Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ALI Said tertunduk lesu. Kamis malam pekan lalu itu, ia pulang dengan tangan hampa, setelah hampir empat jam mengikuti ”operasi perburuan” polisi di kawasan Jatibening, Jakarta Timur. Putrinya tak jelas di mana. Wajah pengusaha ini terlihat lelah dan kusut. Tanpa menyapa siapa pun, dia langsung masuk rumah. Padahal, saat Ali berangkat bersama empat polisi yang menjemputnya sebelum magrib, senyumnya sudah mulai mengembang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo