Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat Ramadan tiba, berbagai menu makanan hadir saat sahur dan berbuka, seperti nasi, kolak, buah, hingga aneka jenis minuman. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua makanan tersebut akan habis atau tidak? Sayangnya, jawabannya tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini menjadi kebiasaan orang Indonesia yang kerap membuang-buang makanan. Pada akhirnya, makanan sisa itu kemudian menjadi sampah. Berdasarkan data, wakil Waste4change, organisasi yang bergerak di bidang lingkungan, Annisa Paramitha, setidaknya mencatat ada sekitar 7.500 ton sampah per hari di Indonesia dan 4.050 ton di antaranya sampah makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebanyak 65 persen dari sampah perumahan dan dari restoran juga banyak,” ujarnya saat ditemui di mal Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.
Artikel lain:
Tak Hanya Makanan, Minuman Ini pun Bisa Sebabkan Jerawat
Sebelum Tidur, Pilih Makanan Ini, Dijamin Lemak Terbakar
Hindari 5 Makanan Ini Saat Berbuka Puasa, Cek Alasannya
Berangkat dari kasus ini, produsen obat maag, Mylanta, membuat gerakan kampanye bertajuk "Makan Bijak". Kampanye ini mengimbau masyarakat bijak dalam hal makanan, salah satunya di restoran. Dalam kesempatan yang sama, Asisten Brand Manager Mylanta Dinda Parameswari mengatakan banyaknya makanan yang terbuang di restoran lantaran pembeli gengsi membungkus makanan.
“Masalahnya, kadang tidak habis atau tinggal sedikit, dan mereka malu untuk minta dibungkus. Padahal itu masih bisa dimakan,” katanya.
Sebagai langkah awal kampanye, untuk mengurangi makanan sisa atau berlebih, Mylanta menyediakan kotak. Kotak berbentuk kardus kecil untuk membawa makanan tadi. Para pengunjung sendiri bisa mendapatkan kotak-kotak itu secara gratis di gerai-gerai makanan yang telah bekerja sama dengan beberapa makanan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, salah satunya Eat & Eat.
“Di sini, pengunjung bisa mengambil kotak untuk membawa makanan. Selain mengurangi sampah makanan, makan secara bijak juga baik untuk kesehatan perut,” ujar Dinda.