Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kisah kapitalis-diplomat amerika

Kisah suksesnya kapitalis dari as armand hammer, berkat hubungannya dengan pemimpin uni soviet. malah hubungan dagang dilakukan dengan negara yang memusuhi as. (sel)

27 Februari 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA dipercaya Lenin, dipuji Brezhnev. Dan Khaddafi merangkulnya dalam kerjasama. Dengan bantuan mereka, Armand. Hammer berhasil menjadi kapitalis yang amat berhasil. Tanggal 27 Mei 1922 di Moskow, Bapak Revolusi Rusia, Vladimir Lenin, mengirimkan pesan rahasia yang penting kepada Josef Stalin. Stalin waktu itu Sekjen Partai Komunis yang baru saja diangkat. Kepadanya, juga seluruh Politbiro, Lenin memerintahkan untuk memberi 'dukungan khusus' kepada seorang pemuda Amerika dan usaha dagangnya. Lenin menjelaskan: "Ini satu jalan setapak untuk memasuki dunia bisnis Amerika, dan jalan ini harus dimanfaatkan dengan cara ap pun." Pemuda Amerika yang dimaksudkannya adalah seorang lulusan Sekolah Tinggi Kedokteran dan Ahli Bedah pada Universitas Columbia. Tanggal 31 Agustus 1981, di Los Angeles, lebih seribu pengusaha dan politisi yang menonjol berkumpul di Century Plaza Hotel. Acaranya: penyampaian hadiah tahunan Armand Hammer untuk pengusaha terbaik tahun itu. Pelawak ngetop Bob Hope menyebut Armand Hammer yang berumur 83 tahun itu sebagai 'risalah sukses' kapitalisme Amerika. Digelarinya Hammer dengan "industriawan, kolektor lukisan, diplomat dan dermawan." Gelar itu semua cocok buat dia. Hammer adalah pimpinan tertinggi Occidental Petroleum, perusahaan minyak independen terbesar di dunia. Perusahaan ini juga membawahkan beberapa perusahaan raksasa nonminyak di bidang vital seperti memproduksi pangan dan bahan kimiawi. Dr Hammer (sebutan ini paling disukainya, menunjuk pada profesi kedokteran yang tak pernah dipraktekkannya) juga pemilik Hammer and Knoedler Galleries, penyalur lukisan terkemuka di Amerika. Juga Ketua Umum Yayasan Armand Hammer yang tiap tahunnya menyumbangkan jutaan dollar untuk berbagai dana amal. Tetapi yang paling menarik adalah kenyataan ini: bahwa kerajaan pribadinya itu dibangun terutama lewat hubungan dagang yang tidak lazim dengan negara-negara yang biasanya dianggap memusuhi Amerika Serikat -- bahkan memusuhi kaum kapitalis Amerika. The New York Times Magazine, akhir November tahun kemarin memuat riwayat suksesnya itu panjang lebar. HAMMER adalah anak seorang pendiri Partai Buruh Komunis Amerika, dan ia berhasil menjadi kapitalis jutawan terutama berkat hubungannya dengan para pemimpin Uni Soviet. Sudah lebih setengah abad ia memelihara hubungan akrab dengan orang-orang Rusia itu--seraya memberi Moskow saluran yang vital pada industri dan teknologi Barat. Enam tahun lalu, pemimpin Soviet Leonid Brezhnev memberikan sebuah apartemen mewah di Moskow kepada Hammer. Bahkan para pejabat Kremlin pernah mengusulkan agar ia dijadikan duta besar Amerika Serikat untuk Uni Soviet malah menggelisahkan beberapa orang dalam Pemerintahan Rcagan. Salah satu, yang tak mau disebut namanya, nyeletuk: "Kita benar-benar tidak tahu, Hammer itu berdiri di pihak mana." Hammer orang Yahudi. Lebih pada keturunan ketimbang kepercayaan. Toh kenyataan ini tidak menghambat orang kuat Libya, Muammar Khadafi, untuk menjadikannya orang yang paling banyak terguyur rezeki minyak negeri itu. Awal dasawarsa 1970-an Hammer mengadakan suatu kesepakatan dengan Khadafi yang akibat kemudiannya akan mendorong pertumbuhan serta kekuasaan OPEC, selain merombak bisnis minyak di seluruh dunia secara radikal. Sebuah bukti terakhir: meskipun Mobil Oil maupun Exxon beberapa waktu lalu memutuskan untuk menangguhkan produksi minyak di Libya, namun Occidental, saluran utama untuk minyak Libya, tetap melaniutkan produksinya seperti biasa. Dan Occidental tak lain milik Hammer. Satu hal lagi, Hammer adalah pengikut Partai Demokrat. Tapi ia mengaku berbuat kesalahan, dan mendapat hukuman luar karena memberikan dana kampanye yang rahasia dan tidak sah untuk Presiden Richard M. Nixon pada 1972. Sungguh tidak gampang memahami motivasi sikap serta tindakan Hammer yang saling bertentangan. Yang jauh lebih mudah adalah mencatat ketrampilannya sebagai jago dagang internasional. Misalnya tanggal 26 April 1981, sehari setelah Presiden Ronald Reagan mencabut embargo yang dikenakan pada Uni Soviet tahun 1979-sebagai tindak balas terhadap invasi negara itu di Afghanistan. Armand Hammer terbang ke Moskwa. Ia naik OXY 1, pesawat pribadi Boeing 727, satu di antara sedikit sekali pesawat pribadi yang diizinkan terbang di wilayah Soviet. Sebelumnya ia sudah bersurat kepada Reagan, memuji presiden itu atas "keputusan berani" yang telah diambilnya, dan mengatakan bahwa dibukanya kembali perdagangan Barat-Timur adalah demi kepentingan Amerika Serikat. Tentu bisa ditambahkan, juga demi kepentingan Hammer. Maklum, perusahaannya sudah terikat untuk mengirimkan sejuta ton asam fosfor padat ke Uni Soviet tiap tahun selama 20 tahun. Dengan bahan tersebut kebutuhan pertanian Soviet, yang sangat mendesak akan pupuk cair guna meningkatkan hasil bumi dapat dipenuhi. Perjanjian yang oleh Hammer ditaksir mencakup tak kurang dari US$ 20 milyar ini nyaris berantakan oleh embargo Amerika itu. Sekarang dr. Hammer terbang ke Moskow untuk menggerakkannya kembali. Pesawat OXY 1 dirancang khusus untuk penerbangan antar-benua. Padanya dicangkokkan tangki bensin ekstra, hingga pesawat jet itu dapat terbang nonstop 5.000 mil. Peralatan telekomunikasinya yang begitu maju memungkinkan pemiliknya menelepon seantero jagad selagi di awang-awang. Kabin yang 100 kaki panjangnya, dirombak jadi ruang duduk pribadi lengkap dengan video Betamax dan perpustakaan video film-film Chaplin. Lebih ke depan lagi, ada kamar tamu. Dalam penerbangan ini Hammer juga mengundang serta tamunya, David Murdoch, seorang cukong Los Angeles yang memiliki bagian terbesar lowa Beef Processor. Yakni perusahaan kemasan daging terbesar di dunia. Murdoch ini seorang kolektor kuda Arab. Pada suatu jamuan makan di Los Angeles awal 1981, secara sepintas ia bercerita kepada Hammer bahwa orang Rusia ada beternak satu ras kuda Arab paling bagus di dunia, termasuk kuda jantan Pesniar. Murdoch heran ketika Hammer langsung menawarkan kuda berharga ini--dari Uni Soviet. Lewat koneksi Hammer, Murdoch terbang dari Moskow ke peternakan kuda Tersk di Platigorsk dekat Laut Hitam. Ketika malam itu OXY 1 mendarat di lapangan udara Sheremetyevo di luar Moskow, pesawat langsung menuju terminal. Di situ dua pejabat protokol Soviet sudah menunggu. Berbeda dengan pengunjung lain dari Amerika, Armand Hammer tidak diharuskan menjalani prosedur lazim lewat imigrasi dan bea-cukai. Ia dan tamu-tamunya diantar ke ruang VIP. Di sana mereka dapat mengaso sementara. Bagasi mereka dimasukkan ke dalam limusin Chaika yang sudah menanti. Lalu Hammer diantarkan langsung ke apartemennya, dekat sekali dengan Kremlin. Di sana ia disambut seorang pelayan Rusia. Apartemen itu dihiasi karya-karya besar Rusia yang dalam surat wasiat Hammer sudah dinyatakan akan di- sumbangkan kepada Uni Soviet sepeninggalnya. Selama beberapa hari berikutnya, Hammer menghadiri serangkaian rapat dan jamuan makan dengan para menteri dan pejabat perdagangan Soviet. Di samping kontrak asam fosfor yang nilainya bermilyar-milyar dollar itu, perusahaannya juga terlibat dalam berbagai usaha lainnya di negeri tersebut, mulai dari penjualan bahan petrokimia sampai pembangunan pusat perdagangan internasional. Di sela rapat-rapat, Hammer menyuruh asisten pribadinya, James Pugash, untuk mengumpulkan informasi tentang nilai saham perusahaan daging Murdoch. Barulah asistennya itu sadar bahwa minat Hammer pada Murdoch bukan sekedar perkara beli kuda Arab dari Rusia belaka. KETIKA Murdoch sampai di rumah hanya seminggu kemudian, ia sudah menyinggung pada Murdoch, tentang kemungkinan Occidental Petroleum membeli lowa Beef. Dan beberapa minggu kemudian Hammer benar-benar membeli lowa Beef, seharga lebih dari US$ 800 juta, dalam saham Occidental. Waktu ia kembali lagi ke Moskow seminggu kemudian, ia tidak hanya membereskan urusan pembelian kuda Pesniar buat Murdoch, Occidental dan pembeli ketiga (untuk US$ 1 juta) Tapi juga menawarkan kepada Wakil Perdana Menteri Leonid Kostandov sebuah rencana untuk membantu memecahkan kekurangan daging yang kronis di Uni Soviet. Dan dengan lowa Beef, Hammer dapat memanfaatkan pabrik-pabrik kemasan dagingnya yang sudah sangat maju itu di Uni Soviet. Dan langsung men jual pada Moskow daging kemasan Amerika dalam jumlah besar-besaran. Tahun 1981, dr. Hammer pernah terbang lebih dari 100.000 mil di Amerika Utara dan Eropa dengan OXY 1-nya. Selama itu ia sempat bertemu dengan para presiden, pangeran dan diktator, kepala-kepala negara terkemuka dalam percaturan internasional. Di Ottawa ia menghadiri jamuan resmi Perdana Menteri Trudeau untuk menghormati Presiden Reagan. Di Beijing, Hammer bertemu langsung dengan orang kuat Cina, Deputi Perdana Menteri Deng Xiaoping. Sesudah itu, pada suatu jamuan makan mewah yang diselenggarakannya untuk lebih 100 pejabat Cina, Hammer membicarakan rencanannya untuk mengolah sumberdaya minyak dan batubara negeri itu. Di Brasilia, ia bertemu PresidenJoao Baptista Figueiredo, membicarakan kemungkinan membangun pipa saluran gas alam dari ladangladang Occidental di Bolivia ke Brazil. Di London ia menyumbangkan sebuah buku kuno dengan ilustrasi buah karya Leonardo Da Vinci yang diberi judul baru, Kitab Hammer, kepada Akademi Kesenian Istana. Di Washington ia mengunjungi berbagai resepsi untuk menyambut para pemimpin dunia yang berkunjung, dan makan siang bersama sedikitnya 15 orang senator. Selama langlangbuana ini kita dapat melihat bagaimana dalam segalaperundingannya itu unsur-unsur dagang, diplomasi, politik, amal, persahabatan dan kepentingannya sendiri saling berjalin dalam pola-pola yang rumit. Salah satu contoh yang jelas adalah prakarsa perdamaian pribadinya di Afghanistan. Gagasan yang menurut dia sendiri disarankan oleh Edward Gierek, ketua Partai Komunis Polandia itu, ialah agar Uni Soviet menarik kembali pasukannya dari Afghanistan dengan imbalan bahwa Pakistan dan Amerika Serikat berhenti membantu kaum pemberontak anti-Soviet di sana. Di Moskow, Hammer bertemu empat mata dengan Brezhnev. Menurut cerita Hammer, Berzhnev mengatakan adalah "nonsens besar" bahwa Uni Soviet punya maksud-maksud strategis tertentu di kawasan Teluk Persia. Dan ia akan memerintahkan penarikan kembali beberapa satuan Soviet dari Afghanistan begitu penyusupan senjata lewat perbatasan Pakistan kepada kaum pemberontak Afghanistan dihentikan. HAMMER, berpegangan pada kata-kata Brezhnev itu, kemudian terbang ke Karachi untuk menemui Jenderal Mohammad Zia ul-Haq--yang sampai sekarang merupakan pendukung utama pemberontak rakyat Afghanistan. Dalam pertemuan-pertemuan itu ia menyiratkan, bahwa Occidental Petroleum dapat melakukan pengeboran kembali ladang minyak lepas-pantai yang dangkal untuk mendapat sumber minyak yang subur, dan juga dapat membangun penyulingan-penyulingan minyak yang baru di Pakistan. Jenderal Zia menunjukkan minat besar pada gagasan itu, tetapi enggan menjanjikan apa-apa dalam soal Afghanistan. Hammer tidak begitu saja menyerah. Ia pergi ke Senator Charles Percy, ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS yang juga teman pribadinya. Lalu ke Menlu Alexander Haig. Ke Lord Carrington, Menlu Inggris, dan terakhir KurtWaldheim, Sekjen PBB Selagi ia sibuk mendekati tokohtokoh itu, didengarnya kabar bahwa Presiden Reagan sudah akan menghentikan embargo Soviet. Barulah Hammer menghentikan upaya perdamaiannya. Dan dari situ mungkin kita dapat mengambil kesimpulan jelas tentang kepentingan mana yang paling diberinya prioritas. Dari segi pribadi, Armand Hammer adalah orang yang rendah hati dan menyena,kan. Ia lebih mirip seorang dokter keluarga daripada juragan besar perusahaan. Memakai kacamata tebal, ia juga sedikit lemah pendengaran. Rumahnya di Westwood, Los Angeles, cukup mewah namun tidak berlebihan. Frances, istrinya yang ketiga, selalu menyertainya dalam OXY 1. Ia juga bisa mcngolok-olok dirinya sendiri. Misalnya ketika mendengar Marlon Brando menggunakannya sebagai contoh untuk tokoh seorang jutawan minyak kejam, yang diperankannya dalam film "The Formula" dengan bayaran duaratus limapuluh ribu dollar per hari. Hammer nyeletuk: "Untuk uang sebegitu, aku juga mau memainkannya sendiri." Dr Hammer sering nampak sabar, sopan dan murah hati dalam menghadapi rekan maupun lain-lain pengusaha. Tetapi direksi dan staf Occidental sendiri sering menyaksikan tangan besi Sang Dokter. Misalnya, selama bertahun-tahun Hammer pernah memaksakan agar setiap direktur dalam perusahaannya menyerahkan surat pengunduran diri masing-masing, yang sudah ditandatangani namun belum diberi tanggal. Dengan surat demikian di tangannya, itu kapan saja dia mau. Alasannya hanya untuk menjamin jangan sampai ada di antara para direktur yang mempunyai "kepentingan ganda". Selama tiga tahun terakhir Occidental sudahtiga kali ganti direktur utama. Menurut keterangan Hammer, pengawasan langsung atas perusahaannya itu telah memungkinkannya mengambil keputusan kilat. Ini amat menguntungkan dalam kancah konsesi perminyakan yang sangat bersaing itu. Juga memungkinkannya menggunakan taktik-taktik yang tidak biasa. Misalnya, untuk mendapat konses minyak di Teluk Persia dari seorang syekh pemimpin sebiah emirat, ia menyerahkan sendiri uang tunai US$ 1.671.000 dalam kopor ke kamar. sebuah hotel di London. Sedang US$ 200.000 sisanya didepositokan dalam sebuah bank di Swiss. Menurut Hammer pembayaran tersebut adalah bagian yang sah dari suatu persetujuan kontrak dengan Ummul Quaiwain, sebuah wilayah yang dikuasai seorang syekh. Sang syekh, yang bernama Sultan al Mu'allah,adalah anak kepala Emirat yang diberi wewenang untuk menerima pembayaran atasnama negara. Di Venezuela Hammer menyumbangkan patung perunggu Simon Bolivar sebagai hadiah untuk presiden negeri itu. Patung ini amat mahal, diambil langsung dari galeri Hammer. Di Libya ia memutuskan Occidental harus membiayai ongkos kuliah serta pengeluaran lainnya bagi anakanak beberapa tokoh Libya yang berpengaruh dalam pemerintahan. Menurut Hammer, para siswa ini dipilih Pemerintah Libya, dan pengaturan khusus seperti itu dapat mendorong "itikad baik lokal". Sebuah memorandum yang disusun panitia khusus dari direksi Occidental, memang mengungkapkan berbagai pengaturan tak lazim yang telah dibuat Hammer untuk keuntungan Occidental dalam persaingan minyak bumi. Itu meliputi pembayaran US$295 000 kepada Konsul Jenderal Nigeria lewat seorang perantara di Liechstenstein, sampai pengalihan sekitar US$ 3 juta kepada suatu anak perusahaan Bahama yang bernama Noark International. Yang terakhir itu konon menggunakan dana tersebut untuk menyuap para pejabat Venezuela. Hammer menekankan, di negara-negara sedang berkembang, perusahaan minyak sering terpaksa membayar perantara, dan perusahaan itu tidak dapat mencegah para perantara ini menyuap para pejabat pemerintah. UNTUK mempertahankan jaringan pengaruh internasionalnya, dr. Hammer juga banyak bersandar pada koneksinya di Washington. Ia mengaku kenal dengan semua presiden Amerika sejak Herbert Hoover. Untuk menjamin jalan masuk ke Gedung Putih dan Kongres, ia memelihara sekelompok tokoh kuat di Washington dan lain-lain kota, yang hampir semuanya pernah menduduki jabatan penting dalam pemerintahan. Barisan itu meliputi William P. Mc Sweeny, bekas pembantu teras dalam Pemerintahan Johnson Jerrold L. Schecter, bekas jurubicara Dewan Keamanan Nasional dalam Pemerintahan Carter Laksamana Madya Tazeweil T. Shcpard Jr., bekas pembantu dalam Pemerintahan Kennedy Gordon Reec bekas penasihat humas pada Margaret Thatcher, dan Jack King, bekas jurubicara untuk NASA. Toh kenyataannya Hammer dan stafnya semakin mengalami kesulitan untuk menembus Pemerintahan Reagan. Hammer terus-menerus menulis surat kepada Presiden. Namun tanggap an dari sana tetap dingin. Ia khususnya menyalahkan Richard V. Allen, Penasihat Presiden untuk Keamanan Nasional, karena "merintanginya". Allen sendiri mengaku, ia memang berusaha membatasi hubungan Hammer dengan Presiden karena ia meragukan "kawan-kawan aneh" dari pengusaha besar itu. Memang bisa dimengerti bahwa hubungan Hammer yang awet dengan para pemimpin Soviet menimbulkan tanda tanya. Adakah ia memanfaatkan kontak bisnisnya dengan Rusia demi kepentingan usahanya saja? Ataukah demi kepentingan Moskow? Ini mungkin memang tak dapat dipastikan. Tetapi untuk memperkuat perkiraan, kita harus melacak serangkai peristiwa yang terjadi tepat seusai Revolusi Rusia. Menurut Wammer, koneksi Sovietnya dihasilkan oleh tujuan-tujuan amal serta oleh kebetulan-kebetulan. Setelah lulus sekolah kedokteran tahun 1921, ia mendengar tentang wabah tipus yang melanda Uni Soviet. Ia berminit pada bakteriologi. Dan karena waktu itu harus menunggu-nunggu sampai enam bulan sebelum memulai tugas dokter di rumah sakit, ia akhirnya memutuskan pergi ke Rusia. Yakni untuk belajar dan membantu pembasmian wabah. Di sana, ketika melihat sendiri betapa meluasnya kelaparan yang timbul, ia menawarkan kepada Pemerintah Soviet untuk membelikan gandum. Menurut cerita Hammer, Lenin mengundangnya ke Kremlin. Dan berkata: "Kami tidak memerlukan dokter. Kami membutuhkan pengusaha . . . Komunisme tidak jalan, dan kami harus beralih ke suatu politik ekonomi baru." Lalu Lenin menawarkan kepada Hammer suatu konsesi pertambangan asbes di Pegunungan Ural dan konsesi lain untuk menata perdagangan luar negeri Soviet--konsesi asing yang pertamakali diberikan oleh Uni Soviet. ETAPI menurut arsip intelijen Departemen Luar Negeri dan Angkatan Darat AS, yang belum lama ini diumumkan dari Arsip Nasional, pemberian konsesi kepada Hammer itu melibatkan jauh lebih banyak intrik daripada sekedar konsesi biasa. Menurut arsip-arsip itu, pengaturan dengan Soviet tadi sebetulnya sudah bermula sejak ayah Armand, Julius Hammer, imigran dari Rusia. Julius adalah pendukung Lenin dan Partai Komunis yang bersemangat. Bahkan ada cerita yang mengatakan bahwa nama Armand diambil dari gambar lengan dan palu (arm-and-hammer), lambang Partai Buruh Sosialis. Julius Hammer, yang juga berpendidikan dokter, mendirikan perusahaan yang sukses di bidang penjualan sampo, alkohol untuk pengobatan dan obat-obat farmasi. Juga membiayai gerakan-gerakan radikal, dan secara begitu menjalin hubungan dengan Uni Soviet. Lenin berhasil merebut kekuasaan pada 1917, tapi Washington tidak mau mengakui pemerintahannya. Bahka sampai 1933. Malahan Washington juga secara efektif menyumbat segala jalan Moskow untuk mendapat cadangan emas dan mata uangnya di Amerika Serikat. Akibatnya, Pemerintah Soviet tidak dapat membeli pelbagai kebutuhan yang sangat diperlukannya. Untuk mengatasi keadaan itu, Lenin mengangkat seorang insinyur keturunan Jerman-Rusia bernama C.A.K. Martens--sebagai "dutabesar" di Amerika Serikat. Ia ditugasi mengusahakan pengiriman bahan-bahan kebutuhan ke Uni Soviet. Tetapi berhubung Martens tidak sanggup mengerahkan dana Rusia itu dengan segera, ia pun berpaling kepada J ulius Hammer untuk mendapat pembiayaan sementara. Julius membayar sewa dan lain-lain pengeluaran "Biro Soviet" Martens yang tak resmi di New York itu. Ia pun secara resmi diangkat menjadi "atase perdagangan" pada Biro Soviet tadi, dan juga diberi satu-satunya lisensi untuk perdagangan Rusia dengan Amerika Serikat. Pada 1918 Uni Soviet membiayai "Biro Soviet"nya dengan menyelundupkan berlian ke New York. Yang ditugasi mengubah berlian ini menjadi uang tunai, guna membiayai pembelian apa yang dibutuhkan Soviet, tak lain J ulius Hammer itulah. Itu semua terbaca dalam otobiografi seorang rekan separtai Julius. Armand Hammer tegas menyangkal cerita ini. Tapi bagaimanapun, keluarga Hammer tak lama kemudian pindah dari rumah sederhana mereka di Bronx ke tempat tinggal mewah di Hotel Ansonia di Manhattan, dan secara menyolok Julius sendiri meningkatkan gaya hidupnya. Julius Hammer mendirikan, dan turut memiliki, suatu perusahaan yang semula dinamakan Allied Drug and Chemical Company (perusahaan obat dan bahan kimiawi), yang kemudian berkembang menjadi Allied American Corporation. Dari perusahaan ini Biro Soviet memperoleh saluran yang mudah untuk mengirimkan obat-obatan dan lain-lain persediaan ke pelabuhan-pelabuhan Laut Baltik. Dari sana bahan-bahan itu dikirim ke Rusia. Menurut seorang informan Departemen Kehakiman yang bekerja pada keluarga Hammer, perusahaan itu 50% dimiliki Martens, diduga atas nama Pemerintah Soviet. Dan berdasar informasi demikian, Departemen Kehakiman dan lain-lain badan intelijen federal lantas menempatkan seluruh sepakterjang organisasi itu di bawah pengawasan ketat. Sampai-sampai dicoba pula untuk menyusupkan mata-mata ke dalamnya. Akhirnya, pada 1921, Pemerintah AS mengusir Martens dan menutup bironya. Dan sekitar waktu yang sama Julius Hammer ditahan, diadili, dan mendapat hukuman tiga tahun penjara. Ia dituduh melakukan pengguguran gelap yang mengakibatkan kematian istri seorang diplomat Rusia. Armand Hammer sendiri percaya bahwa ayahnya itu "dijebak dengan tuduhan palsu" semata karena kegiatan politisnya. Ia juga menyangkal tuduhan bahwa perusahaan ayahnya itu dimiliki Pemerintah Soviet maupun Martens. Juga menandaskan bahwa semua saham perusahaan telah diborongnya sebelum ia berangkat ke Soviet pada musim panas 1921. Dengan dipenjarakannya Julius Hammer dan dipulangkannya Martens ke Rusia, tak ada pilihan lain bagi Armand kecuali mengambil-alih usaha tersebut. Menurut pengakuannya, ia bermaksud menagih sebagian utang Pemerintah Rusia kepadanya. Dalam paspornya ia menuliskan alasan kepergiannya untuk "urusan dagang dan wisata". Di Moskow Hammer bertemu dengan Martens--yang telah diangkat dalam Dewan Tertinggi Ekonomi-untuk memperbincangkan dipulihkannya pengiriman suplai lewat perusahaannya. Martens mengantarkan Hammer untuk bertemu dengan Boris Reinstein, yang bertugas mendirikan Departemen Propaganda Internasional. Reinstein, yang sedang menyusun prakarsa politik baru untuk menarik modal asing ke Uni Soviet, mengantarkan Hammer ke kantor Lenin di Kremlin. Ketika ditanya mengapa Reinstein begitu menaruh perhatian padanya, Hammer hanya menjawab: ia mengajak Reinstein ke Lenin sebagai "penerjemah". Padahal semua orang tahu Lenin bisa bicara Inggris dengan lancar. Tulisan-tulisan Lenin sendiri mengungkapkan bahwa Reinstein memainkan peranan menentukan dalam mendapatkan berbagai konsesi bagi Hammer. Lenin menyadari, negerinya sangat membutuhkan teknologi Barat. Dan ia memandang konsesi sebagai alat sementara yang efisien untuk tujuan itu. Dalam suatu pesan kepada Partai Komunis ia pernah berkata: "Konsesi bukan berarti damai dengan kapitalisme, tetapi perang dalam taraf baru " Untuk melaksanakan kebijaksanaan ekonomi baru inilah Lenin membutuhkanseorang kapitalis yang akan menerima konsesi Soviet dan mempromosikannya di Amerika Serikat. Nampaknya Hammer orang yang tepat. Oktober 1921, Hammer memerintahkan Martens untuk memberikan kontrak buat semacam konsesi-"meskipun cuma rekaan, untuk asbes atau hasil alam Ural lainnya yang berharga, atau apa pun kehendak Anda. Yang akan kita perlihatkan dan sebarluaskan dalam tulisan adalah bahwa orang-orang Amerika mau menerima konsesi. Ini secara politis penting." Kemudian ia menyuruh Martens mengusahakan publisitas sebanyak-banyaknya mengenai konsesi itu. BEBERAPA bulan kemudian, setelah konsesi secara resmi diberikan--dan dipublikasikan di Amerika Serikat--Lenin menulis pesan rahdsianya kepada Stalin dan Politbiro, menjelaskan bahwa perusahaan Hammer merupakan "jalan" memasuki dunia usaha Amerika yang harus dipergunakan "dengan berbagai cara apa pun". Lenin, yang terserang kelumpuhan yang nyaris merenggut nyawanya sehari sesudah komunike itu, tak pernah sempat menjelaskan gagasan tersebut selanjutnya. "Konsesi" Hammer tidak hanya menyangkut pertambangan asbes. Tapi juga hak luar biasa untuk bertindak sebagai agen perdagangan Soviet dengan Amerika Serikat. Dan untuk mengembangkan "konsesi" tersebut belakangan Hammer berkeliling Amerika Serikat dalam usahanya membujuk perusahaan-perusahaan setempat agar menanamkan modal dan mengalihkan teknologi ke Uni Soviet. Ia disertai ayahnya--yang telah dibebaskan secara bersyarat dari penjara Sing Sing pada 1923--dan seorang saudaranya, Harry Hammer. Tahun 1925, ia berhasil mengerahkan tak kurang dari 38 perusahaan besar yang mensuplai Rusia dengan bermacam barang, dari mesin-mesin sampai peralatan pertanian. Juga menjadi agen untuk traktor-traktor Fordson (dari Ford Motor Company) di Uni Soviet. Juga mengatur agar para ahli mesin Rusia datang ke Amerika buat mempelajari teknik-teknik Ford dalam produksi massal. DI luar berbagai perjalanan bisnis di Amerika Serikat, selama hampir sepuluh tahun Hammer tinggal di Uni Soviet. Ia pindah ke suatu rumah bak istana yang dinamakan Wisma Cokelat, di pusat Moskow. Kawin dengan penyanyi Rusia yang bernama Olga Vadina, seorang artis hiburan terkemuka di ibukota Rusia itu. Tahun 1928 ia melahirkan seorang anak, Julian. Dan pada waktu yang hampir bersamaan ayah Hammer datang ke Moskow. Juga kakaknya, Harry, dan adiknya, Victor, yang sering tinggal bersama mereka. Banyak anggota keluarganya yang sejak itu bekerja padanya. Allied American Company milik Hammer bukanlah perusahaan yang biasa untuk Moskow. Dengan diakhirinya Politik Ekonomi Baru Lenin pada 1925, hampir semua konsesi asing dinasionalisasikan tanpa ganti rugi. Tetapi perusahaan Allied American malah memperoleh suatu konsesi pembuatan pensil yang menguntungkan. Inilah yang sekali lagi menimbulkan pertanyaan mengenai peranan Soviet dalam usaha Hammer. Hammer sendiri menekankan, ialah pemilik tunggal Allied American dan menegaskan: "Saya yang mengambil semua keputusan. Pemerintah Soviet tidak ada urusan sama sekali dengan pelaksanaan usaha ini." Tetapi menurut dokumen dalam rangka perkara pajak dari Allied American Corporation, diakui bahwa Pemerintah Soviet--melalui komisariat perdagangan luar negerinya--sebenarnya memang memilih dan mengangkat dua orang direktur Allied American dengan "wewenang yang setingkat lain-lain direktur dalarn melaksanakan kontrak". Soviet juga memiliki hak mutlak untuk menentukan harga ekspornya. Lebih lagi, dalam persetujuan itu ditentukan pembagian keuntungan antara Pemerintah Soviet dengan Allied American Corporation. Dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa Pemerintah Soviet mempunyai pengaruh yang jauh lebih besar dalam operasi Allied American daripada yang diakui Hammer. Setelah dilakukan razia terhadap sebuah rumah Rusia di London pada 1927, intelijen Inggris juga menjadi curiga dengan sepakterjang Allied American. Sebuah laporan Intelijen Departemen Luar Negeri mengatakan, "Dr. Julius Hammer dilarang memasuki Kerajaan Inggris, karena ia agen politik dan pengawas Allied American Corporation yang dijadikan topeng untuk menyalurkan dana-dana Soviet kepada organisasi-organisasi revolusi di Amerika." Apa pun perkaranya, bermacammacam saja perlakuan istimewa yang diterima Hammer dari Moskow. Oleh Pemerintah Soviet ia diperbolehkan membawa keluar lukisan-lukisan zaman Tsar yang bernilai jutaan dollar ketika ia kembali ke Amerika pada tahun 1932. Nampaknya banyak di antara lukisan itu diambil dari museum-museum dan gudang-gudang. Robert C. Williams, sejarahwan pada Universitas Washington dan penulis buku Russian Art and American Money melacak asal-usul beberapa lukisan. Ditemukannya bahwa pada lukisan-lukisan tersebut masih terpasang label dan nomor meseum. Ketika ditanya mengenai ini, Hammer mengatakan bahwa meskipun intinya adalah lukisan-lukisan yang diperolehnya secara pribadi dan dipajangnya di rumahnya di Moskow, Pemerintah Soviet juga mengizinkannya membeli surplus lukisan-lukisan museum--yang untuk pajak ekspornya harus dibayarnya 15 persen. SEBETULNYA kita memang tidak pasti mengenai bagaimana ia mendapat dan mengekspor lukisan-lukisan itu. Tetapi jelas Hammer menjualnya di Amerika Serikat, baik lewat toserba maupun galeri-galerinya sendiri. Dan untuk selama lebih dari satu dasawarsa, Hammer terus mengimpor karya seni dari Soviet. Menurut taksirannya karya seninya telah mendatangkan kepadanya keuntungan US$ 11 juta--di tengah-tengah masa malese dulu. Ke mana perginya keuntungan berjuta-juta itu akhirnya, masih tetap teka-teki. Tetapi memang diketahui bahwa sebagian daripadanya ditanamkannya sebagai modal dalam pabrik bir, yang mengimpor semua kayunya dari Uni Soviet. Ini dilakukan lewat kontrak dengan Amtorg, sebuah perusahaan dagang Soviet yang meneruskan usaha Hammer. Kepulangan Hammer sendiri ke New York, dari Moskow, membawa pengaruh pada hidup pribadi maupun hidupnya sebagai pengusaha. Ia berpisah dengan istrinya, Olga, yang pindah ke Hollywood dengan membawa anaknya, untuk melaniutkan karirnya sebagai penyanyi. Kemudian menikahi Angela Zevely, seorang wanita terkemuka dalam dunia pergaulan di Red Bank, New Jersey. Hammer juga beralih dari usaha tong bir ke usaha wiski. Untuk itu dibelinya saham terbesar suatu perusahaan yang kemudian dinamakan United Distillers of America, Inc. Kemudian, pada pertengahan tahun-tahun.1940an, ia memapankan diri pada usaha ternak banteng jenis black angus yang prima di Shadow Isle, tempat peternakan istrinya di New Jersey. Namun perkawinannyayang kedua itu pun ternyata tidak terlalu manis. Pada 1953 ia mengajukan permintaan cerai--dengan alasan "tekanan batin". Nyonya Hammer juga punya komentarnya sendiri. Suaminya, katanya, memiliki "otak yang dingin serta penuh perhitungan". Dan bahwa bagi suaminya "tidak timbul rasa sedih melihat penderitaan orang lain. Dalam berbagai percakapan, suami saya membanggakan bagaimana ia menangani orang-orang yang dengan satu atau lain jalan berusaha merintanginya." Tahun 1955 Hammer memutuskan untuk memulai hidup baru lagi. Setelah menjual ternak black angus dan usaha wiskinya, ia pindah ke Los Angeles. Di situ ia kawin untuk ketiga kalinya, dengan Frances Tolman. Bersama istri barunya dan beberapa teman, tahun berikutnya Hammer mengambilalih suatu perusahaan minyak yang hampir bangkrut--dengan harga 18 sen saja tiap sahamnya. Itulah Occidental Petroleum. ADA 1961 Armand Hammer kembali ke Rusia sebagai duta perdagangan tak resmi. Tetapi Kedutaan Besar AS di Moskow tidak banyak membantunya. Para petugas muda di sana menganggap misinya hanya sebagai petualangan politik saja. Maka mereka cukup kaget ketika pemimpin Soviet Nikita Khruschev sendiri meminta pertemuan dengan Hammer di Kremlin. Sejak membatalkan pertemuan puncak dengan Presiden Dwight D. Eisenhower pada 1960, Khruschev selalu menghindari pertemuan tingkat tinggi. Dan ketika Hammer datang di kantornya, Khruschev menyingkirkan para penerjemah, dan kedua orang itu tiba-tiba berbicara dalam bahasa Rusia. Pemimpin Rusia itu menekankan perlunya kredit dari Amerika, dengan alasan bahwa pesanan Soviet atas barang-barang Amerika akan mengurangi pengangguran di Amerika Serikat. "Jika anda memberikan kredit kepada kami, pabrik-pabrik anda akan bisa sibuk terus," begitu kata Khruschev, seingat Hammer. Khruschev juga mengatakan kepada Hammer, bahwa Uni Soviet membutuhkan pupuk fosfor senilai bermilyar-milyar dollar untuk memajukan pertaniannya. Langsung Hammer melihat kemungkinan bagi perusahaan minyaknya, yang masih kecil itu, untuk dijadikan sarana guna mengerahkan perdagangan pupuk besar-besaran itu dengan Uni Soviet. Maka ketika kembali ke Amerika Serikat, ia mulai memborongi komponen-komponen yang diperlukan untuk bisnis pupuk. Ia membeli perusahaan Interore, perusahaan bijih dan pupuk internasional yang waktu itu merupakan perusahaan dagang pupuk terbesar di Amerika Serikat. Juga Best Fertilizer, perusahaan pembuat amoniak, dan Jefferson Lake Sulphur Company yang mengusahakan belerang. Selanjutnya ia menguasai wilayah sumber-sumber fosfat yang luas di Florida utara. Tahun 1963, kegiatan pokok Occidcntal Oil sudah bergeser ke bidang pupuk--dengan minyak dan gas yang hanya meliputi kurangdari 10 % penghasilannya. TETAPI keberhasilan niaga fosfat itu pada akhirnya tergantung pada kredit bank Amerika--yang akan diterima Soviet untuk memungkinkannya membeli pupuk itu. Padahal ini tak kunjung datang, selama Pemerintahan Kennedy. Ketika krisis peluru kendali Kuba semakin merumitkan hubungan Amerika Serikat - Soviet, Hammer lantas berpaling ke Inggris untuk mendapat kredit keuangan yang diperlukan tersebut. Tetapi Khruschev lantas jatuh pada 1964. Dan perdagangan pupuk terpaksa dibatalkan--paling tidak untuk sementara. Tak lama kemudian, dr. Hammer menemukan kesempatan lain yang nantinya ternyata akan lebih menguntungkan lagi. Ketika itu Libya masih berada dibawah kekuasaan Pemerintahaan Raja Idris yangsangat kesohor korupnya. Pemerintah negeri itu sedang mencari perusahaan-perusahaan minyak independen untuk menawar konsesi-konsesi minyak yang berdampingan letaknya dengan konsesi yang sudah dipegang beberapa perusahaan minyak raksasa. Hammer menawarkan diri--dan menang. Arus minyak Libya yang mulai digali Occidental segera mencapai hampir 500.000 barrel sehari. Dengan begitu Occidental telah meniadi perusahaan milyarder. Kolonel Khadafi menggulingkan Raja Idris tahun 1969. Dan segera mengumpulkan ke-21 perusahaan minyak di Libya, dan mengatakan kepada mereka bahwa ia akan menaikkan bagian saham buat negara untuk minyak sampai 51%. Sampai saat itu perusahaan minyak selalu kompak menolak seiap negara yang ingin menaikkan bagiannya lebih dari 49 persen. Tetapi kali ini Khadafi melakukan tekanan khusus terhadap Occidental--yang hampir seluruh suplai minyaknya tergantung pada Libya. Menurut Hammer, ia telah mendekati Kenneth Jamieson Direktur Utama Exxon Kepadanya ia menyatakan bersedia mempertahankan posisinya selama ini terhadap Khadafi apabila, dan hanya apabila, Exxon sanggup memberi 500.000 barrel sehari pada harga yang pas ongkos. Menurut Harnmer, baru setelah Jamieson menolaknya maka ia pergi ke Tripoli untuk mengalah pada Khadafi. Dengan begitu maka front bersama itu jadi berantakan. Dan perusahaan minyak lain-lain di Libya menjadi tak punya pilihan kecuali menuruti tuntutan Khadafi. Demikianlah dengan menyempal dari barisan perusahaan minyak raksasa di Libya, Hammer telah mengubah secara ampuh aturan main usaha minyak di Timur Tengah. Perusahaan minyak sekarang dapat diadudomba satu sama lain. Dalam kondisi demikian, kebangkitan OPEC dipercepat. Staf kontraintelijen CIA menjadi bingung, ketika mereka melakukan penyadapan rutin terhadap komunikasi rahasia antara Moskow dan Kedubes Soviet di Tripoli. Soalnya, tiba-tiba saja lalu-lintas pesan rahasia itu melonjak jumlahnya berbarengan dengan perkembangan perundingan-perundingan minyak tadi. PARA ahli sandi dari Dewan Keamanan Nasional AS dapat menghitung pesan-pesan rahasia yang hilir-mudik itu, tetapi tidak mampu menguraikan artinya. Isi rentetan pesan yang mendadak berbiak itu hanya bisa diduga-duga. Hammer sendiri menyangkal Uni Soviet telah membantunya dalam perundingan-perundingan tersebut. Ia mengaku yakin, bahwa "ini semata-mata urusan Libya". Bagaimanapun, sebagai akibat berbagai perundingan tersebut, Occidental akan mendapat keuntungan yang terbesar dari minyak Libya. Perusahaan Hammer membangun jalur pipanya sendiri ke Laut Tengah. Membeli penyulingan, kapal-kapal tangki, dan suatu jaringan distribusi di Eropa. Dengan arus uang yang begitu deras dari Libya, Hammer mulai membeli lain-lain usaha di dunia. Setelah perebutan kekuasaan oleh junta militer 1968 di Peru, ia kembali memancing di air keruh dengan menerima konsesi di wilayah Amazon.Selanjutnya ia membantu pemerintah baru Peru dengan mendepositokan US$ 25 juta dana Occidental di bank-bank negeri itu. Kemudian, di Laut Utara Inggris, Hammer membeli saham-saham utama di ladang-ladang Piper dan Claymore yang ternyata kaya dengan minyak. Dan di Amerika Serikat ia membeli Island Creek Coal, penghasil batubara terbesar di negeri itu. Juga mengusahakan barter batubara untuk bahan kimiawi dengan Rumania, Italia dan negara-negara lain. Tahun 1968 Hammer juga membeli Hooker Chemical Company. Hooker adalah perusahaan yang 11 tahun kemudian terlibat dalam tuntutan hukum yang menyangkut berjutaiuta dollar, karena membuang limbah beracun di Love Canal di bagian utara New York. BULAN April 1973, setelah berusaha 12 tahun, akhirnya Hammer berhasil juga mencapai persetujuan pasti yang meliputi US$ 20 milyar untuk pupuk dengan Rusia. Sebagai imbalannya Uni Soviet akan mensuplai Occidental dengan sejuta ton amoniak, soda api dan urea tiap tahun, yang akan dijual melalui cabang Hooker Chemical. Ditambah dengan uang dari Libya, kini Occidental tak lagi membutuhkan kredit bank Amerika untuk membiayai usahanya. Departemen Pertambangan AS berkeberatan atas dialihkannya fosfat Florida ke Uni Soviet secara besar-besaran. Alasan: akan menguras cadangan Amerika. Tetapi Presiden Nixon menulis surat kepada William Casey, kepala Bank Exim waktu itu. Di situ Nixon memberi rekomendasi kuat, agar Uni Soviet diberi pinjaman berbunga rendah sebesar US$ 180 juta untuk membangun kilang-kilang dan saluran pipa yang diperlukannya untuk usaha Hammer. Nixon menyatakan, pinjaman itu "demi kepentingan nasional." Dan karena itu Casey setuju. Hammer sendiri sudah menjelaskan secara pribadi kepada Nixon tentang kedudukannya dalam perjanjian itu. Bahkan menurut pita rekaman Gedung Putih, penjelasan itu ditambahinya dengan, "Saya senang dapat mengatakan kepada Anda bahwa saya juga anggota kelompok US$ 100.000." Maksudnya menyangkut sumbangan liar untuk kampanye Nixon. Segera sesudah itu, Hammer mengumumkan berbagai macam persetujuan dagang Barat-Timur lainnya. Termasuk yang menyangkut jalur pipa menembus Siberia seharga US$ 4 milyar yang akan mensuplai Jepang dengan gas Rusia. Juga penjualan mesin meta/finishing kepada Moskow dalam jumlah yang cukup untuk membangun sebuah industri. Pembangunan hotel-hotel di Eropa Timur. Pencetakan medali Olimpiade. Dan barter batubara dengan Rumania. Apa yang oleh Lenin setengah abad silam dilukiskan sebagai "jalan setapak" menuju dunia usaha Amerika, sekarang ternyata berkembang menjadi jalan raya maha lebar. Di muka umum, Leonkl Brezhnev mengakui peranan Hammer dalam memperlancar perdagangan Barat-Timur. Berdiri di sisi Hammer dalam acara televisi NBC yang difilm di Mowkow tahun 1974, pemimpin Soviet itu berkata: "Armand Hammer telah banyak sekali berusaha. Saya bantu dia, dia bantu saya. Ini timbal-balik. Kami tidak membicarakan rahasia kami cuma bicara dagang." Memang usaha Hammer sangat berharga bagi Uni Soviet--seperti juga bagi Libya dan diktatornya, Mu'ammar al-Khadafi. Dan sebagai imbalan, Hammer telah menerima rezekiyang cukup nomplok. Lalu apakah Amerika Serikat juga diuntungkan? Nah. Pertanyaan yang sebuah inilah yang sulit dijawab secara pasti. Dewasa ini terdapat perdebatan yang sengit di kalangan Pemerintahan Reagan mengenai kebaikan perdagangan Barat-Timur. "Perdagangan adalah bagian dari dialog antara Amerika Serikat dan Rusia, dan mutlak penting bahwa kita melanjutkan dialog ini," kata Hammer. "Pimpinan Soviet sudah semakin bisa melihat perdagangan, bukan lagi konfrontasi, sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi ekonomi. Jika kita menginginkan perdamaian, kita harus mendorong pimpinan Soviet ke arah ini." Ia menambahkan lagi: "Bagaimanapun, jikaAmerika Serikat menolak menjual kepada Uni Soviet barang-barang yang dibutuhkannya, negara-negara lain akan mau." API para penentang Hammer sebaliknya akan menunjuk kata-kata Lenin. Bahwa bila tiba saatnya untuk menggantung kaum kapitalis, para kapitalis itu sendiri akan bersaing untuk menjual talinya. Bekas duta besar Amerika untuk Moskow, Malcolm Toon, berkata: "Saya gelisah mengenai hubungan akrab Hammer dengan para pemimpin Soviet. Saya bukannya curiga dengan hubungan rahasia semacam koneksi KGB--Hammer tentunya terlalu berharga sekali sebagai pengatur perdagangan Soviet untuk dipakai buat tujuan-tujuan lain." Atau para pengecam juga bisa menunjuk pada faktor lain. Yakni bahwa keyakinan Hammer akan perdamaian dunia dan hubungan internasional selalu sejalan dengan kepentingannya sendiri. Adil atau tidak, kecaman demikian memang bisa diduga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus