Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Wawasan dan pergaulan luas mengantarkan Cornelis Lay menjadi seorang intelektual berpengaruh di Partai Demokrasi Indonesia.
Cornelis bisa menjadi sahabat dekat Megawati karena “sikap bebas” yang terus hadir sebagai sosok pemikir-intelektual.
Cornelis menampik berbagai tawaran kekuasaan yang diberikan kepadanya.
SUATU sore di sebuah kafe di pinggir kanal Kota Leiden, Belanda, pada 2010. Kami berdua sama-sama memesan cokelat hangat dan croissant butter untuk menghalau hawa dingin yang beringsut menyapa kulit tropis kami ketika langit beranjak gelap. Kami berdua saja: aku dan Cornelis Lay, dosen senior di Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang saat itu sedang menjadi peneliti tamu di KITLV Leiden.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo