Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II (Persero) menambah jadwal Skytrain (kereta tanpa awak) Bandara Soekarno-Hatta dari 9 jam menjadi 20 jam setiap hari setelah kereta bandara mulai beroperasi. Penambahan jadwal kereta Automated People Mover System ini dilakukan untuk menyesuaikan jadwal Kereta Api Bandara yang akan segera beroperasi Desember ini.
"Skytrain akan dioperasikan selama 20 jam, menyusul beroperasi kereta Bandara,"ujar Vice President Corporate Commucation PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada Tempo, Selasa 12 Desember 2017.
Rencananya, kata Yado, pada Desember ini semua fasilitas Skytrain Bandara Soekarno-Hatta akan terinterkoneksi dengan Kereta Api Bandara." Termasuk jadwal Skytrain akan terkoneksi dengan jadwal kereta Bandara."
Baca: Tiket Kereta Bandara Diminta Rp 70 Ribu, Railink Masih Diskusi
Selain jadwal, Skytrain juga akan menggunakan dua lintasan (double track) dan dua trainset atau 4 gerbong kereta. "Double track nya akan digunakan, ada penyesuaian lintasan dan dua trainset,"kata Yado.
Vice President Electrical & Mechanical Engineering PT Angkasa Pura II M. Putra Pariadi mengatakan untuk penambahan jadwal 20 jam Skytrain tersebut, PT Angkasa Pura II telah mengajukan jadwal tersebut kepada PT KAI." Jadi jadwal Skytrain menyesuaikan dengan jadwal Kereta Bandara," kata Putra.
Putra menyatakan saat ini semua sistem dan fasilitas sudah siap untuk menginterkoneksikan kereta Bandara dengan Skytrain antar Terminal. "Fasilitas, stasiun kereta bandara, sistem semua sudah layak untuk dioperasikan."
Sejak 10 November 2017, PT Angkasa Pura II telah melakukan uji coba pengoperasian Skytrain untuk trase Terminal 2 ke Terminal 1 dan sebaliknya. Simulasi tersebut dilakukan oleh tim penguji termasuk pengemudi dan tidak melibatkan penumpang atau personil lainnya. Adapun simulasi mencakup pengecekan trek, shelter, dan operasional kereta.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan terhubungnya seluruh terminal dengan jalur Skytrain sepanjang 3 kilometer akan meningkatkan standar pelayanan kepada penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan membawa bandara ini sejajar dengan bandara berkelas dunia lainnya. "Lebih dari itu, hadirnya kereta layang yang memiliki teknologi modern juga merupakan simbol dari kemajuan dunia transportasi di Indonesia,” jelas Muhammad Awaluddin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini