Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah DKI Jakarta, Jimly Asshiddiqie mengatakan tidak ingin mendahului keputusan Komisi Pemilihan Umum perihal informasi lolos mewakili Jakarta sebagai anggota DPD. Menurut dia, dalam pemilihan presiden dirinya meminta semua pihak untuk menunggu keputusan KPU, jadi dirinya pun harus bersabar waktu penetapan hasil resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi, kami tunggu keputusan resminya, tapi dari real count yang belum diputus, lumayanlah, insya Allah," ujar dia di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Mei 2019.
Menurut Jimly, bebarapa saksi telah mengirimkan beberapa hasil rekapitulasi suara di tingkat kecamatan dan kota. Hasilnya, kata Jimly, menunjukkan dirinya menjadi peraih suara terbanyak calon senator mewakili Jakarta. "Mudah-mudahan benar. Artinya masyarakat memberi kepercayaan," ungkapnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tidak menyangka dirinya lumayan dikenal di kalangan masyarakat luas. "Saya pikir tadi, saya ini dikenal di elite, eh, ternyata emak-emak juga kenal kita," kata Jimly.
Menurut dia, calon senator yang lolos di Jakarta merupakan komposisi yang ideal. Jimly menyampaikan bahwa terdapat dua inkumben dan dua wajah baru serta dua laki-laki dan dua perempuan. "Jadi, ini lebih adil, keadilan gender dan proporsional untuk kebaikan," tutur dia.
Berdasarkan data salinan yang diperoleh dari KPU Provinsi DKI Jakarta, Jimly mendapatkan total 568.159 suara. Raihan tersebut menempatkan Ketua Umum ICMI itu duduk di peringkat pertama suara terbanyak pada Pemilu Anggota DPD 2019 di Daerah Pemilihan DKI Jakarta.
Selain Jimly, di posisi kedua calon anggota DPD lainnya yang dinyatakan lolos adalah Sabam Sirait dengan meraih 551.051 suara, di posisi tiga Fahira Idris 509,031 suara, dan posisi keempat Sylviana Murni yang memperoleh 371.708 suara.