Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan memproduksi 300 liter hand sanitizer dan membagikannya ke sejumlah sekolah untuk mencegah penularan corona. Hand sanitizer yang diproduksi LIPI itu juga akan digunakan di lingkungan lembaga penelitian itu.
Sekolah yang akan menerima hand sanitizer itu adalah sekolah yang berada di sekitar kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap batch produksi dapat menghasilkan 10 liter hand sanitizer yang dikemas dalam botol ukuran 250 ml dan 100 ml.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hand sanitizer produksi LIPI ini mengandung bioetanol sebagai antiseptik sebanyak 63-65 persen dan nano silver sebagai tambahan antiseptik sebanyak 0,3 persen,” kata Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono di Jakarta, Jumat 13 Maret 2020.
LIPI memiliki beberapa alternatif agen antimikroba yang diekstrak dari bahan alam Indonesia yang bisa membantu untuk membunuh mikroba yang menempel pada tangan.
“Ekstrak rempah seperti pala dapat menambah aroma wangi alami pada hand sanitizer. Sebagai aroma, ditambahkan juga pala, fraise, dan isopulegol sebanyak 0,05-0,1 persen,” kata Agus.
Ia berharap upaya tersebut bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat dan kelangkaan produk hand sanitizer di pasaran karena wabah COVID-19.
“Tidak perlu panik. Kita bisa cegah infeksi virus corona dengan menjaga kebersihan diri, rajin cuci tangan dan gunakan hand sanitizer,” kata Agus.
Dengan kadar alkohol 70 persen, menurut peneliti Center for Drug Discovery and Development Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Masteria Yonovilsa Putra, hand sanitizer itu cukup untuk membunuh bakteri dan menjadi pencegahan virus corona.
Dengan memanfaatkan bahan herbal, hand sanitizer yang dikembangkan LIPI tersebut tercium lebih harum dan tidak menyengat.