Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terpilihnya sosok Jesica Fitriana Martasari sebagai 2nd Runner-up Miss Supranational 2019 yang digelar di Polandia beberapa waktu lalu menambah deretan perempuan Indonesia berprestasi di jagat Internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, di balik gemerlap mahkota dan selempang Puteri Pariwisata Indonesia 2019 ternyata tersimpan cerita masa remaja Jesica Fitriana yang bisa dibilang kurang menyenangkan. Jesica Fitriana mengaku kerap di-bully teman-teman sekolah. "Dulu pas SMP aku memang over weight dan sering dibully gendut dan sebagainya sama teman-teman," ujarnya saat ditemui di kantor Graha Mustika Ratu, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski sempat merasa tidak percaya diri Jesica tidak mau terlalu ambil pusing dan dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang. Beruntung ia bukan tipikal yang banyak bertemu orang dan lebih suka di rumah. "Aku jadikan motivasi agar diri aku menjadi lebih baik, bisa menerima apa adanya diriku dengan baik. Aku jadi mulai mencoba diet, pola makan tidak makan gorengan lebih memilih bakar atau kukus," ucap perempuan kelahiran 31 Maret 1995 ini.
Jesica Fitriana saat mengenakan evening gown karya Diana Putri di kompetisi pre-eliminary Miss Supranational 2019. Selain meraih 2nd Runner Up, ia juga mendapatkan 2 prestasi lainnya yaitu 2nd Runner Up Best National Costume dan Supra Fan Winner. Instagram/@officialputeriindonesia
Tantangan menghadapi bullying juga dirasakan saat mengikuti proses pemilihan Miss Supranational. Ia menghadapi bully dari para haters. "Mereka gak yakin dengan karakter aku yang kalem dan ga begitu jago jalan di catwalk. Aku juga dibilang gak akan bisa mencapai top 4 langsung di komentar Instagram aku," ungkap lulusan cumlaude 3 tahun dari Institut Teknologi Bandung jurusan Bisnis Manajemen ini.
Terlebih Jesica juga tak terlalu suka menunjukkan aktivitas-nya di media sosial, ia memilih untuk melakukan proses yang terbaik tanpa diumbar. "Aku tuh gak peduli ya dan gak merasa down juga dengan komentar mereka yang kerap mem-bully, terserah mereka mau bilang apa Puterinya ya aku," ungkapnya tertawa.
Kini, panggung Miss Supranational telah membuktikan pencapaian Jesica seperti yang selama ini diyakininya. Perempuan berdarah Indonesia dan Pakistan ini tetap fokus sama diri sendiri, pembuktian akan ditunjukkan Jesica lewat prestasinya.