Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Obituari

Berita Tempo Plus

Jejak Besar Anak Pasar

Cornelis Lay menawarkan dan menjadi eksemplar “jalan ketiga” peran intelektual. Akademikus yang berpolitik tapi menampik menjadi perkakas kekuasaan. Bocah miskin yang sukses mendaki ke puncak.

15 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Profesor Dr Cornelis Lay. Dok. UGM
Perbesar
Profesor Dr Cornelis Lay. Dok. UGM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Wawasan dan pergaulan luas mengantarkan Cornelis Lay menjadi seorang intelektual berpengaruh di Partai Demokrasi Indonesia.

  • Cornelis bisa menjadi sahabat dekat Megawati karena “sikap bebas” yang terus hadir sebagai sosok pemikir-intelektual.

  • Cornelis menampik berbagai tawaran kekuasaan yang diberikan kepadanya.

SUATU sore di sebuah kafe di pinggir kanal Kota Leiden, Belanda, pada 2010. Kami berdua sama-sama memesan cokelat hangat dan croissant butter untuk menghalau hawa dingin yang beringsut menyapa kulit tropis kami ketika langit beranjak gelap. Kami berdua saja: aku dan Cornelis Lay, dosen senior di Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang saat itu sedang menjadi peneliti tamu di KITLV Leiden.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus