Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin memohon maaf atas kerusakan yang disebabkan penjemput Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta, Selasa pagi. Menurut Novel, massa FPI dan PA 212 yang datang menjemput Imam Besar FPI Rizieq Shihab membeludak sehingga sulit dikendalikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Massa tak terbendung, sehingga menjadi lautan manusia. Padahal kami tidak mengundang dan tidak membentuk panitia sehingga semuanya spontan dan di luar kontrol kami," kata Novel saat dihubungi Tempo, Senin, 10 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Novel mengatakan PA 212 memang tak pernah mengeluarkan imbauan agar massa tak perlu menjemput Rizieq Shihab. Hal ini yang diduga menjadi penyebab membludaknya massa yang hadir.
Selain itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf soal tindakan massa yang masuk ke jalan tol menggunakan sepeda motor untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta. Kondisi fasilitas yang rusak di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Selasa, 10 November 2020. Fasilitas umum yang rusak seperti kursi tunggu karena dijadikan tempat berdiri, gipsum pembatas area renovasi, dan sejumlah tanaman yang terinjak-injak. TEMPO/M Taufan Rengganis
"Saya juga tidak memantau, sedari itu segala kekurangannya kami dari tim inti penjemputan IB HRS menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangannya," kata Novel.
Akibat ribuan simpatisan FPI dan PA 212 penjemput Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta tak bisa dikendalikan, sejumlah fasilitas di Terminal 3 rusak. Pantauan Tempo di Terminal 3 Kedatangan Internasional, banyak bangku patah karena diinjak.
Baca juga: Penjemput Rizieq Shihab Padat: Bangku, Tanaman di Terminal 3 Diinjak Simpatisan
Bangku yang patah itu tidak kuat menahan beban para simpatisan yang terlalu banyak berdiri diatas bangku untuk melihat dan mengabadikan Rizieq Shihab lewat foto dan video.
Selain bangku, ada pula tanaman di sekitar tempat menunggu kendaraan Terminal 3 Kedatangan yang rusak diinjak-injak oleh para simpatisan Rizieq Shihab. "Ini bukan kejadian anarkis, tapi karena padat sekali orang di sana. Massa banyak sekali dan mereka berdiri di atas bangku dalam jumlah banyak tentu menjadi patah," kata VP Corporate Communication Angkasa Pura II Yado Yarismano saat dihubungi, Selasa 10 November 2020.