Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membongkar ulang arena lintasan untuk Formula E. Keputusan ini diambil setelah Kementerian Sekretariat Negara dan Komisi Dewan Pengarah Formula E menolak kawasan Monumen Nasional (Monas) digunakan untuk lomba balap mobil listrik yang digelar pada 6 Juni mendatang tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sebagai pelaksana proyek, tengah mengkaji lintasan baru untuk perhelatan balap internasional tersebut. Selain itu, Jakpro tengah mempersiapkan sejumlah desain infrastruktur penunjang balapan. "Kami sedang mematangkan sejumlah opsi," kata Deputi Direktur Komunikasi Formula E-Jakpro, Hilbram Dunar, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta tercatat akan menjadi tuan rumah untuk seri ke-10 Formula E musim ini.
Berdasarkan ketentuan umum, balapan Formula E memerlukan rute dengan range panjang 1,9–3,6 kilometer. Dari 12 negara penyelenggara, hanya dua negara yang tak membuat lintasan balap di jalan raya umum.
Sejak awal, menurut Hilbram, pemerintah Jakarta membidik kawasan Monas sebagai lintasan utama balapan. Setidaknya, ada dua rute yang sudah disiapkan di kawasan itu. Untuk lintasan pertama, garis start berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, kemudian mengarah ke Patung Arjuna Wijaya. Di sini rute berbelok ke kawasan Monas melalui pintu barat daya. Balapan berlanjut ke pintu tenggara Monas lalu mencapai garis finis yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan lagi.
Sementara itu, lintasan kedua justru memiliki garis start di sisi tenggara kawasan Monas, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Timur. Rute ini berlanjut ke Jalan Ridwan Rais, kemudian mengarah ke Jalan Medan Merdeka Selatan untuk masuk pintu barat daya Monas. Lintasan kemudian masuk di pelataran Merdeka Monas dan kembali menuju pintu tenggara. "Sejak awal memang di Monas," kata Hilbram.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan panitia penyelenggara masih memiliki waktu untuk mempersiapkan balap Formula E, Juni mendatang. Apalagi Tim Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E siap membantu untuk mencari rute balap alternatif yang sesuai dengan standar perlombaan internasional tersebut. "Karena tenaga (mobil Formula E) menggunakan baterai, jadi panjang maksimalnya 3 kilometer," ujar Anies.
Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto, menjamin pengerjaan lintasan balap bisa diselesaikan Mei mendatang. Dia mengklaim perusahaan pemenang tender pengadaan Formula E akan mengaspal rute lintasan dengan material berstandar internasional. "Kami targetkan semenit pun tak boleh telat proses persiapannya," kata dia.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Justin Adrian, menyarankan agar balap Formula E sebaiknya dibatalkan. Apalagi anggaran yang dibutuhkan cukup besar, yaitu Rp 1,2 triliun. Anggaran itu akan bermanfaat bagi warga Ibu Kota jika digunakan untuk perbaikan infrastruktur penanganan banjir. "Sejak awal, kami (Fraksi Partai Solidaritas Indonesia) sudah menolak Formula E. Manfaat acara ini tak jelas," ujar Justin. IMAM HAMDI | FRANSISCO ROSARIANS
Lintasan Balap Formula E Dikaji Ulang
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo