Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh soal ruko serobot bahu jalan di Pluit Jakarta Utara masih berlanjut. Setelah dilakukan bongkar paksa, ternyata penyelesaian belum tuntas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya tidak secara detail melihat hasil pelaksanaan penertiban. Tapi, yang pasti seluruh ruko blok Z4 Utara dan blok Z8 Selatan yang melanggar belum seluruhnya tuntas,” kata Ketua RT 11 RW 03 Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, Riang Prasetya saat dihubungi Tempo, Ahad, 4 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah pembongkaran paksa, pemilik ruko meminta tenggang waktu kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pembongkaran sendiri. Riang menilai, hal itu hanya menunda penertiban.
“Seharusnya pelaksanaan penertiban tidak perlu ditunda untuk itu pelaksanaan penertiban harus segera dilanjutkan pada area saluran air dan bahu jalan yang dibangun oleh pemilik ruko. Tujuannya untuk dikembalikan sebagai area prasarana umum,” ucapnya.
Riang mengatakan pemilik ruko membuat surat permohonan untuk membongkar sendiri. “Sehari setelah penertiban ada indikasi dan dugaan pihak pemilik ruko membuat surat permohonan untuk membongkar sendiri. Namun jawaban dari pihak Wali Kota Jakarta Utara saya tidak tahu,” katanya. Riang menilai permintaan pemilik ruko untuk membongkar sendiri hanya mengulur waktu.
Baca juga: Polemik Pembongkaran Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit, Ketua RT: Pendemo Tak Paham Masalah
Ketua RT di Pluit tolak ruko serobot bahu jalan
Sebelumnya, Ketua RT 011/RW 03 Kelurahan Pluit Riang Prasetya mengatakan, dirinya tak ada di kantornya saat aksi massa pada Rabu, 24 Mei 2023. Sejumlah massa menggeruduk kantor Riang sebagai buntut dari pembongkaran puluhan ruko serobot bahu jalan dan saluran air di Pluit, Jakarta Utara.
“Terkait demo di depan kantor saya, saat itu saya tidak ada di tempat. Saya sedang melakukan pekerjaan saya sebagai pekerja,” katanya saat dikonfirmasi pada Sabtu, 27 Mei 2023.
Sebelumnya, sejumlah orang menggelar aksi di depan kantor Riang lantaran tak terima dengan pembongkaran paksa bangunan ruko yang menyerobot fasilitas umum di Jalan Niaga, Blok Z4 Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Massa yang berstatus sebagai karyawan ruko tersebut menyalahkan Riang atas pembongkaran bangunan tempat kerja mereka.
Riang adalah orang pertama yang mengungkap informasi soal perluasan area usaha ruko dengan cara memasang keramik di bahu jalan dan saluran air. Menurut dia, pendemo tidak memahami masalah yang sebenarnya.
“Pelaku aksi demo itu tidak paham permasalahannya dan saya pastikan tidak ada peserta demo warga saya. Saya sangat hafal wajah warga saya,” terangnya.
Meski kantornya sempat diserbu massa, Riang mengaku, sejauh ini dirinya belum mengalami intimidasi secara langsung. Walau begitu, dia ogah merespons telepon dari nomor tak dikenal.
Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta telah membongkar 22 ruko serobot bahu jalan dan saluran air di Pluit pada Rabu, 24 Mei 2023. Pembongkaran ini merujuk pada rekomendasi teknis (Rekomtek) dari Unit Kerja Perangkat Dinas terkait.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.