obat untuk perut. Kalau tertutup, ya, obatnya dibuka," ujarnya pada 4 Januari lalu.

Yansen membuka akses jalan di seluruh daerahnya. Selama menjabat bupati, dia sudah membuka jalan penghubung antarkecamatan dan desa sepanjang 1.000 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus