Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kisah Kakek 3 Balita yang Tewas saat Kebakaran di Pulogadung, Coba Selamatkan Cucu hingga Injak Kaca

Kakek dari tiga balita korban kebakaran di Pulogadung, Jumadi (53 tahun) mengatakan ia sempat mencoba menyelamatkan ketiga cucunya.

21 September 2024 | 01.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Cipinang, Jumadi, 53 tahun, kehilangan tiga cucunya sekaligus dalam kebakaran rumahnya pada Jumat pagi, 20 September 2024. Tiga cucu Jumadi yang masih di bawah lima tahun (balita) tewas terkunci dalam kamar di lantai saat terjadi kebakaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumadi mengatakan dia sempat berusaha menyelamatkan ketiga korban. Ketika itulah kaki Jumadi menginjak kepingan kaca dan terluka. Ketika ditemui Tempo pada Jumat sore, perban masih menutupi telapak kaki kiri Jumadi. Ia berjalan pelan, sedikit terseok-seok dan tak banyak bicara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumadi menjelaskan, dirinya sedang bekerja tak jauh dari lokasi kejadian ketika menerima kabar kebakaran yang terjadi pukul 09.43 itu. Jumadi pun langsung pulang. 

“Saya ada di lokasi ketika api udah membesar,” kata Jumadi kepada Tempo di Jalan Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Jumat sore.

Dia bergegas menyelamatkan ketiga cucunya yang terjebak di dalam salah satu rumah yang terbakar itu. “Nah setelah itu, saya menyelamatkan cucu saya, tapi tidak bisa lagi,” tuturnya. Nyawa mereka pun tak terselamatkan. 

Ketiga cucu Jumadi yang meninggal dalam kebakaran itu masih berusia di bawah lima tahun atau balita. K berusia 3,5 tahun, R berusia 2,5 tahun, dan A berusia 1,5 tahun. Ketiga balita itu berada di lantai atas saat kejadian. Mereka ditinggalkan di sebuah ruangan dalam keadaan terkunci karena takut jatuh dari lantai dua. 

Jumadi menjelaskan, sang ibu sedang mengantar kedua anaknya yang lain ke sekolah, sedangkan sang ayah juga tak berada di rumah karena bekerja. “Saat kejadian, kalau yang laki lagi kerja, kalau yang perempuan lagi nganter sekolah,” kata dia. 

Kebakaran yang terjadi pada Jumat pagi itu menghanguskan 17 rumah di di Jalan Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebanyak 10 rumah rusak berat dan tujuh lainnya rusak ringan. Sekitar 90 orang terdampak dan harus mengungsi di musala. 

“Rumah tinggal, kontrakan cuma dua,” tutur Jumadi. “15 rumah itu rumah tinggal saudara.”

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, upaya pemadaman dimulai pukul 09.50 WIB. 

“Waktu (api) dilokalisir (pukul) 10.25 WIB,” kata Satriadi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat. Sementara itu, proses pemadaman api dinyatakan selesai pada 11.52 WIB.

Sebanyak 10 unit mobil pemadam  dan 50 personel pemadam kebakaran (Damkar) telah dikerahkan ke lokasi kejadian di Pulogadung untuk memadamkan api. 

Dugaan sementara penyebab insiden kebakaran yang menyebabkan tiga balita meninggal ini disebabkan oleh korsleting listrik. “Diduga korsleting listrik dari rumah Bapak Jumadi,” ujarnya. 

Pilihan Editor: Kasus Pembunuhan Bocah Tewas Dilakban di Pantai Cihara Lebak, Polisi: Anak Hilang Asal Cilegon

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus