Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Memprihatinkan, Banyak Makanan Terbuang karena Gengsi

Indonesia termasuk negeri dengan sampah makanan yang sangat banyak. Apa saja penyebab orang Indonesia gampang membuang makanan?

16 Mei 2018 | 16.03 WIB

Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Saat Ramadan tiba, berbagai menu makanan hadir saat sahur dan berbuka, seperti nasi, kolak, buah, hingga aneka jenis minuman. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua makanan tersebut akan habis atau tidak? Sayangnya, jawabannya tidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ini menjadi kebiasaan orang Indonesia yang kerap membuang-buang makanan. Pada akhirnya, makanan sisa itu kemudian menjadi sampah. Berdasarkan data, wakil Waste4change, organisasi yang bergerak di bidang lingkungan, Annisa Paramitha, setidaknya mencatat ada sekitar 7.500 ton sampah per hari di Indonesia dan 4.050 ton di antaranya sampah makanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Sebanyak 65 persen dari sampah perumahan dan dari restoran juga banyak,” ujarnya saat ditemui di mal Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.

Berangkat dari kasus ini, produsen obat maag, Mylanta, membuat gerakan kampanye bertajuk "Makan Bijak". Kampanye ini mengimbau masyarakat bijak dalam hal makanan, salah satunya di restoran. Dalam kesempatan yang sama, Asisten Brand Manager Mylanta Dinda Parameswari mengatakan banyaknya makanan yang terbuang di restoran lantaran pembeli gengsi membungkus makanan.

“Masalahnya, kadang tidak habis atau tinggal sedikit, dan mereka malu untuk minta dibungkus. Padahal itu masih bisa dimakan,” katanya.

Sebagai langkah awal kampanye, untuk mengurangi makanan sisa atau berlebih, Mylanta menyediakan kotak. Kotak berbentuk kardus kecil untuk membawa makanan tadi. Para pengunjung sendiri bisa mendapatkan kotak-kotak itu secara gratis di gerai-gerai makanan yang telah bekerja sama dengan beberapa makanan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, salah satunya Eat & Eat.

“Di sini, pengunjung bisa mengambil kotak untuk membawa makanan. Selain mengurangi sampah makanan, makan secara bijak juga baik untuk kesehatan perut,” ujar Dinda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus