Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Kehidupan Kembali Rukiah

Setelah dilarang beredar akibat Tragedi 1965, karya-karya S. Rukiah diterbitkan kembali oleh Ultimus, Bandung.

1 Mei 2021 | 00.00 WIB

Buku karya S. Rukiah yang diterbitkan kembali oleh Ultimus.
Perbesar
Buku karya S. Rukiah yang diterbitkan kembali oleh Ultimus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MULANYA adalah 2015. Yerry Wirawan, dosen sejarah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hendak bertolak ke Kyoto, Jepang, untuk menghadiri konferensi seputar periode pascakolonialisme. Mengikuti saran seorang kenalan, Yerry terpikir untuk menyampaikan presentasi tentang S. Rukiah, penulis perempuan yang aktif pada masa transisi kemerdekaan. Keinginan itu terbentur sejak awal karena ternyata sulit sekali bagi Yerry menemukan buku-buku Rukiah. Di Perpustakaan Nasional pun tak ada.

Buku Rukiah akhirnya Yerry temukan justru dari koleganya di Kyoto. Yerry menerima dua buku dalam bentuk fotokopian, Kejatuhan dan Hati serta Tandus. “Beruntung sekali sejumlah karya-karya Rukiah masih tersimpan di beberapa perpustakaan di luar negeri,” kata Yerry ketika dihubungi pada Selasa, 13 April lalu.

Belakangan, dua rangkap fotokopian itu disodorkan Yerry pada Bilven Rivaldo Gultom, pendiri toko buku dan penerbitan Ultimus di Bandung. Ultimus dikenal sebagai penerbit yang memunculkan buku-buku karya eks tahanan politik, eksil, atau dalam istilah Bilven, “karya-karya dari penulis yang tak tidak mungkin diterbitkan oleh penerbit lain.”

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Moyang Kasih Dewi Merdeka

Bergabung dengan Tempo pada 2014, ia mulai berfokus menulis ulasan seni dan sinema setahun kemudian. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ini pernah belajar tentang demokrasi dan pluralisme agama di Temple University, Philadelphia, pada 2013. Menerima beasiswa Chevening 2018 untuk belajar program master Social History of Art di University of Leeds, Inggris. Aktif di komunitas Indonesian Data Journalism Network.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus