Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Laskar Penyokong Prabowo

Sejumlah anak muda berada di ring satu Gerindra. Didominasi pensiunan tentara.

28 Oktober 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRABOWO Subianto membuka percakapan dengan mengenalkan tiga lelaki muda di hadapannya. "Saya namakan mereka Jedi Knights," katanya ketika ditemui Tempo di rumahnya di Bukit Hambalang, Bogor, Senin pekan lalu. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengaku menyukai film Star Wars karya George Lucas. Ia terkesan oleh tokoh Luke Skywalker, salah satu kesatria Jedi, murid Master Yoda, yang gigih melawan kekuasaan Emperor.

Yang pertama dikenalkan adalah Sudaryono, sekretaris pribadinya sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra. Umurnya 28 tahun, lulusan Akademi Pertahanan Nasional Jepang atau Boei Daigakko. Kedua, Sugiono, 34 tahun, lulusan kampus militer Norwich University di Amerika Serikat. Ia mundur dari TNI dengan pangkat letnan satu. "Dia anggota dewan pembina termuda," ujar Prabowo. Sugiono juga memimpin organisasi Gerakan Rakyat Dukung (Gardu) Prabowo, sayap Gerindra.

Terakhir, telunjuk Prabowo mengarah ke Dirgayuza Setiawan, 24 tahun, pengurus Tunas Indonesia Raya, juga organisasi sayap Gerindra. Dia salah satu dari 13 lulusan terbaik University of Melbourne, Australia. Dirgayuza mengatakan, Prabowo sendiri yang memintanya bergabung ke Gerindra, dua tahun lalu. Menurut Prabowo, mereka bertiga termasuk lingkaran dalamnya. Meski mereka masih hijau dalam politik, Prabowo kerap melibatkan mereka dalam mengambil keputusan. "Mereka ini pintar-pintar," ujarnya.

Dari ketiganya, hanya Dirgayuza yang bukan alumnus SMA Taruna Nusantara Magelang. Di Gerindra memang banyak lulusan SMA tersebut. Sudaryono masuk Gerindra pada 2010 setelah diajak sejumlah kakak kelasnya di Taruna Nusantara yang lebih dulu bergabung. Menurut Ketua Umum Gerindra Suhardi, Prabowo memang mencari anak-anak muda yang nilai rapornya cemerlang untuk diajak masuk partai.

Merasa dikelilingi orang pintar, termasuk anak-anak muda tadi, Prabowo mengatakan tak menyewa konsultan politik untuk menghadapi Pemilihan Umum 2014. Segala keputusan penting, kata Prabowo, dibicarakan di Dewan Pembina Gerindra yang ia ketuai. "Itu tim inti saya," ujarnya.

Di Dewan Pembina Gerindra ada Hashim Djojohadikusumo, pengusaha yang juga adik Prabowo. Dia penyokong utama Prabowo. Selain membantu pendanaan, Hashim membantu melobi dunia internasional untuk menerima abangnya. Mengambil hati Amerika Serikat, Hashim mendirikan The Sumitro Djojohadikusumo Center for Emerging Economies in Southeast Asia di Washington, DC. Sejak reformasi, Prabowo dilarang masuk Amerika.

Kini Dewan Pembina banyak dihuni purnawirawan. Mereka antara lain mantan Komandan Korps Marinir Letnan Jenderal Purnawirawan Suharto dan mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Purnawirawan Moekhlas Sidik. Ada juga mantan Komandan Jenderal Pasukan Khusus Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko dan mantan perwira Badan Intelijen Strategis, Mayor Jenderal Purnawirawan Glenny Kairupan.

Dari sekian nama, Glenny Kairupan termasuk yang paling sering dimintai saran oleh Prabowo. "Glen, menurut lu ini bagaimana? Itu bagaimana?" Glenny menirukan percakapannya dengan Prabowo. Glenny dan Prabowo karib sejak di Akabri. Mereka berdua masuk pada 1970—bersamaan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Glenny dan Yudhoyono lulus pada 1973. Prabowo lulus pada 1974, molor setahun.

Glenny kadang menulis naskah ceramah Prabowo. Salah satunya berjudul "Bentuk Ancaman yang Berubah dan Bangkitnya Nasionalisme", yang dibuat pada Agustus lalu. Dia juga menjadi pintu masuk partai yang tak lolos verifikasi yang ingin berkomunikasi dengan Prabowo. Di partai, Glenny juga bertugas membekali kader untuk bisa menangkis tuduhan-tuduhan terhadap Prabowo. "Kalau ada orang yang tanya ini, jawabnya begini. Tanya itu, jawabnya begitu," ujar Glenny.

Adapun yang bertugas menjadi juru bicara partai untuk menjelaskan hal itu ke media atau forum resmi adalah Fadli Zon, wakil ketua umum. "Itu urusan Fadli," ucap Glenny. Fadli juga, kata Glenny, yang ditunjuk untuk menjelaskan isu-isu nasional ke publik, misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak, agar Gerindra satu suara. Fadli menjelaskan sejumlah hal, tapi tak mau pernyataannya dikutip.

Menurut Glenny, bukan cuma dirinya yang kerap diajak ngobrol oleh Prabowo. Fadli Zon, Edhy Prabowo, dan Ahmad Muzani termasuk bagian ring satu. Edhy Prabowo adalah Wakil Ketua Umum Gerindra. Muzani menjabat Sekretaris Jenderal. Mereka berdua juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Sebagaimana Fadli, Edhy mengatakan sejumlah hal, tapi menolak pernyataannya ditulis.

Untuk urusan formal di organisasi, Prabowo juga meminta pendapat Dewan Pakar Gerindra, yang diketuai mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah. Salah satu yang ditelurkan Dewan Pakar adalah platform partai yang dinamai "Enam Program Aksi Transformasi Bangsa 2014-2016". Janji politik ini diiklankan di sejumlah media pada Juli lalu. Enam pada "Enam Program Aksi" disesuaikan dengan nomor urut Gerindra dalam pemilihan umum mendatang.

Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan partai sudah menyiapkan tim pemenangan. Dari dalam partai, pekerjaan itu dilaksanakan Badan Pemenangan Nasional, yang diketuai Laksamana Moekhlas Sidik. Sadar bahwa Gerindra dan Prabowo tak bisa dipisahkan, kegiatan partai selalu dikaitkan dengan sang Ketua Dewan Pembina. "Kemenangan Gerindra itu kemenangan Prabowo," ujar Suhardi. Dari situ muncul slogan "Gerindra Menang Prabowo Presiden".

Di luar partai, tim lain bergerak. "Ada yang disebut Tim Kancil, tim yang bergerak secara individu dan kelompok," ujar Suhardi, enggan merinci lebih jauh. Organisasi sayap yang telah bergerak adalah Gardu Prabowo dan Laskar Prabowo. Menurut Suhardi, mereka bergerak tanpa harus melapor ke Gerindra.

Seorang pengurus Gerindra diinstruksikan melaksanakan strategi "1-10-3". Seorang kader wajib mencari 10 calon pemilih di lingkungannya. Kesepuluh orang itu kemudian bakal merekrut masing-masing tiga orang lainnya. Sejauh ini Gerindra mengklaim telah menerbitkan lebih dari 10 juta kartu tanda anggota.

Gencar di lapangan, Gerindra juga menyiapkan tim di dunia maya. Mereka menggarap media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Menurut Suhardi, tim media sosial bermarkas di sebuah ruangan di lantai tiga markas Gerindra di Ragunan, Jakarta Selatan. "Sehingga Pak Prabowo bisa menyampaikan gagasannya setiap hari di Twitter dan Facebook," kata Suhardi. Prabowo mengatakan akun media sosialnya dipegang tim. "Tapi semua pernyataannya dari saya."

Setelah strategi mulai berjalan, menurut Glenny Kairupan, partai tetap tak lepas tangan. Ini tugas para pensiunan tentara yang menjadi pengurus partai, seperti Mayor Jenderal Purnawirawan Chairiawan, Ketua Bidang Keamanan dan Ketahanan Nasional Gerindra. "Mereka bisa jadi pengawas atau koordinator program," kata Glenny. Chairiawan pernah menjadi Komandan Grup 4 Kopassus yang membawahkan Tim Mawar, penculik aktivis 1998.

Meski partai juga banyak dihuni sipil, Gerindra telanjur identik dengan pensiunan tentara sejak lahirnya pada 2008. Dulu salah satu wakil ketua umum dijabat Muchdi Purwoprandjono, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus. Muchdi lolos dari dakwaan membunuh aktivis hak asasi manusia Munir. Pada 2011, ia mundur dari Gerindra, lalu bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan.

Anton Septian, Wayan Agus Purnomo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus