Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Konsorsium proyek MRT fase IIA melibatkan tim arkeolog untuk memindahkan bangunan cagar budaya dan benda sejarah.
MRT Jakarta menemukan rel trem buatan 1869.
Jalur MRT Bundaran HI-Harmoni akan selesai pada Maret 2025 dan Harmoni-Kota selesai pada Agustus 2027.
JAKARTA — Pembangunan jalur Ratangga—sebutan kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta—pada fase IIA bersinggungan dengan 11 bangunan cagar budaya. Perusahaan konsorsium yang menangani paket proyek pembangunan stasiun dan jalur kereta harus menjaga serta memindahkan sejumlah bangunan tersebut. Mereka juga sempat melibatkan sejumlah arkeolog untuk memindahkan benda sejarah saat proses penggalian proyek. “Proyek fase II ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar tetap menjaga kelestarian cagar budaya,” kata juru bicara MRT Jakarta, Rendi Alhial, Ahad lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembangunan fase II merupakan bagian dari proyek trase I jalur kereta MRT yang membentang 27,8 kilometer dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan; hingga Ancol Barat, Jakarta Utara. MRT Jakarta telah merampungkan pembangunan fase I sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, awal 2019. Saat ini, pembangunan sedang berfokus pada fase IIA, yaitu Bundaran HI-Kota, sepanjang 5,8 kilometer. Sedangkan fase IIB atau Stasiun Kota hingga depo di Ancol Barat sepanjang 6 kilometer masih dalam proses analisis studi kelayakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proyek MRT fase IIA melibatkan banyak perusahaan konsorsium untuk membangun tujuh stasiun dan jalur kereta bawah tanah. Perusahaan konsorsium yang menangani pembangunan stasiun dan jalur kereta Bundaran HI-Harmoni adalah PT Adhi Karya serta perusahaan Jepang, Shimizu. Sedangkan segmen Harmoni-Kota, pengerjaannya dilakukan oleh Hutama Karya dan perusahaan dari Negeri Sakura, Sumitomo Mitsui Construction Company.
Menurut Rendi, beberapa bangunan cagar budaya yang berada di sepanjang jalur proyek fase IIA adalah Tugu Jam Thamrin, Air Mancur Thamrin, Bank Indonesia, kawasan Monumen Nasional, Museum Nasional, dan Istana Presiden. Selain itu, pembangunan harus menjaga cagar budaya Menara BTN, Gedung Arsip Nasional, Museum Bank Mandiri, Gedung Candra Naya, dan Stasiun Jakarta Kota.
MRT Jakarta sempat mendapat sorotan saat berupaya memindahkan Tugu Jam Thamrin. Setelah penelitian tim arkeolog, tugu yang berdiri sejak Mei 1969 tersebut akhirnya dipotong menjadi tiga bagian untuk menghindari potensi rapuh saat pemindahan. Tugu dengan tinggi 12,5 meter tersebut kemudian dipindahkan ke kawasan Monas hingga pembangunan stasiun dan jalur kereta Thamrin selesai.
Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar, saat peluncuran tunnel boring machine MRT Jakarta fase IIA di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, 24 Februari 2022. BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Proyek fase IIA juga kembali harus melibatkan tim arkeolog saat ditemukannya rel trem yang diduga berasal dari pembangunan sistem perkeretaapian pada 1869. Konsorsium menemukan benda sejarah ini saat memulai pembangunan Stasiun Glodok dan Stasiun Kota. MRT Jakarta dan tim arkeolog kemudian menyusun skenario pemindahan serta konservasi warisan era pemerintahan kolonial Belanda tersebut.
“Pelestarian cagar budaya pada pembangunan konstruksi MRT fase II melalui beberapa tahapan yang melibatkan kontraktor pelaksana, tim pengawas arkeolog, dan tim ahli cagar budaya Dinas Kebudayaan Jakarta,” kata Rendi.
Pembangunan jalur Ratangga fase II juga harus melibatkan sejumlah perusahaan. Salah satunya adalah Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) saat proses relokasi sambungan perpipaan air bersih di area pembangunan Stasiun Glodok serta Stasiun Kota. Hal ini harus dilakukan karena posisi konstruksi stasiun akan berdampak pada sambungan pipa air bersih di bawah tanah.
PAM Jaya pun harus menghentikan pasokan air bersih melalui sambungan perpipaan tersebut hingga 48 jam. Selama proses relokasi pipa, badan usaha milik daerah (BUMD) Jakarta ini bersama mitra kerjanya mengirim sejumlah truk pengangkut air bersih ke permukiman warga yang terkena dampak.
Pasokan juga dikirim ke rumah ibadah, rumah sakit, dan panti sosial di sekitar wilayah Glodok dan Kota. “Suplai air bersih mulai kembali normal secara bertahap sejak 26 Februari pagi,” kata juru bicara PAM Jaya, Linda Nurhandayani.
Saat ini, pembangunan jalur Ratangga fase IIA juga telah memulai proses pembangunan terowongan. Presiden Joko Widodo memimpin peluncuran tunnel boring machine (TBM) di Stasiun Bundaran HI, Kamis lalu. Mesin tersebut rencananya akan membangun terowongan hingga Stasiun Kota. “Segmen Bundaran HI-Harmoni akan selesai pada Maret 2025. Segmen Harmoni-Kota selesai pada Agustus 2027,” kata Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar.
FRANSISCO ROSARIANS l INDRA WIJAYA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo