Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kubu Jokowi dan Prabowo Garap Suara Milenial

Pemilih milenial akan mempengaruhi kemenangan pasangan calon presiden.

11 Februari 2019 | 00.00 WIB

Aksi peduli Relawan Balad Jokowi-Ma’ruf bersama kalangan milenial, di Bekasi, 2 Februari lalu.
Perbesar
Aksi peduli Relawan Balad Jokowi-Ma’ruf bersama kalangan milenial, di Bekasi, 2 Februari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA - Kubu calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno berfokus mendekati pemilih kelompok milenial. Mereka yakin suara kelompok ini menjadi kunci untuk memenangi pemilihan presiden pada 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanul Haq, mengatakan tim kampanye menyiapkan sejumlah agenda khusus untuk mendekati kelompok milenial. Menurut dia, pendekatan dialog secara langsung membuat suara pemilih Jokowi dari kelompok ini bisa terkerek naik. "Tantangan kami adalah mempertahankan pemilih dari kelompok milenial ini agar mereka semakin yakin memilih Jokowi," ujar Maman kepada Tempo di Jakarta, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tim kampanye di tingkat nasional dan daerah pun mempersiapkan sejumlah kegiatan. Beberapa di antaranya adalah lomba membuat video blogging atau vlog bertema pemilu dan memfasilitasi uji coba ujian nasional. Kedua cara ini, kata Maman, efektif untuk menyerap aspirasi dari kalangan pemilih milenial, termasuk merangkul pemilih pemula. Pondok pesantren pun turut menjadi incaran Jokowi untuk mengeruk suara. "Prioritas kami adalah agenda untuk memperkaya kreativitas dan edukasi kepemiluan," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Maman menjelaskan, sebanyak tiga direktorat dalam tim kampanye nasional bakal terlibat dalam penggalangan pemilih milenial. Mereka adalah Direktorat Penggalangan Pemilih Milenial dan Kepemudaan, Direktorat Relawan, serta Direktorat Pemenangan Perempuan. Koordinasi di antara ketiga direktorat ini akan berperan untuk menjaga antusiasme pemilih milenial. "Mereka harus dijaga mood-nya karena mereka akan menentukan pilihan H-7," ujarnya.

Direktur Penggalangan Milenial dan Kepemudaan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Bahlil Lahadalia, mengatakan gaya kampanye Jokowi beberapa waktu terakhir yang lebih ofensif merupakan strategi untuk meraup suara dari kelompok milenial. Sebab, menurut dia, hal itu untuk menunjukkan ketegasan Jokowi kepada publik, seperti tersebarnya isu kebocoran anggaran dan isu personal atas dirinya. "Salah satu ukuran publik adalah melihat ketegasan seorang pemimpin," ujar Bahlil.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera, mengatakan bakal mengandalkan ketokohan Sandiaga untuk memperoleh suara milenial. Menurut dia, Sandiaga mampu merepresentasikan gaya kelompok milenial melalui gaya berpakaian, gaya berbicara, pola kampanye, dan usia yang relatif dekat dengan kelompok ini. "Sandi sangat merepresentasikan milenial. Kami masih yakin mereka akan memilih Prabowo-Sandi," kata dia.

Mardani, yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera, mengatakan bakal memprioritaskan pendekatan dialog dan partisipasi untuk memperoleh dukungan kelompok milenial ini. Di antaranya melakukan sosialisasi visi-misi serta program Prabowo-Sandiaga di kalangan pemilih pemula melalui permainan atau game. "Karena hanya dua pasang, kompetisinya ketat. Tugas tim pemenangan membuat mereka bisa menoleh ke kami," ujarnya.

Adapun Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, mengatakan suara kelompok milenial akan menjadi penentu kemenangan calon presiden dan wakilnya. Suara kelompok ini, kata dia, akan dipengaruhi oleh sejumlah isu, seperti perekonomian, politik, pertahanan, SARA (suku, agama, ras, dan antar-golongan), penyebaran berita bohong, serta cara berkampanye kedua kubu. "Mereka akan melihat bagaimana kampanye dilakukan. Apakah Jokowi atau Prabowo yang superhebat," ujar dia.

RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | ARKHELAUS WISNU

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus