Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Menimbang Peluang Ganjar di Partai Banteng

Ganjar Pranowo disebut-sebut akan siap mengikuti keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan. Peluangnya untuk dicalonkan oleh partai lain terbuka lebar.

17 Juni 2022 | 00.00 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan kuliah umum di Surabaya, Jawa Timur, 20 Mei 2022. ANTARA/Rizal Hanafi
Perbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan kuliah umum di Surabaya, Jawa Timur, 20 Mei 2022. ANTARA/Rizal Hanafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Pengusungan Ganjar sebagai calon presiden dari PDIP bergantung pada keputusan Megawati.

  • PDIP masih dimungkinkan untuk mengusung Ganjar sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

  • Kans Ganjar di PDIP bakal tergusur oleh Puan Maharani.

JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum dipastikan bakal maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Umum 2024. Sebab, pencalonan Ganjar bergantung pada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ganjar pun disebut-sebut akan siap mengikuti kehendak sang ketua umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Pak Ganjar sudah menegaskan bahwa, sebagai kader PDI Perjuangan, tegak lurus pada disiplin partai. Pencalonan presiden dan wakil presiden itu kewenangan Ibu Ketua Umum,” kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, kemarin, 16 Juni.

Dalam berbagai survei nasional tentang calon presiden, nama Ganjar Pranowo selama dua tahun belakangan hampir selalu menduduki posisi tiga besar. Namun kemonceran elektabilitas dan popularitasnya disebut-sebut menjadi batu sandungan bagi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani—putri Megawati—yang juga berniat maju sebagai kandidat presiden pada Pemilu 2024. Bahkan Ganjar sempat diperingatkan oleh sejumlah politikus senior PDI Perjuangan karena dianggap lancang bermanuver seolah-olah berambisi menjadi calon presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di luar hasil survei, nama Ganjar juga sedang masuk radar pencarian Partai NasDem. Dalam rapat kerja nasional yang digelar di Jakarta pada 15-17 Juni 2022, partai itu menjaring nama-nama calon yang diusulkan oleh dewan pengurus wilayah. Nama-nama itu selanjutnya akan digodok untuk diserahkan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Selain Ganjar, nama lain yang muncul adalah Anies Baswedan, Prananda Surya Paloh, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, Rachmat Gobel, Syahrul Yasin Limpo, dan beberapa lainnya.

Hasto menegaskan, partainya tak akan mencampuri urusan partai lain dalam menjaring kandidat calon presiden, termasuk jika yang diusung adalah kader PDI Perjuangan. Secara normatif, kata Hasto, PDI Perjuangan bakal terus bekerja untuk menyiapkan kader-kader menjadi pemimpin. Karena itu, dia mengingatkan bahwa setiap pemimpin yang lahir dari partai berlambang kepala banteng itu merupakan buah dari sekolah partai dan hasil penugasan PDI Perjuangan.

Puan Maharani dan Ganjar Pranowo (kanan) di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, 7 September 2012. TEMPO/Imam Sukamto

Politikus senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, menyebutkan kebijakan partai untuk menentukan nama calon presiden tetap tidak berubah: diputuskan oleh ketua umum partai. “Dan semua kader PDI Perjuangan paham, ketua umum akan memutuskan pada waktu dan momentum yang tepat,” ucap Hendrawan.

PDI Perjuangan memiliki banyak pertimbangan untuk mendukung seseorang menjadi calon presiden. Pertimbangan-pertimbangan itu menyangkut faktor ideologis kader, karakter, integritas, rekam jejak, kompetensi, kepemimpinan, kecocokan, penerimaan dari kader partai, dan lainnya. Semua indikator itu dihitung menggunakan algoritma yang kompleks.

Pada tahap tersebut, kata Hendrawan, setiap kader masih dipertimbangkan dengan saksama untuk kemungkinan diusung oleh partai. Tentunya semua itu melalui proses dialektika horizontal, vertikal, dan transendental. Karena itu, semua kader diminta merapikan barisan dan memaksimalkan kontribusi untuk bekerja bagi rakyat.

Ganjar Pranowo hanya menjawab singkat saat menanggapi pertanyaan Tempo tentang peluangnya untuk diusung oleh PDI Perjuangan. "Soal capres, prerogatif Ketum," katanya. Dia juga hanya memberikan jawaban normatif saat dicecar oleh jurnalis ihwal namanya yang kian moncer dalam berbagai hasil survei dan dijagokan oleh Partai NasDem. “Halah, survei opo? Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu, tapi saya PDIP,” ucap dia.

Hasil survei nasional proyeksi kandidat kuat Pilres 2024 di Jakarta, 9 Juni 2022. ANTARA/Sigid Kurniawan

Ganjar menegaskan, dirinya masih menjadi bagian dari PDI Perjuangan sehingga tak mungkin jika diusung oleh partai lain. Ia ogah mengomentari jika ada partai politik lain yang berniat meminangnya sebagai kandidat presiden.

Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menyatakan peluang Ganjar untuk diusung PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 bergantung pada dinamika internal partai politik. Apalagi PDI Perjuangan memiliki kebiasaan mengambil kebijakan di menit-menit akhir sebelum pendaftaran calon presiden ditutup. “Soal resistansi elite partai terhadap Ganjar, itu hal wajar, yang menentukan nantinya suara publik,” kata Wasisto.

Wasisto belum melihat PDI Perjuangan bakal mengambil sikap dalam waktu dekat. Partai ini cukup percaya diri karena bisa mengusung calon presiden tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Modal besar ini membuat PDI Perjuangan tidak mudah terseret arus ingar bingar hasil survei nasional. “PDIP mampu mengusung siapa pun, meski itu bukan seorang yang diperhitungkan oleh lembaga survei nasional,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Aksara Research Institute, Hendri Kurniawan, justru menganggap peluang Ganjar Pranowo diusung PDI Perjuangan sangat tipis dalam Pemilu 2024. Sebab, partai itu memiliki privilese untuk mencalonkan Puan Maharani. “Karena ini kesempatan terakhir bagi Puan untuk bertarung, sehingga kans Ganjar diusung PDIP akan tipis,” ucap dia. “Justru jika (hasil survei) terus moncer, Ganjar berpeluang diusung partai lain.”

AVIT HIDAYAT | MUTIA YUANTISYA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Avit Hidayat

Avit Hidayat

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Jawa Timur. Bergabung dengan Tempo sejak 2015 dan sehari-hari bekerja di Desk Nasional Koran Tempo. Ia banyak terlibat dalam penelitian dan peliputan yang berkaitan dengan ekonomi-politik di bidang sumber daya alam serta isu-isu kemanusiaan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus