Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menteri Unifikasi Korea Selatan Siap Mundur

Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul, kemarin menyatakan akan mengundurkan diri. Sosok yang mengawasi hubungan dengan Korea Utara itu merasa bertanggung jawab atas memburuknya hubungan antara kedua negara.

 

18 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kim Yeon-chul. REUTERS/Kim Hong-Ji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul, kemarin menyatakan akan mengundurkan diri.

  • Sosok yang mengawasi hubungan dengan Korea Utara itu merasa bertanggung jawab atas memburuknya hubungan antara kedua negara.

  • Hubungan antar-Korea menghadapi titik nadir setelah Pyongyang marah karena para pembelot di Seoul mengirim pesan anti-Korut ke perbatasan kedua negara.

SEOUL - Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul, kemarin menyatakan akan mengundurkan diri. Sosok yang mengawasi hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara itu merasa bertanggung jawab atas memburuknya hubungan kedua negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kim menyatakan ingin melepaskan jabatannya ke kantor presiden sehari sebelumnya, meski Presiden Korea Selatan Moon Jae-in belum menerima pengunduran dirinya. Kim mengaku bersalah tidak bisa menjaga kestabilan hubungan di antara kedua Korea.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya menyesal karena gagal memenuhi tuntutan dan harapan rakyat kami akan perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea," kata Kim kepada wartawan.

Hubungan kedua negara ini menuju titik nadir setelah Pyongyang marah karena para pembelot di Seoul mengirim pesan anti-Korea Utara ke perbatasan kedua negara. Korea Utara pun melaksanakan ancamannya, dari memutus komunikasi hingga menghancurkan kantor perhubungan kedua negara di Kaesong.

Padahal, kantor tersebut diluncurkan sebagai hasil pertemuan puncak antara Presiden Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada April 2018. Kantor itu ditujukan untuk memfasilitasi pertukaran dan kerja sama lintas batas.

Sebelum penghancuran kantor itu, Korea Utara menolak tawaran Korea Selatan untuk mengirim utusan khusus. Korea Utara pun mengancam akan memindahkan pasukan ke dua zona bisnis kedua negara di dekat perbatasan.

 REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus