Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada sisa masa jabatan Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi masih menyoroti masalah penjualan saham bir PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) yang menurutnya tidak perlu dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada hal-hal yang engga perlu, Anies ini kan sekali lagi PT Delta mau dijual, itu kita dapat istilahnya bahasa kasarnya kita dapat rampasan perang dan dia ngasih income kita loh,” kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Rabu, 14 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus PDIP itu mengatakan, jika Anies ingin mengontrol peredaran bir di Jakarta, maka seharusnya seluruh penjualan minuman keras dihentikan.
“Kalau memang mau dijual, semua minuman keras yang ada di Jakarta harus stop semua. Ini perusahaan sehat dijual. Bagaimana kita mengontrol masyarakat minum bir sampai ke tengah RT/RW? Kan engga kelihatan,” katanya.
Sebelumnya, penjualan saham bir di PT Delta Djakarta adalah bagian dari kampanye Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI 2017. Namun, upaya melepas saham perusahaan bir tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari pimpinan DPRD DKI.
Menanggapi kontroversi penjualan saham bir itu, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan tidak ada yang salah antara DPRD DKI dan Pemprov DKI. Di satu sisi, penjualan saham perusahaan yang memproduksi Anker Bir tersebut adalah janji kampanye Anies-Sandi, tetapi harus diakui pula perusahaan itu mendatangkan keuntungan bagi DKI Jakarta.
“Tidak salah Anies Sandi yang mempunyai program itu, dan tidak salah juga ketua DPRD yang punya pendapat tidak ingin melepas, karena ini baik, mendatangkan keuntungan, harus kami hargai,” ujar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu.
Wagub Jakarta itu mengatakan, masalah janji kampanye Anies-Sandi itu sudah disampaikan kepada DPRD DKI. Jika belum dapat lampu hijau, Pemprov DKI menyerahkannya kepada Penjabat Gubernur.
Masa kepemimpinan pasangan Anies dan Riza Patria berakhir pada 16 Oktober 2022. Setelah itu, posisi Gubernur DKI Jakarta akan diisi oleh penjabat (Pj) Gubernur yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo. Nama Pj Gubernur DKI dipilih dari 3 kandidat yang akan diajukan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Pemprov DKI Jakarta memiliki 26,25 persen saham di Delta Djakarta. San Miguel Malaysia memiliki 58,33 persen dan sisanya masyarakat. Anies Baswedan sudah 4 kali menyurati DPRD DKI untuk meminta penjualan saham bir PT Delta Djakarta tapi ditolak.