Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kronologi tragedi itu

Kronologi tragedi yang menimpa tim pendaki puncak Aconcagua.

25 April 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumat, 7 Februari: Norman Edwin (37), Didiek Samsu (31), Rudy Nurcahyo (24), M. Fayez (23), dan Dian Hapsari (24) berangkat ke Santiago, Cili, lewat Los Angeles dan Miami, Amerika Serikat. Senin-Rabu, 10-12 Februari: tim pendaki Mapala UI menyelesaikan perizinan dan persiapan pendakian puncak Aconcagua. Mereka menginap semalam di Puenta del Inca, di kaki Aconcagua. Kamis-Ahad, 13-16 Februari: pendakian dari Puenta del Inca ke Plaza Argentina di ketinggian 4.200 meter, tempat mereka mendirikan kemah utama. Senin-Senin, 17-24 Februari: Tim mendaki lewat jalur Gletser Polandia, dan mendirikan tiga kemah -- kemah I (4.625 meter), II (5.900 meter), dan III (6.300 meter). Selasa, 25 Februari: pukul 8 pagi, Didiek dan Norman melakukan pendakian ke puncak. Di ketinggian 6.550 meter, sekitar 400 meter di bawah puncak, cuaca memburuk, mereka kembali ke kemah III. Padahal, dalam cuaca normal, pendakian ke puncak tinggal sekitar dua jam. Lalu Didiek dan Fayez turun ke kemah II mengambil tambahan perbekalan. Dalam perjalanan turun, Fayez tergelincir, patah tangan kanan, dan kaki cedera. Didiek kembali ke kemah III minta bantuan. Norman dan Rudy turun ke tempat Fayez, mereka merasa tak mungkin naik kembali ke kemah III karena hari sudah malam dan badai datang. Keduanya lalu membawa Fayez turun ke kemah II. Rabu, 26 Februari: Norman, Didiek, Fayez turun ke Puenta de Vacas. Esoknya kelima anggota ekspedisi berkumpul kembali di Puenta de Vacas. Kamis-Ahad, 27 Februari-1 Maret: perjalanan mencari rumah sakit. Puenta de Vacas-Uspallata-Mendoza-Santiago. Kamis, 6 Maret: amputasi ruas jari Norman dan Rudy karena terserang radang beku di Rumah Sakit Trabajador, Santiago. Fayez harus tingal di rumah sakit untuk perawatan patah tulang. Tanggal 18 Maret, satu ruas jari Rudy harus diamputasi lagi. Selasa, 10 Maret: disepakati Fayez dan Dian pulang ke Jakarta. Didiek dan Norman merencanakan kembali mendaki puncak Aconcagua. Rabu, 11 Maret: Didiek dan Norman sampai kembali di Puenta del Inca, bersiapsiap mendaki. Kamis-Jumat, 12-20 Maret: tak ada kabar tentang kedua pendaki Mapala UI itu. Sabtu, 21 Maret: pemilik keledai, yang keledainya pernah disewa oleh Norman, melapor ke pos patroli Ranger Aconcagua bahwa dua pendaki Indonesia mestinya sudah tiba kembali di Puenta del Inca. Pihak Ranger melapor ke KBRI di Santiago. Ahad, 22 Maret: tim pendaki Inggris dan Prancis melapor pada Ranger bahwa mereka bertemu dua pendaki yang tampaknya sakit, satu di tangan dan yang lain di matanya, di ketinggian 6.400 meter. Senin, 23 Maret: tim SAR Argentina mulai melakukan pencarian. Rabu, 25 Maret: di Jakarta, diterima teleks dari KBRI di Santiago, mengabarkan penemuan jenazah Didiek Samsu. Kamis, 2 April: jenazah Norman Edwin ditemukan oleh tim pendaki Austria di ketinggian sekitar 6.700 meter pada kemiringan 40 derajat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus