Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Mengurai Antrean di Stasiun Manggarai

PT KAI Commuter mengoperasikan KRL feeder untuk mengatasi penumpukan penumpang pada jam sibuk.

31 Mei 2022 | 00.00 WIB

Penumpang membantu penumpang lain menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, 25 Mei 2022. ANTARA/Fauzan
Perbesar
Penumpang membantu penumpang lain menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, 25 Mei 2022. ANTARA/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • KAI Commuter mengevaluasi kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai.

  • KAI mengoperasikan KRL feeder untuk mengurai kepadatan antrean penumpang.

  • KRL feeder beroperasi di jam sibuk pagi dan sore.

JAKARTA – Kepadatan penumpang terjadi di Stasiun Manggarai setelah pola layanan KRL diubah mulai Sabtu lalu. Namun, secara perlahan, kepadatan ini dapat diurai meski masih ada penumpang yang kebingungan dengan perubahan pola layanan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Perubahan pola layanan KRL ini berhubungan dengan penataan jalur kereta di Stasiun Manggarai yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Adapun tujuan penataan adalah agar KRL bisa tetap beroperasi saat pembangunan Stasiun Manggarai dilanjutkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan pola pelayanan di Stasiun Manggarai setiap hari dievaluasi agar tidak terjadi penumpukan penumpang. Salah satunya dengan mencabut kebijakan pembatasan kecepatan kereta yang masuk dan keluar stasiun di jalur 1 dan 2 ataupun jalur 6 dan 7. “Hari ini, keterlambatan perjalanan KRL bisa dikurangi,” katanya, kemarin.

Anne mencontohkan, KRL Lin Bogor yang semula terlambat 3-4,5 menit telah diperbaiki
menjadi kurang dari 3 menit. Sedangkan untuk KRL lintas Cikarang yang sebelumnya 12-15 menit menjadi 7-10 menit. “Kami juga mengoperasikan KRL feeder relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan untuk mengurai kepadatan penumpang,” ujar dia.

Anne mengklaim antrean penumpang di peron bisa dikurangi dengan dioperasikannya KRL feeder. Ketika penumpang turun untuk transit, sudah ada kereta yang siap digunakan untuk melanjutkan perjalanan.

Menurut Anne, KRL feeder hanya dioperasikan pada jam sibuk di pagi dan petang. Karena itu, penumpang diimbau untuk mengingat jadwal keberangkatan KRL feeder. “(Pengoperasian) feeder ini ada jam-jamnya. Jadi, pengguna KRL perlu menyesuaikan jam tiba feeder di Manggarai,” kata dia.

Untuk menghindari kepadatan di Stasiun Manggarai, kata Anne, penumpang dari Stasiun Tanah Abang yang hendak menuju Stasiun Jakarta Kota dapat memanfaatkan KRL tujuan Jatinegara, Bekasi, dan Cikarang. KRL ini transit di Stasiun Kampung Bandan, lalu menuju Jakarta Kota. Sementara itu, penumpang dari Jakarta Kota tujuan Bekasi dan Cikarang disarankan menggunakan KRL Lin Tanjung Priok, kemudian transit di Stasiun Kampung Bandan sebelum menuju Bekasi dan Cikarang.

“Untuk penumpang dari Tanah Abang atau Duri tujuan Bekasi dan Cikarang, bisa langsung naik KRL Bekasi atau Cikarang, tidak perlu transit di Manggarai,” ujar Anne.

Berdasarkan pengamatan Tempo, pola pelayanan yang diterapkan di Stasiun Manggarai memang bisa mengurangi antrean meski belum sepenuhnya mengurangi kepadatan. Penumpukan penumpang masih terlihat di depan lift dan eskalator saat mereka akan berpindah peron yang berada di lantai dua. “Lift dan eskalator antre, jadi saya lewat tangga saja,” kata Rahmini, pengguna KRL dari Bekasi. Ia terlihat terengah-engah setelah mendaki anak tangga hingga puncak.

Rahmini mengaku terburu-buru untuk naik kereta tujuan Bogor. Jika menggunakan lift atau eskalator, antrean terlalu panjang sehingga ia khawatir tertinggal kereta.

Penumpang membantu penumpang lain menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, 25 Mei 2022. ANTARA/Fauzan

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, dalam keterangan tertulis mengatakan perubahan pola operasi KRL ini bertujuan meningkatkan keselamatan dan pelayanan bagi pengguna. “Perubahan pola operasi harus dilakukan karena ada pembangunan infrastruktur perkeretaapian,” katanya.

Sebelum ada switch over kelima, kata Didiek, pengguna KRL harus menyeberang rel untuk transit di Stasiun Manggarai. Ini tentu akan membahayakan penumpang. Dengan adanya perubahan pola layanan, pengguna KRL cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan lift, eskalator, dan tangga manual. “Kami telah menambah petugas dan menyiapkan papan petunjuk arah untuk mengarahkan, mengatur antrean, serta membantu menjelaskan kepada pengguna KRL yang masih kebingungan,” ujarnya.

Didiek berharap pengguna KRL selalu mengikuti arahan petugas agar bisa segera menyesuaikan diri dengan perubahan layanan tersebut. “Kami telah melakukan persiapan maksimal,” katanya. “Evaluasi juga dilakukan secara rutin serta menerapkan langkah-langkah antisipatif agar pelayanan KRL dapat berjalan semakin lancar dan tertib.”

RIRI RAHAYUNINGSIH | ANT
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus