Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Sisa Peninggalan Imam Bonjol di Tanah Kelahirannya

Museum Imam Bonjol di Pasaman menyimpan sejumlah koleksi. Sebagian sumbangan masyarakat yang diduga dari masa Perang Padri.

4 Agustus 2024 | 00.00 WIB

Penjaga membersikan koleksi  barang dan pusaka di lantai 2 Museum Imam Bonjol. Tempo/Fachri Hamzah.
Perbesar
Penjaga membersikan koleksi barang dan pusaka di lantai 2 Museum Imam Bonjol. Tempo/Fachri Hamzah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Museum Imam Bonjol didirikan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dan menyimpan sejumlah koleksi.

  • Sebagian koleksi merupakan sumbangan masyarakat yang diduga benda-benda dari masa Perang Padri.

GEDUNG yang berada di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, itu tampak sepi pada Rabu, 12 Juni 2024. Gedung berdesain rumah gadang dengan atap berbentuk tanduk atau gonjong ini kira-kira luasnya dua kali lipat lapangan bola basket. Di depan gedung, patung Tuanku Imam Bonjol bercat putih terlihat mengacungkan pedang dan menunggang kuda dengan gagah. Inilah Museum Tuanku Imam Bonjol. Di sini juga berdiri Monumen Tugu Khatulistiwa, yang didirikan karena lokasinya terletak di garis khatulistiwa.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Sisa Imam Bonjol di Tanah Kelahirannya"

Seno Joko Suyono

Seno Joko Suyono

Menulis artikel kebudayaan dan seni di majalah Tempo. Pernah kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Pada 2011 mendirikan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dan menjadi kuratornya sampai sekarang. Pengarang novel Tak Ada Santo di Sirkus (2010) dan Kuil di Dasar Laut (2014) serta penulis buku Tubuh yang Rasis (2002) yang menelaah pemikiran Michel Foucault terhadap pembentukan diri kelas menengah Eropa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus