Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ketika Carrascalao Melapor ke Bais

Benny mengurus keamanan dan ekonomi hingga pemerintah daerah di Timor Timur. Marah ketika provinsi itu merdeka.

6 Oktober 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada April 1982, Mario Viegas Carrascalao diminta menemui Letnan Jenderal Benny Moerdani di hotel tempat dia menginap di Washington, DC. Saat itu, Mario tengah bertugas di Kantor Perwakilan Tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York. "Saya mau Anda jadi Gubernur Timor Timur," kata Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) tersebut kepada Mario.

Benny tak hanya menentukan gubernur, tapi juga mengatur pembentukan pemerintah daerah di Timor Timur meski hanya lewat orang-orangnya. Seperti kisah Sutiyoso, bekas Gubernur DKI Jakarta, wakil komandan Tim Umi-salah satu tim dalam Operasi Flamboyan, operasi intelijen menyusup ke Timor Timur pada pertengahan 1975. Setiap kali dia dan timnya menduduki sebuah kota, "Pekerjaan saya membangun pemerintah daerah," ujar Sutiyoso di kantor Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Jalan Diponegoro, pertengahan September lalu.

Sutiyoso sampai terbang ke Kupang untuk mengikuti kursus kilat tentang pemerintah daerah untuk membentuk pemerintahan di Viqueque. Dia kemudian membangun struktur pemerintah daerah sekaligus menentukan siapa kepala daerah dan orang-orang di bawahnya. "Dipilih orang-orang yang pro-kita, seperti Apodeti dan UDT," katanya.

Di Jakarta, orang-orang Benny membentuk Pemerintahan Sementara Timor Timur, yang berkantor di Hotel Kartika Chandra lantai tiga. Menurut mantan Asisten Perencanaan Umum ABRI yang pernah menjadi anak buah Benny di Badan Intelijen Strategis, Teddy Rusdy, ada orang intelijen dan orang dari pemerintah Indonesia yang duduk di pemerintahan sementara ini.

Teddy mewakili intelijen, Irawan Soekarno wakil dari Bakin, serta ada representasi dari Departemen Luar Negeri dan wakil dari Departemen Dalam Negeri. Dari pihak Timor Portugal di antaranya Arnaldo dos Reis Araujo, Mario Carrascalao, dan Francisco Xavier Lopes da Cruz. "Menteri Dalam Negeri kami minta menata pemerintah daerah," ujar Teddy. "Yang luar negeri kami minta supaya betul-betul mengkampanyekan merdekanya Timor Timur yang mau bersatu dengan Indonesia."

Setelah Timor Timur resmi menjadi provinsi ke-27 Indonesia, menurut Mario, dibentuk Tim Pembangunan Timor Timur di bawah koordinasi Departemen Pertahanan dan Keamanan. Anggotanya departemen-departemen yang terkait: Departemen Dalam Negeri, Luar Negeri, Pekerjaan Umum, dan lain-lain.

Mayor Jenderal Purnawirawan Nugroho, Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri periode 1988-1993, membenarkan situasi tersebut. "Semua yang urus Hankam. Yang saya urus hanya anak-anak Timor Timur yang masuk IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)."

Benny sendiri tetap mengikuti perkembangan Timor Timur dengan sangat dekat, apa pun jabatan yang dipegangnya, dari Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan hingga Menteri Pertahanan dan Keamanan. Selama 10 tahun Mario Carrascalao menjadi gubernur, dia rajin curhat ke Benny. Hampir setiap bulan ia bertemu dengan Benny di kantor Badan Intelijen Strategis di Tebet, Jakarta Selatan-dia yang minta atau Benny memanggilnya. "Dia tidak pernah tutup pintu untuk saya," ujar Mario saat ditemui di Dili, tiga pekan lalu.

Kepada Benny, Mario selalu melaporkan kejadian tak enak, terutama yang terkait dengan kelakuan tentara yang merugikan warga Timor Timur. Benny pun selalu keras kepada bawahannya yang tidak profesional dalam menjalankan tugas.

Saking dekatnya dengan berbagai masalah Timor Timur, ketika provinsi itu memutuskan merdeka pada 1999, Benny marah. Menurut pengusaha yang dia minta membantu menghidupkan perekonomian di Timor Timur, Robby Sumampow, Benny sampai menimpuk televisi dengan sepatu. "Tahu-tahu TV-nya sudah rusak," kata Robby.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus