Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan kerap mengalami keputihan, ada yang wajar terjadi ada pula yang perlu diwaspadai. Keputihan yang wajar misalnya terjadi sebelum menstruasi, warnanya putih atau bening serta tidak berbau. Tapi bagaimana jika warnanya agak kuning?
Jika hanya berwarna kuning pucat tanpa gejala lain, itu tak menandakan gangguan medis. Anda patut waspada ketika keputihan berwarna kuning, disertai bau, gatal, atau nyeri.
Berikut beberapa penyebab keputihan berwarna kuning yang perlu Anda ketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Awal kehamilan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika keputihan ini muncul setelah Anda telat datang bulan dan melakukan hubungan seksual, tidak ada salahnya kalau Anda melakukan menggunakan testpack untuk memastikan. Bisa jadi itu tanda awal kehamilan. Selain warnanya kekuningan, konsistensinya kental dan tidak berbau. Gejala lainnya biasanya mual, konstipasi, perut kram, badan terasa lemas, dan mood swings.
2. Jelang menstruasi
Jika keputihan berwarna kuning konsistensinya encer dan tidak disertai bau, penyebab yang paling umum adalah tanda akan menstruasi. Keputihan yang keluar juga dapat disertai dengan sedikit darah. Beberapa gejala lain seperti muncul jerawat, nyeri di payudara, dan kram perut juga mungkin muncul.
3. Infeksi jamur
Jika disebabkan infeksi jamur, keputihan biasanya berwarna putih kekuningan, dan disertai dengan gejala-gejala seperti gatal dan iritasi di vulva dan vagina; vagina terlihat bengkak, merah, dan terasa nyeri, nyeri saat berhubungan seksual, dan vagina terasa panas saat buang air kecil. Konsistensi keputihan yang keluar kental dan disertai dengan banyak gumpalan-gumpalan putih.
4. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi parasit protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis. Pada perempuan, infeksi ini akan memicu keluarnya keputihan berwarna kuning kehijauan yang berbau. Gejala lain adalah vagina bengkak, nyeri saat buang air, dan perdarahan juga mungkin terjadi.
5. Chlamidia atau gonorrhea
Infeksi menular seksual seperti chlamidia atau gonorrhea juga bisa memicu timbulnya keputihan berwarna kuning yang konsistensinya sedikit kental seperti lendir dan berbau. Kedua kondisi ini juga bisa menyebabkan nyeri di vagina, maupun saat buang air dan berhubungan seksual.
6. Pelvic inflammatory disease (PID)
Saat penyakit menular seksual seperti chlamidya dan gonnorhea tidak segera diatasi, maka infeksi bisa menyebar hingga ke rahim beserta bagian-bagiannya dan menyebabkan penyakit yang disebut sebagai pelvic inflammatory disease (PID). PID bisa menyebabkan kerusakan permanen di organ reproduksi wanita. Bahkan infeksi ini bisa menyebar hingga ke seluruh tubuh melalui darah.
Keputihan berwarna kuning kehijauan yang berbau hanyalah salah satu dari beberapa gejala yang akan muncul. Gejala lainnya antara lain nyeri di perut bagian bawah, menstruasi tidak teratur, demam, mual, dan nyeri saat berhubungan seksual dan buang air kecil.
7. Vaginosis bakteri
Keputihan yang keluar akan terlihat berwarna kuning keabuan dan berbau amis. Sesuai namanya, infeksi ini disebabkan oleh bakteri di vagina yang jumlahnya meningkat akibat perubahan kelembapan. Pemicu kondisi adalah kebiasaan merokok, membasuh vagina dengan cara yang salah, dan bergonta-ganti pasangan seksual.
8. Servisitis
Selain keputihan berwarna kuning yang berbau, peradangan pada leher rahim atau serviks ini juga dapat memicu timbulnya keputihan berwarna hijau atau coklat. Servisitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang bisa muncul akibat tertular orang lain, alergi, maupun karena pertumbuhan bakteri berlebih.
9. Perubahan pola makan
Makanan yang dikonsumsi seperti vitamin dan beberapa jenis asupan tertentu juga bisa menyebabkan keputihan berwarna kuning. Namun, hal ini jarang terjadi.
Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila keputihan berwarna kuning yang keluar disertai bau, terlihat berbusa atau disertai gumpalan-gumpalan, dan gatal serta nyeri di vagina.
SEHATQ