Mafia sebagai organisasi bromocorah sangat sering dijadikan mitos. Konon, dalam organisasi itu ada norma-norma berpikir dan berperilaku yang spesifik. Dan itu timbul lantaran penekanan yang obsesif terhadap kehormatan, keberanian, kekuatan untuk memegang rahasia, dan perlindungan atas keluarga dan wilayah kekuasaannya. Norma-norma semacam itu sebenarnya tidak diciptakan Mafia sendiri, tapi justru berakar pada tradisi orang Sisilia yang sengaja membuat organisasi kejahatan itu sebagai sesuatu yang dibesar-besarkan peranannya. Organisasi Cosa Nostra, yang sekarang memang canggih dan memiliki daya adaptasi, tampaknya tak sejalan lagi dengan mitos-mitos Sisilia. Tapi kenyataannya hal-hal itu malah menjadi faktor yang amat vital dalam usaha merebut pengaruh dan mempertahankan kekuasaan. Itu bukan saja membantu Mafia menciptakan rasa persaudaraan dan kesetiaan tak terbatas, tapi juga memperkuat pengaruh para capi terhadap anak buah mereka. Cosa Nostra adalah sebuah organisasi yang terstruktur dengan ketat dan bersifat sangat hierarkis. Sumber-sumber daya manusianya diperoleh dari kawasan khusus dengan tanggung jawab yang khusus pula. Ia adalah organisasi seribu wajah dengan seribu citra, beroperasi dalam perekonomian yang sah dan tidak sah, nulai dari tingkat teri sampai ke kelas kakap. Ia mendalangi pemerasan kecil-kecilan dan juga pembunuhan tingkat tinggi. Giuseppe Fava, wartawan yang memiliki indera keenam dalam mengedus aktivitas Mafia, membagi para pelaku kriminal itu menjadi: pembunuh, pemikir, dan penyusun kebijaksanaan atau politisi. Karena kehebatannya dalam membongkar seluk-beluk susunan organisasi dan aktivitas kelompok penjahat itu, Fava akhirnya dilenyapkan oleh Mafia. Adalah pentito (informan) Tommaso Buscetta yang pada 1984 menyingkapkan susunan organisasi penjahat itu. Pada dasarnya organisasi Mafia berbentuk piramide. Di tingkat paling bawah ada soldati, yang secara harfiah bisa diterjemahkan sebagai "orang yang menjunjung kehormatan". Setiap soldati adalah anggota klan yang disebut famiglia. Besar setiap keluarga bervariasi, tapi umumnya terdiri dari 50 orang. Setiap sepuluh anggota dihimpun dalam capodecina. Keluarga dipimpin oleh seorang capo, yang juga dikenal dengan sebutan rappresentante, yang dibantu oleh wakil capo dan seorang atau lebih penasihat yang disebut consiglieri. Tiga keluarga yang memegang kekuasaan di suatu wilayah tertentu diorganisasikan ke dalam satu badan yang disebut mandamento. Setiap mandamento diwakili oleh seorang wakil yang duduk dalam commissione (komisi) dan ia menduduki jabatan itu untuk tiga tahun lamanya. Komisi itulah yang mengatur dan menentukan kegiatan bisnis atau kriminal yang paling penting. Kalau seorang capo tak bisa dipilh lantaran ditamgkap, misalnya, komisi lalu menunjuk seorang reggente. Wilayah Sisilia dibagi-bagi menjadi beberapa komisi, tapi komisi yang berkedudukan di Palermo atau cupola, atau juga dikenal dengan regione, memegang kekuasaan yang paling absolut. Untuk menjadi anggota "masyarakat terhormat", seseorang harus mendapat rekomendasi dan harus diteliti dulu latar belakang kehidupan dan keluarganya. Ia harus membuktikan dirinya sebagai orang yang punya nyali besar, kejam, berani mengambil keputusan, berasal dari keluarga "terhormat", dan juga bisa mempertahankan hubungan yang "benar" dengan wanita. Punya wanita piaraan diperbolehkan asalkan tak meninggalkan istri sah. Si calon tak boleh punya hubungan darah atau persahabatan dengan anggota polisi. Seorang anggota hanya boleh berurusan dengan hamba hukum kalau mobilnya tercuri. Masalah-masalah hukum lainnya diputuskan oleh seorang pemimpin. Sebuah keluarga menguasai kawasan yang telah ditentukan, dan segala aktivitas di dalamnya harus dilaporkan dan dikonsultasikan dengan komisi. Andai kata diputuskan untuk melakukan pembunuhan, bukan hanya capofamiglia saja harus setuju, tapi seluruh komisi harus setuju. Memasuki organisasi juga harus melalui upacara rahasia yang dihadiri sedikitnya oleh tiga orang anggota keluarganya. Ia harus bersumpah untuk menceritakan hal yang sebenarnya mengenai organisasi kepada anggota lain Cosa Nostra, mematuhi norma-norma yang mengatur segala tingkah laku, dan aturan untuk tutup mulut atau omerta. Ia mendapat pengajaran tentang kata-kata sandi dan gerak-gerik yang dimaksudkan untuk melindungi organisasi dari infiltrasi dan penahanan. Kalau tertangkap, seseorang tak dianjurkan melarikan diri karena itu akan membahayakan anggota lainnya. Yang paling dianjurkan malah berlagak gila atau sakit. Upacara inisiasi berakhir dengan melukai jarinya sendiri sehingga berdarah, lalu menempelkannya pada sebuah gambar religi Katolik. Ia kemudian membakarnya sambil mengatakan, "Darah dagingku akan terbakar seperti ini apabila saya melanggar sumpah ini." Jadilah ia "orang yang menanggung kehormatan" untuk seluruh sisa hidupnya. Upacara ini masih dipraktekkan, paling tidak, sampai 1984. Pada dasarnya penguasaan sumber daya manusia dalam Cosa Nostra adalah konsep teritorial. Jurisdiksi absolut suatu keluarga atas sebuah wilayah dianggap sebagai sesuatu yang suci dan setiap pelanggaran atas itu mengakibatkan konsekuensi berat. Suatu keluarga bisa saja secara fisik mengontrol keluar masuk orang dari sebuah kota. Ia bisa mengusir orang-orang yang bukan klannya. Bromocorah biasa boleh saja beroperasi di wilayah yang berada di bawah kekuasaan Cosa Nostra. Tapi mereka harus mendapat izin dan diawasi ketat. Bromocorah biasa itu tentu saja mendapat izin kalau aktivitas mereka menunjang kepentingan dan mendatangkan keuntungan bagi Cosa Nostra. A.Dahana
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini