Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Pejalan Kaki memuji penataan trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin dan sekitar Gelora Bung Karno menjelang Asian Games 2018. Namun koalisi menyayangkan penataan trotoar hanya dilakukan di sejumlah titik.
"Jadi progres penataan trotoar Jakarta kami apresiasi ada perkembangan, tapi dari sisi masifnya kami masih prihatin," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus yang dihubungi di Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Menurut Alfred, jika dilihat dari persiapannya, seharusnya Jakarta menyiapkan diri secara keseluruhan, bukan hanya di titik-titik tertentu.
Ibu kota Indonesia itu disebutnya memiliki panjang jalan hingga sekitar 7 ribu kilometer, tapi baru 400 kilometer saja yang terbangun pedestrian. "Dan yang memiliki aksesibilitas baik baru 2 persen dari 400 km itu," katanya.
Alfred juga mengkritisi penataan trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin dan sekitar Gelora Bung Karno yang tidak sepenuhnya diperbaiki, melainkan hanya dipoles dengan tambahan taman.
Padahal, jika persiapan untuk melakukan penataan trotoar dilakukan sejak awal, ia meyakini hasilnya akan lebih optimal dan menyeluruh.
"Sudirman-Thamrin itu bahkan menurut kami baru 50 persennya. Dari Bundaran HI-Dukuh Atas kan masih pakai trotoar eksisting. Begitu pula dari Kedubes Jepang-Patung Kuda yang masih trotoar eksisting," tuturnya.
Revitalisasi jalur pedestrian dalam rangka menyambut Asian Games 2018 dilakukan oleh tiga pihak, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT MRT Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta.
Kementerian PUPR bertugas untuk mempercantik trotoar yang berada di sekitar kawasan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
PT MRT Jakarta melakukan penataan trotoar pada kawasan yang ada di sekitar stasiun utama mereka. Sedangkan Pemprov DKI Jakarta dapat bagian sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin sisanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini