TEMPO.CO, Lebak- Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mentargetkan tahun 2021 semua desa memiliki peta untuk mempercepat pembangunan di tingkat desa maupun kelurahan. "Pemetaan tapal batas antardesa terealisasi sekitar 98 persen atau 338 dari 340 desa sudah dilakukan pemetaan di Lebak," kata Kepala Bagian Pemerintaham Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak Jarkasih Jumat, 1 Oktober 2021.
Pemetaan dua
desa di Kecamatan Cibadak dipastikan rampung sampai Desember mendatang.
Pemetaan antardesa difasilitasi
Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan biaya Rp 13 miliar. Pemerintah daerah sangat terbantu oleh kegiatan ini. "Kami optimistis semua desa sudah memiliki peta desa dan di Banten hanya Lebak dan Serang," ujar Jarkasih.
Menurut dia, pemetaan antardesa mendukung percepatan pembangunan di tingkat desa, sebab
peta desa akan menjadi acuan perencanaan pembangunan. Peta desa sangat penting dan dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan desa dan kawasan pedesaan adalah tersedianya informasi geospasial.
Penetapan dan penegasan batas desa maupun kelurahan dijadikan penetapan batas daerah, dan menjadi awal pembangunan Indonesia. Peta desa dapat mengatasi konflik, karena sudah memiliki legalitas hukum yang kuat.
Peta desa dapat membedakan untuk menerima jumlah besaran dana desa. Desa tidak memiliki peta desa akan kehilangan dana desa sekitar 20 persen. "Kami berharap dengan adanya peta desa itu dapat menerima anggaran berdasarkan besaran luas wilayah dan jumlah penduduk."
Kepala Sub Bagian Kewilayahan dan Pemerintahan Kabupaten Lebak Ahmad Saepul Husni mengatakan penetapan dan penegasan desa harus memiliki peta desa sesuai Permendagri Nomor 45 Tahun 2016. Peta desa memiliki kekuatan hukum untuk dijadikan dasar perencanaan
pembangunan berdasarkan peta Geospasial yang sudah dibagikan.
Pihaknya langsung terjun ke desa-desa untuk melakukan validasi tapal batas desa hingga menyelesaikan jika terjadi konflik di tapal perbatasan desa. Beberapa konflik antar batas desa bisa diselesaikan sehingga dapat dilakukan pemetaan desa setempat. "Tahun ini Lebak sudah bisa mencetak peta desa untuk menunjang percepatan pembangunan," kata Saepul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini