Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Maling cewek

Warga kec mertoyudan, magelang, beberapa bulan bela kangan diresahkan oleh pria bertopeng dan bersenjata untuk meraba wanita. awal maret penduduk menangkap ahmad dani, 29, yang mengaku mencuri wanita.

6 April 1991 | 00.00 WIB

Maling cewek
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MALING masuk rumah, bukan menyikat harta tapi meraba wanita. Operasi rogoh-merogoh di malam buta ini lumayan meresahkan warga di sekitar Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Beberapa bulan belakangan, warga Mertoyudan dan sekitarnya, seperti Salaman, Borobudur, Mungkid, sering didatangi pria bertopeng mirip ninja, terutama yang ada anak gadis dan wanita muda di rumah. Dan empat bulan ini tercatat 74 kasus. "Dua puluh dua di antaranya terjadi di Dukuh Alun-Alun ini," kata Soekiman Partosoetomo, kepala dukuh di kawasan Desa Menoreh itu. Di Dusun Kamal, misalnya, salah satu korban, Nyonya Kobsah, 40 tahun. Ibu tiga anak ini mengaku tiga kali kemasukan maling cabul itu. Tapi ia hanya sekali diraba-raba. "Telinga dan leher saya digerayangi. Juga bagian sini saya," tuturnya, menunjuk bagian dadanya. Perlakuan sama juga dialami anak gadisnya yang berusia 15 tahun. Korban lain, Suprihatin, 18 tahun, siswi kelas 2 SMEA Salaman. Juga tiga kali didatangi dan sekali sempat digerayangi. Semula dia mengira orang yang duduk dekat ranjangnya itu ibunya. Ia kaget, karena sapaannya disahut dengan bentakan, "Diam kamu." Nyalinya makin ciut, karena pria bertopeng itu juga menggenggam senjata tajam. Suprih berteriak: "Bapak! Ono wong nggowo peso!" (Bapak! Ada orang bawa pisau!). Mendengar teriakan itu, si maling balik badan. "Ia tidak lari, tapi pelan-pelan saja keluar," cerita Suprih pada Sri Wahyuni dari TEMPO. Setelah kejadian itu, ia gemetar. Sebab, tampak selimutnya robek di bagian atas. Juga kancing bajunya yang termasuk pembungkus payudaranya. Dan yang termasuk mendebarkan adalah pengalaman Nyonya Ahmadi, 29 tahun. Tetangga Nyonya Kobsah ini bahkan hampir digagahi. Itu terjadi tengah malam. Nyonya Ahmadi tidur sedipan dengan tiga anaknya. Saat itu suaminya sedang tak ada, karena salah satu kerabatnya meninggal dunia. Tiba-tiba, sebuah sosok tinggi besar ada di kamarnya. Pria itu bertopeng dan berbalut kepala, tapi tubuhnya bugil. Disodok golok terhunus, nyonya rumah hampir tak berdaya, apalagi si maling mengancam akan menghabisi anak-anak. Tapi Nyonya Ahmadi selamat, sehabis menendang golok yang tergeletak di samping ranjang. Lalu ia berteriak. Sama seperti di tempat Suprih, pencuri itu tenang saja meninggalkan kamar. "Aneh, ia tidak lari," cerita Nyonya Ahmadi. Urusan maling mesum itu hampir tersingkap menjelang dini hari awal Maret lalu. Di Dusun Nepak penduduk menangkap Ahmad Dani, 29 tahun, warga Dusun Beteng, Desa Menoreh. Ayah dua anak itu menggenggam sebilah parang ketika memasuki sebuah rumah, dan waktu disergap dia mengaku bukan mencuri harta, tapi mencuri wanita. Mendengar pengakuannya itu, penduduk kontan berang. Setelah dipermak babak belur, baru Ahmad Dani diserahkan pada polisi. Kemudian, para wanita, terutama yang merasa pernah digerayangi, berbondong ke Polres Magelang. Sampai berita ini diturunkan, belum diperoleh kepastian apakah Ahmad hanya pemain tunggal dalam operasi rogoh-rogohan tadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus