IA dipercaya Lenin, dipuji Brezhnev. Dan Khaddafi merangkulnya
dalam kerjasama. Dengan bantuan mereka, Armand. Hammer berhasil
menjadi kapitalis yang amat berhasil.
Tanggal 27 Mei 1922 di Moskow, Bapak Revolusi Rusia, Vladimir
Lenin, mengirimkan pesan rahasia yang penting kepada Josef
Stalin. Stalin waktu itu Sekjen Partai Komunis yang baru saja
diangkat. Kepadanya, juga seluruh Politbiro, Lenin memerintahkan
untuk memberi 'dukungan khusus' kepada seorang pemuda Amerika
dan usaha dagangnya. Lenin menjelaskan: "Ini satu jalan setapak
untuk memasuki dunia bisnis Amerika, dan jalan ini harus
dimanfaatkan dengan cara ap pun." Pemuda Amerika yang
dimaksudkannya adalah seorang lulusan Sekolah Tinggi Kedokteran
dan Ahli Bedah pada Universitas Columbia.
Tanggal 31 Agustus 1981, di Los Angeles, lebih seribu pengusaha
dan politisi yang menonjol berkumpul di Century Plaza Hotel.
Acaranya: penyampaian hadiah tahunan Armand Hammer untuk
pengusaha terbaik tahun itu. Pelawak ngetop Bob Hope menyebut
Armand Hammer yang berumur 83 tahun itu sebagai 'risalah sukses'
kapitalisme Amerika. Digelarinya Hammer dengan "industriawan,
kolektor lukisan, diplomat dan dermawan."
Gelar itu semua cocok buat dia. Hammer adalah pimpinan tertinggi
Occidental Petroleum, perusahaan minyak independen terbesar di
dunia. Perusahaan ini juga membawahkan beberapa perusahaan
raksasa nonminyak di bidang vital seperti memproduksi pangan dan
bahan kimiawi.
Dr Hammer (sebutan ini paling disukainya, menunjuk pada profesi
kedokteran yang tak pernah dipraktekkannya) juga pemilik Hammer
and Knoedler Galleries, penyalur lukisan terkemuka di Amerika.
Juga Ketua Umum Yayasan Armand Hammer yang tiap tahunnya
menyumbangkan jutaan dollar untuk berbagai dana amal.
Tetapi yang paling menarik adalah kenyataan ini: bahwa kerajaan
pribadinya itu dibangun terutama lewat hubungan dagang yang
tidak lazim dengan negara-negara yang biasanya dianggap memusuhi
Amerika Serikat -- bahkan memusuhi kaum kapitalis Amerika. The New
York Times Magazine, akhir November tahun kemarin memuat riwayat
suksesnya itu panjang lebar.
HAMMER adalah anak seorang pendiri Partai Buruh Komunis
Amerika, dan ia berhasil menjadi kapitalis jutawan terutama
berkat hubungannya dengan para pemimpin Uni Soviet.
Sudah lebih setengah abad ia memelihara hubungan akrab dengan
orang-orang Rusia itu--seraya memberi Moskow saluran yang vital
pada industri dan teknologi Barat. Enam tahun lalu, pemimpin
Soviet Leonid Brezhnev memberikan sebuah apartemen mewah di
Moskow kepada Hammer. Bahkan para pejabat Kremlin pernah
mengusulkan agar ia dijadikan duta besar Amerika Serikat untuk
Uni Soviet malah menggelisahkan beberapa orang dalam
Pemerintahan Rcagan. Salah satu, yang tak mau disebut namanya,
nyeletuk: "Kita benar-benar tidak tahu, Hammer itu berdiri di
pihak mana."
Hammer orang Yahudi. Lebih pada keturunan ketimbang kepercayaan.
Toh kenyataan ini tidak menghambat orang kuat Libya, Muammar
Khadafi, untuk menjadikannya orang yang paling banyak terguyur
rezeki minyak negeri itu. Awal dasawarsa 1970-an Hammer
mengadakan suatu kesepakatan dengan Khadafi yang akibat
kemudiannya akan mendorong pertumbuhan serta kekuasaan OPEC,
selain merombak bisnis minyak di seluruh dunia secara radikal.
Sebuah bukti terakhir: meskipun Mobil Oil maupun Exxon beberapa
waktu lalu memutuskan untuk menangguhkan produksi minyak di
Libya, namun Occidental, saluran utama untuk minyak Libya, tetap
melaniutkan produksinya seperti biasa. Dan Occidental tak lain
milik Hammer.
Satu hal lagi, Hammer adalah pengikut Partai Demokrat. Tapi ia
mengaku berbuat kesalahan, dan mendapat hukuman luar karena
memberikan dana kampanye yang rahasia dan tidak sah untuk
Presiden Richard M. Nixon pada 1972.
Sungguh tidak gampang memahami motivasi sikap serta tindakan
Hammer yang saling bertentangan. Yang jauh lebih mudah adalah
mencatat ketrampilannya sebagai jago dagang internasional.
Misalnya tanggal 26 April 1981, sehari setelah Presiden Ronald
Reagan mencabut embargo yang dikenakan pada Uni Soviet tahun
1979-sebagai tindak balas terhadap invasi negara itu di
Afghanistan.
Armand Hammer terbang ke Moskwa. Ia naik OXY 1, pesawat pribadi
Boeing 727, satu di antara sedikit sekali pesawat pribadi yang
diizinkan terbang di wilayah Soviet. Sebelumnya ia sudah
bersurat kepada Reagan, memuji presiden itu atas "keputusan
berani" yang telah diambilnya, dan mengatakan bahwa dibukanya
kembali perdagangan Barat-Timur adalah demi kepentingan Amerika
Serikat. Tentu bisa ditambahkan, juga demi kepentingan Hammer.
Maklum, perusahaannya sudah terikat untuk mengirimkan sejuta ton
asam fosfor padat ke Uni Soviet tiap tahun selama 20 tahun.
Dengan bahan tersebut kebutuhan pertanian Soviet, yang sangat
mendesak akan pupuk cair guna meningkatkan hasil bumi dapat
dipenuhi. Perjanjian yang oleh Hammer ditaksir mencakup tak
kurang dari US$ 20 milyar ini nyaris berantakan oleh embargo
Amerika itu. Sekarang dr. Hammer terbang ke Moskow untuk
menggerakkannya kembali.
Pesawat OXY 1 dirancang khusus untuk penerbangan antar-benua.
Padanya dicangkokkan tangki bensin ekstra, hingga pesawat jet
itu dapat terbang nonstop 5.000 mil. Peralatan telekomunikasinya
yang begitu maju memungkinkan pemiliknya menelepon seantero
jagad selagi di awang-awang. Kabin yang 100 kaki panjangnya,
dirombak jadi ruang duduk pribadi lengkap dengan video Betamax
dan perpustakaan video film-film Chaplin. Lebih ke depan lagi,
ada kamar tamu.
Dalam penerbangan ini Hammer juga mengundang serta tamunya,
David Murdoch, seorang cukong Los Angeles yang memiliki bagian
terbesar lowa Beef Processor. Yakni perusahaan kemasan daging
terbesar di dunia. Murdoch ini seorang kolektor kuda Arab.
Pada suatu jamuan makan di Los Angeles awal 1981, secara
sepintas ia bercerita kepada Hammer bahwa orang Rusia ada
beternak satu ras kuda Arab paling bagus di dunia, termasuk kuda
jantan Pesniar. Murdoch heran ketika Hammer langsung menawarkan
kuda berharga ini--dari Uni Soviet. Lewat koneksi Hammer,
Murdoch terbang dari Moskow ke peternakan kuda Tersk di
Platigorsk dekat Laut Hitam.
Ketika malam itu OXY 1 mendarat di lapangan udara Sheremetyevo
di luar Moskow, pesawat langsung menuju terminal. Di situ dua
pejabat protokol Soviet sudah menunggu. Berbeda dengan
pengunjung lain dari Amerika, Armand Hammer tidak diharuskan
menjalani prosedur lazim lewat imigrasi dan bea-cukai.
Ia dan tamu-tamunya diantar ke ruang VIP. Di sana mereka dapat
mengaso sementara. Bagasi mereka dimasukkan ke dalam limusin
Chaika yang sudah menanti. Lalu Hammer diantarkan langsung ke
apartemennya, dekat sekali dengan Kremlin. Di sana ia disambut
seorang pelayan Rusia. Apartemen itu dihiasi karya-karya besar
Rusia yang dalam surat wasiat Hammer sudah dinyatakan akan di-
sumbangkan kepada Uni Soviet sepeninggalnya.
Selama beberapa hari berikutnya, Hammer menghadiri serangkaian
rapat dan jamuan makan dengan para menteri dan pejabat
perdagangan Soviet. Di samping kontrak asam fosfor yang nilainya
bermilyar-milyar dollar itu, perusahaannya juga terlibat dalam
berbagai usaha lainnya di negeri tersebut, mulai dari penjualan
bahan petrokimia sampai pembangunan pusat perdagangan
internasional.
Di sela rapat-rapat, Hammer menyuruh asisten pribadinya, James
Pugash, untuk mengumpulkan informasi tentang nilai saham
perusahaan daging Murdoch. Barulah asistennya itu sadar bahwa
minat Hammer pada Murdoch bukan sekedar perkara beli kuda Arab
dari Rusia belaka.
KETIKA Murdoch sampai di rumah hanya seminggu kemudian, ia sudah
menyinggung pada Murdoch, tentang kemungkinan Occidental
Petroleum membeli lowa Beef. Dan beberapa minggu kemudian Hammer
benar-benar membeli lowa Beef, seharga lebih dari US$ 800 juta,
dalam saham Occidental.
Waktu ia kembali lagi ke Moskow seminggu kemudian, ia tidak
hanya membereskan urusan pembelian kuda Pesniar buat Murdoch,
Occidental dan pembeli ketiga (untuk US$ 1 juta) Tapi juga
menawarkan kepada Wakil Perdana Menteri Leonid Kostandov sebuah
rencana untuk membantu memecahkan kekurangan daging yang kronis
di Uni Soviet. Dan dengan lowa Beef, Hammer dapat memanfaatkan
pabrik-pabrik kemasan dagingnya yang sudah sangat maju itu di
Uni Soviet. Dan langsung men jual pada Moskow daging kemasan
Amerika dalam jumlah besar-besaran.
Tahun 1981, dr. Hammer pernah terbang lebih dari 100.000 mil di
Amerika Utara dan Eropa dengan OXY 1-nya. Selama itu ia sempat
bertemu dengan para presiden, pangeran dan diktator,
kepala-kepala negara terkemuka dalam percaturan internasional.
Di Ottawa ia menghadiri jamuan resmi Perdana Menteri Trudeau
untuk menghormati Presiden Reagan. Di Beijing, Hammer bertemu
langsung dengan orang kuat Cina, Deputi Perdana Menteri Deng
Xiaoping. Sesudah itu, pada suatu jamuan makan mewah yang
diselenggarakannya untuk lebih 100 pejabat Cina, Hammer
membicarakan rencanannya untuk mengolah sumberdaya minyak dan
batubara negeri itu.
Di Brasilia, ia bertemu PresidenJoao Baptista Figueiredo,
membicarakan kemungkinan membangun pipa saluran gas alam dari
ladangladang Occidental di Bolivia ke Brazil. Di London ia
menyumbangkan sebuah buku kuno dengan ilustrasi buah karya
Leonardo Da Vinci yang diberi judul baru, Kitab Hammer, kepada
Akademi Kesenian Istana. Di Washington ia mengunjungi berbagai
resepsi untuk menyambut para pemimpin dunia yang berkunjung, dan
makan siang bersama sedikitnya 15 orang senator.
Selama langlangbuana ini kita dapat melihat bagaimana dalam
segalaperundingannya itu unsur-unsur dagang, diplomasi, politik,
amal, persahabatan dan kepentingannya sendiri saling berjalin
dalam pola-pola yang rumit. Salah satu contoh yang jelas adalah
prakarsa perdamaian pribadinya di Afghanistan. Gagasan yang
menurut dia sendiri disarankan oleh Edward Gierek, ketua Partai
Komunis Polandia itu, ialah agar Uni Soviet menarik kembali
pasukannya dari Afghanistan dengan imbalan bahwa Pakistan dan
Amerika Serikat berhenti membantu kaum pemberontak anti-Soviet
di sana.
Di Moskow, Hammer bertemu empat mata dengan Brezhnev. Menurut
cerita Hammer, Berzhnev mengatakan adalah "nonsens besar" bahwa
Uni Soviet punya maksud-maksud strategis tertentu di kawasan
Teluk Persia. Dan ia akan memerintahkan penarikan kembali
beberapa satuan Soviet dari Afghanistan begitu penyusupan
senjata lewat perbatasan Pakistan kepada kaum pemberontak
Afghanistan dihentikan.
HAMMER, berpegangan pada kata-kata Brezhnev itu, kemudian
terbang ke Karachi untuk menemui Jenderal Mohammad Zia
ul-Haq--yang sampai sekarang merupakan pendukung utama
pemberontak rakyat Afghanistan. Dalam pertemuan-pertemuan itu ia
menyiratkan, bahwa Occidental Petroleum dapat melakukan
pengeboran kembali ladang minyak lepas-pantai yang dangkal untuk
mendapat sumber minyak yang subur, dan juga dapat membangun
penyulingan-penyulingan minyak yang baru di Pakistan. Jenderal
Zia menunjukkan minat besar pada gagasan itu, tetapi enggan
menjanjikan apa-apa dalam soal Afghanistan.
Hammer tidak begitu saja menyerah. Ia pergi ke Senator Charles
Percy, ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS yang juga
teman pribadinya. Lalu ke Menlu Alexander Haig.
Ke Lord Carrington, Menlu Inggris, dan terakhir KurtWaldheim,
Sekjen PBB Selagi ia sibuk mendekati tokohtokoh itu, didengarnya
kabar bahwa Presiden Reagan sudah akan menghentikan embargo
Soviet. Barulah Hammer menghentikan upaya perdamaiannya. Dan
dari situ mungkin kita dapat mengambil kesimpulan jelas tentang
kepentingan mana yang paling diberinya prioritas.
Dari segi pribadi, Armand Hammer adalah orang yang rendah hati
dan menyena,kan. Ia lebih mirip seorang dokter keluarga
daripada juragan besar perusahaan. Memakai kacamata tebal, ia
juga sedikit lemah pendengaran. Rumahnya di Westwood, Los
Angeles, cukup mewah namun tidak berlebihan. Frances, istrinya
yang ketiga, selalu menyertainya dalam OXY 1.
Ia juga bisa mcngolok-olok dirinya sendiri. Misalnya ketika
mendengar Marlon Brando menggunakannya sebagai contoh untuk
tokoh seorang jutawan minyak kejam, yang diperankannya dalam
film "The Formula" dengan bayaran duaratus limapuluh ribu
dollar per hari. Hammer nyeletuk: "Untuk uang sebegitu, aku juga
mau memainkannya sendiri."
Dr Hammer sering nampak sabar, sopan dan murah hati dalam
menghadapi rekan maupun lain-lain pengusaha. Tetapi direksi dan
staf Occidental sendiri sering menyaksikan tangan besi Sang
Dokter.
Misalnya, selama bertahun-tahun Hammer pernah memaksakan agar
setiap direktur dalam perusahaannya menyerahkan surat
pengunduran diri masing-masing, yang sudah ditandatangani namun
belum diberi tanggal. Dengan surat demikian di tangannya, itu
kapan saja dia mau. Alasannya hanya untuk menjamin jangan sampai
ada di antara para direktur yang mempunyai "kepentingan ganda".
Selama tiga tahun terakhir Occidental sudahtiga kali ganti
direktur utama. Menurut keterangan Hammer, pengawasan langsung
atas perusahaannya itu telah memungkinkannya mengambil keputusan
kilat. Ini amat menguntungkan dalam kancah konsesi perminyakan
yang sangat bersaing itu. Juga memungkinkannya menggunakan
taktik-taktik yang tidak biasa.
Misalnya, untuk mendapat konses minyak di Teluk Persia dari
seorang syekh pemimpin sebiah emirat, ia menyerahkan sendiri
uang tunai US$ 1.671.000 dalam kopor ke kamar. sebuah hotel di
London. Sedang US$ 200.000 sisanya didepositokan dalam sebuah
bank di Swiss. Menurut Hammer pembayaran tersebut adalah bagian
yang sah dari suatu persetujuan kontrak dengan Ummul Quaiwain,
sebuah wilayah yang dikuasai seorang syekh. Sang syekh, yang
bernama Sultan al Mu'allah,adalah anak kepala Emirat yang diberi
wewenang untuk menerima pembayaran atasnama negara.
Di Venezuela Hammer menyumbangkan patung perunggu Simon Bolivar
sebagai hadiah untuk presiden negeri itu. Patung ini amat mahal,
diambil langsung dari galeri Hammer.
Di Libya ia memutuskan Occidental harus membiayai ongkos kuliah
serta pengeluaran lainnya bagi anakanak beberapa tokoh Libya
yang berpengaruh dalam pemerintahan. Menurut Hammer, para siswa
ini dipilih Pemerintah Libya, dan pengaturan khusus seperti
itu dapat mendorong "itikad baik lokal". Sebuah memorandum yang
disusun panitia khusus dari direksi Occidental, memang
mengungkapkan berbagai pengaturan tak lazim yang telah dibuat
Hammer untuk keuntungan Occidental dalam persaingan minyak bumi.
Itu meliputi pembayaran US$295 000 kepada Konsul Jenderal
Nigeria lewat seorang perantara di Liechstenstein, sampai
pengalihan sekitar US$ 3 juta kepada suatu anak perusahaan
Bahama yang bernama Noark International. Yang terakhir itu konon
menggunakan dana tersebut untuk menyuap para pejabat Venezuela.
Hammer menekankan, di negara-negara sedang berkembang,
perusahaan minyak sering terpaksa membayar perantara, dan
perusahaan itu tidak dapat mencegah para perantara ini menyuap
para pejabat pemerintah.
UNTUK mempertahankan jaringan pengaruh internasionalnya, dr.
Hammer juga banyak bersandar pada koneksinya di Washington. Ia
mengaku kenal dengan semua presiden Amerika sejak Herbert
Hoover. Untuk menjamin jalan masuk ke Gedung Putih dan Kongres,
ia memelihara sekelompok tokoh kuat di Washington dan lain-lain
kota, yang hampir semuanya pernah menduduki jabatan penting
dalam pemerintahan.
Barisan itu meliputi William P. Mc Sweeny, bekas pembantu teras
dalam Pemerintahan Johnson Jerrold L. Schecter, bekas
jurubicara Dewan Keamanan Nasional dalam Pemerintahan Carter
Laksamana Madya Tazeweil T. Shcpard Jr., bekas pembantu dalam
Pemerintahan Kennedy Gordon Reec bekas penasihat humas pada
Margaret Thatcher, dan Jack King, bekas jurubicara untuk NASA.
Toh kenyataannya Hammer dan stafnya semakin mengalami kesulitan
untuk menembus Pemerintahan Reagan. Hammer terus-menerus menulis
surat kepada Presiden. Namun tanggap an dari sana tetap dingin.
Ia khususnya menyalahkan Richard V. Allen, Penasihat Presiden
untuk Keamanan Nasional, karena "merintanginya".
Allen sendiri mengaku, ia memang berusaha membatasi hubungan
Hammer dengan Presiden karena ia meragukan "kawan-kawan aneh"
dari pengusaha besar itu. Memang bisa dimengerti bahwa hubungan
Hammer yang awet dengan para pemimpin Soviet menimbulkan tanda
tanya. Adakah ia memanfaatkan kontak bisnisnya dengan Rusia demi
kepentingan usahanya saja? Ataukah demi kepentingan Moskow? Ini
mungkin memang tak dapat dipastikan. Tetapi untuk memperkuat
perkiraan, kita harus melacak serangkai peristiwa yang terjadi
tepat seusai Revolusi Rusia.
Menurut Wammer, koneksi Sovietnya dihasilkan oleh tujuan-tujuan
amal serta oleh kebetulan-kebetulan. Setelah lulus sekolah
kedokteran tahun 1921, ia mendengar tentang wabah tipus yang
melanda Uni Soviet. Ia berminit pada bakteriologi. Dan karena
waktu itu harus menunggu-nunggu sampai enam bulan sebelum
memulai tugas dokter di rumah sakit, ia akhirnya memutuskan
pergi ke Rusia. Yakni untuk belajar dan membantu pembasmian
wabah.
Di sana, ketika melihat sendiri betapa meluasnya kelaparan yang
timbul, ia menawarkan kepada Pemerintah Soviet untuk membelikan
gandum. Menurut cerita Hammer, Lenin mengundangnya ke Kremlin.
Dan berkata: "Kami tidak memerlukan dokter. Kami membutuhkan
pengusaha . . . Komunisme tidak jalan, dan kami harus beralih ke
suatu politik ekonomi baru." Lalu Lenin menawarkan kepada Hammer
suatu konsesi pertambangan asbes di Pegunungan Ural dan konsesi
lain untuk menata perdagangan luar negeri Soviet--konsesi asing
yang pertamakali diberikan oleh Uni Soviet.
ETAPI menurut arsip intelijen Departemen Luar Negeri dan
Angkatan Darat AS, yang belum lama ini diumumkan dari Arsip
Nasional, pemberian konsesi kepada Hammer itu melibatkan jauh
lebih banyak intrik daripada sekedar konsesi biasa. Menurut
arsip-arsip itu, pengaturan dengan Soviet tadi sebetulnya sudah
bermula sejak ayah Armand, Julius Hammer, imigran dari Rusia.
Julius adalah pendukung Lenin dan Partai Komunis yang
bersemangat. Bahkan ada cerita yang mengatakan bahwa nama Armand
diambil dari gambar lengan dan palu (arm-and-hammer), lambang
Partai Buruh Sosialis. Julius Hammer, yang juga berpendidikan
dokter, mendirikan perusahaan yang sukses di bidang penjualan
sampo, alkohol untuk pengobatan dan obat-obat farmasi. Juga
membiayai gerakan-gerakan radikal, dan secara begitu menjalin
hubungan dengan Uni Soviet.
Lenin berhasil merebut kekuasaan pada 1917, tapi Washington
tidak mau mengakui pemerintahannya. Bahka sampai 1933. Malahan
Washington juga secara efektif menyumbat segala jalan Moskow
untuk mendapat cadangan emas dan mata uangnya di Amerika
Serikat. Akibatnya, Pemerintah Soviet tidak dapat membeli
pelbagai kebutuhan yang sangat diperlukannya.
Untuk mengatasi keadaan itu, Lenin mengangkat seorang insinyur
keturunan Jerman-Rusia bernama C.A.K. Martens--sebagai
"dutabesar" di Amerika Serikat. Ia ditugasi mengusahakan
pengiriman bahan-bahan kebutuhan ke Uni Soviet. Tetapi berhubung
Martens tidak sanggup mengerahkan dana Rusia itu dengan segera,
ia pun berpaling kepada J ulius Hammer untuk mendapat pembiayaan
sementara.
Julius membayar sewa dan lain-lain pengeluaran "Biro Soviet"
Martens yang tak resmi di New York itu. Ia pun secara resmi
diangkat menjadi "atase perdagangan" pada Biro Soviet tadi, dan
juga diberi satu-satunya lisensi untuk perdagangan Rusia dengan
Amerika Serikat. Pada 1918 Uni Soviet membiayai "Biro Soviet"nya
dengan menyelundupkan berlian ke New York. Yang ditugasi
mengubah berlian ini menjadi uang tunai, guna membiayai
pembelian apa yang dibutuhkan Soviet, tak lain J ulius Hammer
itulah.
Itu semua terbaca dalam otobiografi seorang rekan separtai
Julius. Armand Hammer tegas menyangkal cerita ini. Tapi
bagaimanapun, keluarga Hammer tak lama kemudian pindah dari
rumah sederhana mereka di Bronx ke tempat tinggal mewah di Hotel
Ansonia di Manhattan, dan secara menyolok Julius sendiri
meningkatkan gaya hidupnya.
Julius Hammer mendirikan, dan turut memiliki, suatu perusahaan
yang semula dinamakan Allied Drug and Chemical Company
(perusahaan obat dan bahan kimiawi), yang kemudian berkembang
menjadi Allied American Corporation. Dari perusahaan ini Biro
Soviet memperoleh saluran yang mudah untuk mengirimkan
obat-obatan dan lain-lain persediaan ke pelabuhan-pelabuhan Laut
Baltik. Dari sana bahan-bahan itu dikirim ke Rusia.
Menurut seorang informan Departemen Kehakiman yang bekerja pada
keluarga Hammer, perusahaan itu 50% dimiliki Martens, diduga
atas nama Pemerintah Soviet. Dan berdasar informasi demikian,
Departemen Kehakiman dan lain-lain badan intelijen federal
lantas menempatkan seluruh sepakterjang organisasi itu di bawah
pengawasan ketat. Sampai-sampai dicoba pula untuk menyusupkan
mata-mata ke dalamnya.
Akhirnya, pada 1921, Pemerintah AS mengusir Martens dan menutup
bironya. Dan sekitar waktu yang sama Julius Hammer ditahan,
diadili, dan mendapat hukuman tiga tahun penjara. Ia dituduh
melakukan pengguguran gelap yang mengakibatkan kematian istri
seorang diplomat Rusia. Armand Hammer sendiri percaya bahwa
ayahnya itu "dijebak dengan tuduhan palsu" semata karena
kegiatan politisnya. Ia juga menyangkal tuduhan bahwa perusahaan
ayahnya itu dimiliki Pemerintah Soviet maupun Martens. Juga
menandaskan bahwa semua saham perusahaan telah diborongnya
sebelum ia berangkat ke Soviet pada musim panas 1921.
Dengan dipenjarakannya Julius Hammer dan dipulangkannya Martens
ke Rusia, tak ada pilihan lain bagi Armand kecuali
mengambil-alih usaha tersebut. Menurut pengakuannya, ia
bermaksud menagih sebagian utang Pemerintah Rusia kepadanya.
Dalam paspornya ia menuliskan alasan kepergiannya untuk "urusan
dagang dan wisata".
Di Moskow Hammer bertemu dengan Martens--yang telah diangkat
dalam Dewan Tertinggi Ekonomi-untuk memperbincangkan
dipulihkannya pengiriman suplai lewat perusahaannya. Martens
mengantarkan Hammer untuk bertemu dengan Boris Reinstein, yang
bertugas mendirikan Departemen Propaganda Internasional.
Reinstein, yang sedang menyusun prakarsa politik baru untuk
menarik modal asing ke Uni Soviet, mengantarkan Hammer ke kantor
Lenin di Kremlin.
Ketika ditanya mengapa Reinstein begitu menaruh perhatian
padanya, Hammer hanya menjawab: ia mengajak Reinstein ke Lenin
sebagai "penerjemah". Padahal semua orang tahu Lenin bisa bicara
Inggris dengan lancar. Tulisan-tulisan Lenin sendiri
mengungkapkan bahwa Reinstein memainkan peranan menentukan dalam
mendapatkan berbagai konsesi bagi Hammer.
Lenin menyadari, negerinya sangat membutuhkan teknologi Barat.
Dan ia memandang konsesi sebagai alat sementara yang efisien
untuk tujuan itu. Dalam suatu pesan kepada Partai Komunis ia
pernah berkata: "Konsesi bukan berarti damai dengan kapitalisme,
tetapi perang dalam taraf baru " Untuk melaksanakan
kebijaksanaan ekonomi baru inilah Lenin membutuhkanseorang
kapitalis yang akan menerima konsesi Soviet dan mempromosikannya
di Amerika Serikat. Nampaknya Hammer orang yang tepat.
Oktober 1921, Hammer memerintahkan Martens untuk memberikan
kontrak buat semacam konsesi-"meskipun cuma rekaan, untuk asbes
atau hasil alam Ural lainnya yang berharga, atau apa pun
kehendak Anda. Yang akan kita perlihatkan dan sebarluaskan dalam
tulisan adalah bahwa orang-orang Amerika mau menerima konsesi.
Ini secara politis penting." Kemudian ia menyuruh Martens
mengusahakan publisitas sebanyak-banyaknya mengenai konsesi itu.
BEBERAPA bulan kemudian, setelah konsesi secara resmi
diberikan--dan dipublikasikan di Amerika Serikat--Lenin menulis
pesan rahdsianya kepada Stalin dan Politbiro, menjelaskan bahwa
perusahaan Hammer merupakan "jalan" memasuki dunia usaha Amerika
yang harus dipergunakan "dengan berbagai cara apa pun". Lenin,
yang terserang kelumpuhan yang nyaris merenggut nyawanya sehari
sesudah komunike itu, tak pernah sempat menjelaskan gagasan
tersebut selanjutnya.
"Konsesi" Hammer tidak hanya menyangkut pertambangan asbes. Tapi
juga hak luar biasa untuk bertindak sebagai agen perdagangan
Soviet dengan Amerika Serikat. Dan untuk mengembangkan "konsesi"
tersebut belakangan Hammer berkeliling Amerika Serikat dalam
usahanya membujuk perusahaan-perusahaan setempat agar menanamkan
modal dan mengalihkan teknologi ke Uni Soviet. Ia disertai
ayahnya--yang telah dibebaskan secara bersyarat dari penjara
Sing Sing pada 1923--dan seorang saudaranya, Harry Hammer.
Tahun 1925, ia berhasil mengerahkan tak kurang dari 38
perusahaan besar yang mensuplai Rusia dengan bermacam barang,
dari mesin-mesin sampai peralatan pertanian. Juga menjadi agen
untuk traktor-traktor Fordson (dari Ford Motor Company) di Uni
Soviet. Juga mengatur agar para ahli mesin Rusia datang ke
Amerika buat mempelajari teknik-teknik Ford dalam produksi
massal.
DI luar berbagai perjalanan bisnis di Amerika Serikat, selama
hampir sepuluh tahun Hammer tinggal di Uni Soviet. Ia pindah ke
suatu rumah bak istana yang dinamakan Wisma Cokelat, di pusat
Moskow. Kawin dengan penyanyi Rusia yang bernama Olga Vadina,
seorang artis hiburan terkemuka di ibukota Rusia itu. Tahun 1928
ia melahirkan seorang anak, Julian. Dan pada waktu yang hampir
bersamaan ayah Hammer datang ke Moskow. Juga kakaknya, Harry,
dan adiknya, Victor, yang sering tinggal bersama mereka. Banyak
anggota keluarganya yang sejak itu bekerja padanya.
Allied American Company milik Hammer bukanlah perusahaan yang
biasa untuk Moskow. Dengan diakhirinya Politik Ekonomi Baru
Lenin pada 1925, hampir semua konsesi asing dinasionalisasikan
tanpa ganti rugi. Tetapi perusahaan Allied American malah
memperoleh suatu konsesi pembuatan pensil yang menguntungkan.
Inilah yang sekali lagi menimbulkan pertanyaan mengenai peranan
Soviet dalam usaha Hammer.
Hammer sendiri menekankan, ialah pemilik tunggal Allied American
dan menegaskan: "Saya yang mengambil semua keputusan. Pemerintah
Soviet tidak ada urusan sama sekali dengan pelaksanaan usaha
ini."
Tetapi menurut dokumen dalam rangka perkara pajak dari Allied
American Corporation, diakui bahwa Pemerintah Soviet--melalui
komisariat perdagangan luar negerinya--sebenarnya memang memilih
dan mengangkat dua orang direktur Allied American dengan
"wewenang yang setingkat lain-lain direktur dalarn melaksanakan
kontrak". Soviet juga memiliki hak mutlak untuk menentukan harga
ekspornya.
Lebih lagi, dalam persetujuan itu ditentukan pembagian
keuntungan antara Pemerintah Soviet dengan Allied American
Corporation. Dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa Pemerintah
Soviet mempunyai pengaruh yang jauh lebih besar dalam operasi
Allied American daripada yang diakui Hammer.
Setelah dilakukan razia terhadap sebuah rumah Rusia di London
pada 1927, intelijen Inggris juga menjadi curiga dengan
sepakterjang Allied American. Sebuah laporan Intelijen
Departemen Luar Negeri mengatakan, "Dr. Julius Hammer dilarang
memasuki Kerajaan Inggris, karena ia agen politik dan pengawas
Allied American Corporation yang dijadikan topeng untuk
menyalurkan dana-dana Soviet kepada organisasi-organisasi
revolusi di Amerika."
Apa pun perkaranya, bermacammacam saja perlakuan istimewa yang
diterima Hammer dari Moskow. Oleh Pemerintah Soviet ia
diperbolehkan membawa keluar lukisan-lukisan zaman Tsar yang
bernilai jutaan dollar ketika ia kembali ke Amerika pada tahun
1932. Nampaknya banyak di antara lukisan itu diambil dari
museum-museum dan gudang-gudang.
Robert C. Williams, sejarahwan pada Universitas Washington dan
penulis buku Russian Art and American Money melacak asal-usul
beberapa lukisan. Ditemukannya bahwa pada lukisan-lukisan
tersebut masih terpasang label dan nomor meseum. Ketika ditanya
mengenai ini, Hammer mengatakan bahwa meskipun intinya adalah
lukisan-lukisan yang diperolehnya secara pribadi dan dipajangnya
di rumahnya di Moskow, Pemerintah Soviet juga mengizinkannya
membeli surplus lukisan-lukisan museum--yang untuk pajak
ekspornya harus dibayarnya 15 persen.
SEBETULNYA kita memang tidak pasti mengenai bagaimana ia
mendapat dan mengekspor lukisan-lukisan itu. Tetapi jelas Hammer
menjualnya di Amerika Serikat, baik lewat toserba maupun
galeri-galerinya sendiri. Dan untuk selama lebih dari satu
dasawarsa, Hammer terus mengimpor karya seni dari Soviet.
Menurut taksirannya karya seninya telah mendatangkan kepadanya
keuntungan US$ 11 juta--di tengah-tengah masa malese dulu.
Ke mana perginya keuntungan berjuta-juta itu akhirnya, masih
tetap teka-teki. Tetapi memang diketahui bahwa sebagian
daripadanya ditanamkannya sebagai modal dalam pabrik bir, yang
mengimpor semua kayunya dari Uni Soviet. Ini dilakukan lewat
kontrak dengan Amtorg, sebuah perusahaan dagang Soviet yang
meneruskan usaha Hammer.
Kepulangan Hammer sendiri ke New York, dari Moskow, membawa
pengaruh pada hidup pribadi maupun hidupnya sebagai pengusaha.
Ia berpisah dengan istrinya, Olga, yang pindah ke Hollywood
dengan membawa anaknya, untuk melaniutkan karirnya sebagai
penyanyi. Kemudian menikahi Angela Zevely, seorang wanita
terkemuka dalam dunia pergaulan di Red Bank, New Jersey.
Hammer juga beralih dari usaha tong bir ke usaha wiski. Untuk
itu dibelinya saham terbesar suatu perusahaan yang kemudian
dinamakan United Distillers of America, Inc. Kemudian, pada
pertengahan tahun-tahun.1940an, ia memapankan diri pada usaha
ternak banteng jenis black angus yang prima di Shadow Isle,
tempat peternakan istrinya di New Jersey.
Namun perkawinannyayang kedua itu pun ternyata tidak terlalu
manis. Pada 1953 ia mengajukan permintaan cerai--dengan alasan
"tekanan batin". Nyonya Hammer juga punya komentarnya sendiri.
Suaminya, katanya, memiliki "otak yang dingin serta penuh
perhitungan". Dan bahwa bagi suaminya "tidak timbul rasa sedih
melihat penderitaan orang lain. Dalam berbagai percakapan, suami
saya membanggakan bagaimana ia menangani orang-orang yang dengan
satu atau lain jalan berusaha merintanginya."
Tahun 1955 Hammer memutuskan untuk memulai hidup baru lagi.
Setelah menjual ternak black angus dan usaha wiskinya, ia pindah
ke Los Angeles. Di situ ia kawin untuk ketiga kalinya, dengan
Frances Tolman. Bersama istri barunya dan beberapa teman, tahun
berikutnya Hammer mengambilalih suatu perusahaan minyak yang
hampir bangkrut--dengan harga 18 sen saja tiap sahamnya. Itulah
Occidental Petroleum.
ADA 1961 Armand Hammer kembali ke Rusia sebagai duta
perdagangan tak resmi. Tetapi Kedutaan Besar AS di Moskow tidak
banyak membantunya. Para petugas muda di sana menganggap misinya
hanya sebagai petualangan politik saja. Maka mereka cukup kaget
ketika pemimpin Soviet Nikita Khruschev sendiri meminta
pertemuan dengan Hammer di Kremlin. Sejak membatalkan pertemuan
puncak dengan Presiden Dwight D. Eisenhower pada 1960, Khruschev
selalu menghindari pertemuan tingkat tinggi.
Dan ketika Hammer datang di kantornya, Khruschev menyingkirkan
para penerjemah, dan kedua orang itu tiba-tiba berbicara dalam
bahasa Rusia. Pemimpin Rusia itu menekankan perlunya kredit dari
Amerika, dengan alasan bahwa pesanan Soviet atas barang-barang
Amerika akan mengurangi pengangguran di Amerika Serikat. "Jika
anda memberikan kredit kepada kami, pabrik-pabrik anda akan bisa
sibuk terus," begitu kata Khruschev, seingat Hammer.
Khruschev juga mengatakan kepada Hammer, bahwa Uni Soviet
membutuhkan pupuk fosfor senilai bermilyar-milyar dollar untuk
memajukan pertaniannya. Langsung Hammer melihat kemungkinan bagi
perusahaan minyaknya, yang masih kecil itu, untuk dijadikan
sarana guna mengerahkan perdagangan pupuk besar-besaran itu
dengan Uni Soviet.
Maka ketika kembali ke Amerika Serikat, ia mulai memborongi
komponen-komponen yang diperlukan untuk bisnis pupuk. Ia membeli
perusahaan Interore, perusahaan bijih dan pupuk internasional
yang waktu itu merupakan perusahaan dagang pupuk terbesar di
Amerika Serikat. Juga Best Fertilizer, perusahaan pembuat
amoniak, dan Jefferson Lake Sulphur Company yang mengusahakan
belerang. Selanjutnya ia menguasai wilayah sumber-sumber fosfat
yang luas di Florida utara. Tahun 1963, kegiatan pokok
Occidcntal Oil sudah bergeser ke bidang pupuk--dengan minyak dan
gas yang hanya meliputi kurangdari 10 % penghasilannya.
TETAPI keberhasilan niaga fosfat itu pada akhirnya tergantung
pada kredit bank Amerika--yang akan diterima Soviet untuk
memungkinkannya membeli pupuk itu. Padahal ini tak kunjung
datang, selama Pemerintahan Kennedy. Ketika krisis peluru
kendali Kuba semakin merumitkan hubungan Amerika Serikat -
Soviet, Hammer lantas berpaling ke Inggris untuk mendapat kredit
keuangan yang diperlukan tersebut. Tetapi Khruschev lantas jatuh
pada 1964. Dan perdagangan pupuk terpaksa dibatalkan--paling
tidak untuk sementara.
Tak lama kemudian, dr. Hammer menemukan kesempatan lain yang
nantinya ternyata akan lebih menguntungkan lagi. Ketika itu
Libya masih berada dibawah kekuasaan Pemerintahaan Raja Idris
yangsangat kesohor korupnya. Pemerintah negeri itu sedang
mencari perusahaan-perusahaan minyak independen untuk menawar
konsesi-konsesi minyak yang berdampingan letaknya dengan konsesi
yang sudah dipegang beberapa perusahaan minyak raksasa. Hammer
menawarkan diri--dan menang.
Arus minyak Libya yang mulai digali Occidental segera mencapai
hampir 500.000 barrel sehari. Dengan begitu Occidental telah
meniadi perusahaan milyarder. Kolonel Khadafi menggulingkan Raja
Idris tahun 1969. Dan segera mengumpulkan ke-21 perusahaan
minyak di Libya, dan mengatakan kepada mereka bahwa ia akan
menaikkan bagian saham buat negara untuk minyak sampai 51%.
Sampai saat itu perusahaan minyak selalu kompak menolak seiap
negara yang ingin menaikkan bagiannya lebih dari 49 persen.
Tetapi kali ini Khadafi melakukan tekanan khusus terhadap
Occidental--yang hampir seluruh suplai minyaknya tergantung pada
Libya. Menurut Hammer, ia telah mendekati Kenneth Jamieson
Direktur Utama Exxon Kepadanya ia menyatakan bersedia
mempertahankan posisinya selama ini terhadap Khadafi apabila,
dan hanya apabila, Exxon sanggup memberi 500.000 barrel sehari
pada harga yang pas ongkos. Menurut Harnmer, baru setelah
Jamieson menolaknya maka ia pergi ke Tripoli untuk mengalah pada
Khadafi.
Dengan begitu maka front bersama itu jadi berantakan. Dan
perusahaan minyak lain-lain di Libya menjadi tak punya pilihan
kecuali menuruti tuntutan Khadafi. Demikianlah dengan menyempal
dari barisan perusahaan minyak raksasa di Libya, Hammer telah
mengubah secara ampuh aturan main usaha minyak di Timur Tengah.
Perusahaan minyak sekarang dapat diadudomba satu sama lain.
Dalam kondisi demikian, kebangkitan OPEC dipercepat.
Staf kontraintelijen CIA menjadi bingung, ketika mereka
melakukan penyadapan rutin terhadap komunikasi rahasia antara
Moskow dan Kedubes Soviet di Tripoli. Soalnya, tiba-tiba saja
lalu-lintas pesan rahasia itu melonjak jumlahnya berbarengan
dengan perkembangan perundingan-perundingan minyak tadi.
PARA ahli sandi dari Dewan Keamanan Nasional AS dapat menghitung
pesan-pesan rahasia yang hilir-mudik itu, tetapi tidak mampu
menguraikan artinya. Isi rentetan pesan yang mendadak berbiak
itu hanya bisa diduga-duga. Hammer sendiri menyangkal Uni Soviet
telah membantunya dalam perundingan-perundingan tersebut. Ia
mengaku yakin, bahwa "ini semata-mata urusan Libya".
Bagaimanapun, sebagai akibat berbagai perundingan tersebut,
Occidental akan mendapat keuntungan yang terbesar dari minyak
Libya. Perusahaan Hammer membangun jalur pipanya sendiri ke Laut
Tengah. Membeli penyulingan, kapal-kapal tangki, dan suatu
jaringan distribusi di Eropa. Dengan arus uang yang begitu deras
dari Libya, Hammer mulai membeli lain-lain usaha di dunia.
Setelah perebutan kekuasaan oleh junta militer 1968 di Peru, ia
kembali memancing di air keruh dengan menerima konsesi di
wilayah Amazon.Selanjutnya ia membantu pemerintah baru Peru
dengan mendepositokan US$ 25 juta dana Occidental di bank-bank
negeri itu. Kemudian, di Laut Utara Inggris, Hammer membeli
saham-saham utama di ladang-ladang Piper dan Claymore yang
ternyata kaya dengan minyak. Dan di Amerika Serikat ia membeli
Island Creek Coal, penghasil batubara terbesar di negeri itu.
Juga mengusahakan barter batubara untuk bahan kimiawi dengan
Rumania, Italia dan negara-negara lain. Tahun 1968 Hammer juga
membeli Hooker Chemical Company. Hooker adalah perusahaan yang
11 tahun kemudian terlibat dalam tuntutan hukum yang menyangkut
berjutaiuta dollar, karena membuang limbah beracun di Love Canal
di bagian utara New York.
BULAN April 1973, setelah berusaha 12 tahun, akhirnya Hammer
berhasil juga mencapai persetujuan pasti yang meliputi US$ 20
milyar untuk pupuk dengan Rusia. Sebagai imbalannya Uni Soviet
akan mensuplai Occidental dengan sejuta ton amoniak, soda api
dan urea tiap tahun, yang akan dijual melalui cabang Hooker
Chemical. Ditambah dengan uang dari Libya, kini Occidental tak
lagi membutuhkan kredit bank Amerika untuk membiayai usahanya.
Departemen Pertambangan AS berkeberatan atas dialihkannya fosfat
Florida ke Uni Soviet secara besar-besaran. Alasan: akan
menguras cadangan Amerika. Tetapi Presiden Nixon menulis surat
kepada William Casey, kepala Bank Exim waktu itu. Di situ Nixon
memberi rekomendasi kuat, agar Uni Soviet diberi pinjaman
berbunga rendah sebesar US$ 180 juta untuk membangun
kilang-kilang dan saluran pipa yang diperlukannya untuk usaha
Hammer. Nixon menyatakan, pinjaman itu "demi kepentingan
nasional." Dan karena itu Casey setuju.
Hammer sendiri sudah menjelaskan secara pribadi kepada Nixon
tentang kedudukannya dalam perjanjian itu. Bahkan menurut pita
rekaman Gedung Putih, penjelasan itu ditambahinya dengan, "Saya
senang dapat mengatakan kepada Anda bahwa saya juga anggota
kelompok US$ 100.000." Maksudnya menyangkut sumbangan liar untuk
kampanye Nixon.
Segera sesudah itu, Hammer mengumumkan berbagai macam
persetujuan dagang Barat-Timur lainnya. Termasuk yang menyangkut
jalur pipa menembus Siberia seharga US$ 4 milyar yang akan
mensuplai Jepang dengan gas Rusia. Juga penjualan mesin
meta/finishing kepada Moskow dalam jumlah yang cukup untuk
membangun sebuah industri. Pembangunan hotel-hotel di Eropa
Timur. Pencetakan medali Olimpiade. Dan barter batubara dengan
Rumania. Apa yang oleh Lenin setengah abad silam dilukiskan
sebagai "jalan setapak" menuju dunia usaha Amerika, sekarang
ternyata berkembang menjadi jalan raya maha lebar.
Di muka umum, Leonkl Brezhnev mengakui peranan Hammer dalam
memperlancar perdagangan Barat-Timur. Berdiri di sisi Hammer
dalam acara televisi NBC yang difilm di Mowkow tahun 1974,
pemimpin Soviet itu berkata: "Armand Hammer telah banyak sekali
berusaha. Saya bantu dia, dia bantu saya. Ini timbal-balik. Kami
tidak membicarakan rahasia kami cuma bicara dagang."
Memang usaha Hammer sangat berharga bagi Uni Soviet--seperti
juga bagi Libya dan diktatornya, Mu'ammar al-Khadafi. Dan
sebagai imbalan, Hammer telah menerima rezekiyang cukup nomplok.
Lalu apakah Amerika Serikat juga diuntungkan? Nah. Pertanyaan
yang sebuah inilah yang sulit dijawab secara pasti.
Dewasa ini terdapat perdebatan yang sengit di kalangan
Pemerintahan Reagan mengenai kebaikan perdagangan Barat-Timur.
"Perdagangan adalah bagian dari dialog antara Amerika Serikat
dan Rusia, dan mutlak penting bahwa kita melanjutkan dialog
ini," kata Hammer. "Pimpinan Soviet sudah semakin bisa melihat
perdagangan, bukan lagi konfrontasi, sebagai sarana untuk
memperbaiki kondisi ekonomi. Jika kita menginginkan perdamaian,
kita harus mendorong pimpinan Soviet ke arah ini." Ia
menambahkan lagi: "Bagaimanapun, jikaAmerika Serikat menolak
menjual kepada Uni Soviet barang-barang yang dibutuhkannya,
negara-negara lain akan mau." API para penentang Hammer
sebaliknya akan menunjuk kata-kata Lenin.
Bahwa bila tiba saatnya untuk menggantung kaum kapitalis, para
kapitalis itu sendiri akan bersaing untuk menjual talinya. Bekas
duta besar Amerika untuk Moskow, Malcolm Toon, berkata: "Saya
gelisah mengenai hubungan akrab Hammer dengan para pemimpin
Soviet. Saya bukannya curiga dengan hubungan rahasia semacam
koneksi KGB--Hammer tentunya terlalu berharga sekali sebagai
pengatur perdagangan Soviet untuk dipakai buat tujuan-tujuan
lain."
Atau para pengecam juga bisa menunjuk pada faktor lain. Yakni
bahwa keyakinan Hammer akan perdamaian dunia dan hubungan
internasional selalu sejalan dengan kepentingannya sendiri. Adil
atau tidak, kecaman demikian memang bisa diduga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini