Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suaranya bergetar, lalu sejenak ia menatap langit-langit. Susilo Bambang Yudhoyono mengisahkan memori pada prahara keluarga orang tuanya dengan sesekali menekan dan mengelus meja. ”Ketika itu saya merasa di persimpangan jalan,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo