Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Mengandalkan PCR Portabel untuk Pelacakan

Hasil pemeriksaan lewat PCR portabel dinilai lebih cepat dengan tingkat keakuratan 98 persen.

14 Oktober 2020 | 00.00 WIB

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyerahkan PCR Portabel kepada Wali Kota Cirebon di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, 30 Agustus lalu.
Perbesar
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyerahkan PCR Portabel kepada Wali Kota Cirebon di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, 30 Agustus lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Bentuk dan ukurannya yang menyerupai koper membuat  PCR ini mudah dibawa sehingga memudahkan tenaga kesehatan untuk melakukan pelacakan.

  • Wilayah Jawa Barat terbilang luas dan memiliki banyak daerah terpencil. Pemerintah kerap kesulitan melakukan tracing ke wilayah-wilayah terpencil itu.

  • Pemerintah Jawa Barat saat ini sudah memiliki 29 unit PCR portabel.

BANDUNG— Sudah sebulan lebih pemerintah Jawa Barat mengoperasikan penggunaan alat polymerase chain reaction (PCR) portabel untuk contact tracing pasien positif Covid-19. Bentuk dan ukurannya yang menyerupai koper membuat alat PCR ini mudah dibawa sehingga memudahkan tenaga kesehatan melakukan pelacakan.

“Alat ini rekomendasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hutama Gelung Sakti, dua hari lalu. “Efektivitasnya cukup baik, memudahkan contact tracing.”

Wilayah Jawa Barat terbilang luas dan memiliki banyak daerah terpencil. Pemerintah kerap kesulitan melakukan tracing ke wilayah-wilayah terpencil itu. Kalaupun bisa dijangkau, proses pemeriksaan bakal memakan waktu cukup lama. Karena itu, pemerintah Jawa Barat tertarik menggunakan PCR portabel agar dapat menjangkau kawasan-kawasan tersebut.

PCR portabel cukup praktis karena menggunakan baterai litium yang bisa diisi ulang. Hasil pemeriksaan bisa diperoleh dengan cepat dengan tingkat akurasi yang bisa diandalkan. “Hanya 45 menit sudah bisa keluar hasilnya,” kata Berli. “Akurasinya disebutkan 98 persen.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Berli, pemerintah Jawa Barat saat ini sudah memiliki 29 unit PCR portabel. Dari jumlah itu, 27 unit disebar ke kabupaten/kota dan dua unit dipergunakan oleh tim Dinas Kesehatan Jawa Barat. Alat ini dioperasikan oleh petugas Dinas Kesehatan yang sebelumnya mendapat pelatihan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seperti tes usap di fasilitas laboratorium, tes menggunakan PCR portabel ini juga memeriksa sampel cairan dari hidung bagian dalam. Namun, karena ukurannya yang kecil, kemampuan pemeriksaan sampel juga terbatas. “Sekali jalan, itu (hanya bisa memeriksa) delapan spesimen,” kata Berli. “Dan dalam sehari hanya bisa lima kali dioperasikan, jadi total hanya 40 spesimen.”

Belakangan ini, kata Berli, PCR portabel justru diandalkan oleh pemerintah Jawa Barat untuk contact tracing. Misalnya ketika terjadi lonjakan angka kasus di kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi. PCR portabel sangat membantu meningkatkan kapasitas pemeriksaan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai mendistribusikan PCR portabel pada 30 Agustus 2020. Ia meminta agar alat itu dimanfaatkan untuk melakukan tracing, terutama pada kluster industri. “Saya titip kepada seluruh bupati dan wali kota yang punya zona industri untuk diprioritaskan dalam tes PCR,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan PCR portabel menjadi alat yang efektif dipergunakan bersamaan dengan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM). “Koper canggih ini bisa dibawa petugas menggunakan motor hingga ke gunung-gunung,” kata dia.

Sedangkan pada Senin lalu, Ridwan mengatakan tes PCR harus ditingkatkan agar penyebaran wabah bisa dideteksi sehingga dapat segera ditangani. Jika mengikuti standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), paling tidak pengetesan di Jawa Barat mencapai 49 ribu dalam sepekan. “Sekarang kita ada di angka 42 ribu. Minggu ini kita upayakan dinaikkan,” kata dia, Senin lalu.

Ada dua kejaran target Jawa Barat. Pertama, mengejar pengetesan menembus 1 persen populasi penduduk Jawa Barat, yakni menjangkau 500 ribu penduduk. Kedua, mengejar target pengetesan 1.000 orang per 1 juta penduduk mengikuti standar WHO, yang untuk Jawa Barat setara dengan 50 ribu pengetesan setiap minggu.

AHMAD FIKRI | SUSENO


Terhambat Reagen

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hutama Gelung Sakti, mengatakan tes usap menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) saat ini sudah mencapai 480 ribu.  Sedangkan untuk pengetesan terhadap orang, baru sekitar 308 ribu.  “Untuk (pemeriksaan) orang, kami berupaya bisa mencapai 500 ribu. Jadi, sekarang masih kurang sekitar 200 ribuan,” kata dia,  Senin lalu.

Jawa Barat terus mengejar standar itu kendati kemampuan pengetesan bergantung pada ketersediaan reagen. “Reagen ini masalahnya sudah di-pool di BNPB, semua provinsi meminta ke BNPB, kelihatannya BNPB kewalahan,” kata dia.

Menurut Berli, untuk permintaan semua daerah, kebutuhan Reagen saat ini sudah menembus angka jutaan. Jawa Barat sendiri meminta pasokan sebanyak 250 ribu reagen. Dan pekan lalu, BNPB baru mengirim 50 ribu reagen. Masalah lain muncul karena sebagian besar reagen tersebut tidak cocok dengan mesin PCR di Jawa Barat.  “Minggu lalu, kami menerima sekitar 50 ribu reagen, sudah kita pilah, dan sebagian mau kita kembalikan karena tidak cocok dengan spesifikasi alat yang kami miliki,” kata Berli.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), tes PCR Jawa Barat menembus 475.458 spesimen per 13 Oktober 2020, mencapai 475.458 spesimen. Dari pengetesan itu, sebanyak 41.105 spesimen dinyatakan positif Covid-19 dan 430.578 negatif. Sedangkan sisanya, 3.775 spesiman dikategorikan inkonklusif atau masih meragukan dan perlu diperiksa ulang.

AHMAD FIKRI


 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus