Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Manuver Elite Partai Berebut Jatah Menteri Kabinet Prabowo

Kabinet Prabowo diperkirakan dipenuhi kader partai. Jokowi dan petinggi partai koalisi Prabowo-Gibran menitip sejumlah nama.

24 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI hadapan pengurus pusat dan provinsi Partai Golkar, Airlangga Hartarto percaya diri menyebut partainya berkontribusi besar terhadap pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ketua Umum Golkar itu optimistis bisa mendapat jatah lebih dari lima kursi menteri di kabinet Prabowo. “Kita sebut lima (menteri) itu minimal,” kata Airlangga dalam acara syukuran pengurus Golkar di Nusa Dua, Bali, Jumat, 15 Maret 2024.

Airlangga mengklaim Golkar menyumbang 25 persen dari 96,2 juta suara Prabowo-Gibran. Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua itu menang dengan raihan 58,6 persen suara nasional. Adapun Golkar mendulang 15,28 persen suara nasional dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Partai itu bisa punya lebih dari 100 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Sehari sebelum pertemuan di Bali, Airlangga kabarnya telah menemui Prabowo di Jakarta dan meminta lebih dari lima kursi menteri. Seorang petinggi di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bahkan menyatakan permintaan itu telah berulang kali disampaikan kepada Menteri Pertahanan tersebut disertai pernyataan bahwa Airlangga mendukung penuh pemerintahan Prabowo.

Narasumber yang sama bercerita, Airlangga juga mendorong dibuatnya jabatan baru di kabinet Prabowo, yaitu menteri utama. Jabatan ini mirip dengan perdana menteri dan membawahkan kementerian koordinator. Menjelang pemilihan presiden 2014, Prabowo pernah menawarkan jabatan ini kepada Aburizal Bakrie, saat itu Ketua Umum Golkar, jika bergabung dengan koalisinya.

Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng menilai wajar jika Airlangga mematok harga tinggi di kabinet. Sebab, Golkar dengan jumlah legislator lebih dari seratus orang akan menjaga pemerintahan Prabowo-Gibran. “Gerbong besarnya kan Golkar dan Gerindra, jadi permintaan lima kursi itu wajar saja,” kata Mekeng kepada Tempo, Kamis, 21 Maret 2024.

Diam-diam Golkar juga telah mengusulkan sejumlah nama untuk mengisi kabinet Prabowo. Seorang kader Golkar mengaku diajak berdiskusi soal nama-nama itu. Ada tiga nama, selain Airlangga, yang diajukan kepada Prabowo, yakni Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi Pertahanan DPR Meutya Hafid, dan Wakil Ketua Komisi Energi Maman Abdurrahman.

Meutya Wakil Ketua TKN yang aktif dalam kampanye Prabowo-Gibran. Adapun Lodewijk purnawirawan letnan jenderal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang menjadi Wakil Ketua DPR. Sedangkan Maman banyak terlibat dalam acara syukuran Golkar di Bali yang berujung pada pernyataan dukungan sejumlah dewan pimpinan daerah terhadap Airlangga.

Namun Melchias Markus Mekeng menyatakan nama-nama itu belum dibahas di internal Golkar. “Ini kan masih panjang waktu pengisian kabinet Prabowo,” ujar Mekeng. Meutya Hafid, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Maman Abdurrahman tak merespons pesan dan panggilan telepon Tempo. Begitu pula Airlangga Hartarto tak menanggapi permintaan wawancara.

Ambisi besar Golkar di kabinet Prabowo nyatanya jauh panggang dari api. Partai-partai di koalisi Prabowo-Gibran resistan terhadap keinginan Airlangga. Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, di luar politikus Golkar, membuat kajian soal kontribusi partai koalisi untuk memenangkan pasangan itu.

Salah satu kesimpulan dalam kajian yang dilihat Tempo: elektabilitas Prabowo tak tumbuh, bahkan cenderung turun, setelah Airlangga mendeklarasikan dukungannya pada 13 Agustus 2023. Merujuk pada lembaga survei Poltracking, elektabilitas Prabowo hanya ada di angka 31,6 persen. Angka ini baru melonjak pada Oktober 2023, setelah Gibran menjadi calon wakil presiden Prabowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan arahan dalam silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia di Nusa Dua, Badung, Bali, 15 Maret 2024. Antara/Fikri Yusuf

Kesimpulan lain kajian itu, jumlah pemilih Golkar yang mencoblos pasangan Prabowo-Gibran sebanyak 60-70 persen saja, jauh di bawah pemilih Gerindra, yaitu 90-92 persen. Kesimpulan akhir kajian itu adalah Golkar tak berkontribusi banyak terhadap pemenangan Prabowo-Gibran. 

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pada Ahad, 17 Maret 2024, dua hari setelah pertemuan pengurus Golkar di Bali, menyatakan permintaan Airlangga mungkin saja diakomodasi Prabowo. Bahkan bisa lebih dari lima menteri jika Golkar maksimal memenangkan Prabowo-Gibran. “Kami melihat kinerja dan dukungan saat pilpres,” kata Dasco.

Berbagai klaim Golkar kabarnya membuat Prabowo tak nyaman. Setidaknya begitu menurut orang dekatnya. Apalagi Prabowo menerima laporan soal baliho calon legislator Golkar yang jarang menampilkan wajah bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. Masalah lain, perolehan suara Golkar—yang tak mendapat efek ekor jas—justru lebih tinggi dari Gerindra.

Prabowo, kata orang-orang dekatnya, justru menilai Partai Demokrat lebih berkontribusi terhadap pemenangannya, seperti kajian Tim Kampanye Nasional, terutama di Jawa Timur. Salah satu kampanye terbesar Demokrat diadakan di Kota Malang pada 1 Februari 2024. Kampanye yang disertai atraksi terjun payung itu dihadiri Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Hasil penghitungan suara menunjukkan Prabowo-Gibran unggul jauh atas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jawa Timur, yaitu 16,7 juta suara atau 65 persen. Seorang petinggi Demokrat mengatakan kajian partainya menunjukkan 85 persen, dari 11,1 juta pemilih Demokrat, mendukung Prabowo-Gibran.

Kepada Tempo pada Jumat, 22 Maret 2024, Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya memetakan daerah yang menjadi titik lemah Prabowo-Gibran. “Di wilayah itu Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dan Pak SBY berkampanye,” ujar Herzaky.

Dua petinggi Demokrat dan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran menyebutkan Demokrat kemungkinan besar mendapat empat kursi menteri, satu di antaranya menteri koordinator. Namun pos kementeriannya belum bisa dipastikan. Herzaky enggan menanggapi kabar tentang jumlah menteri yang didapat Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono setelah menyampaikan pidato politik di JCC, Senayan, Jakarta, 6 Februari 2024. Tempo/ Febri Angga Palguna

Narasumber yang sama bercerita, komunikasi Prabowo dengan Agus belakangan makin intens. Pada Rabu, 20 Maret 2024, Agus bertemu dengan Prabowo di Kementerian Pertahanan. Orang dekat Agus bercerita, dalam pertemuan itu Prabowo—teman satu angkatan Susilo Bambang Yudhoyono di Akademi Militer 1973—menyatakan ingin lebih sering berdiskusi, minimal dua pekan sekali.

Malamnya, Prabowo mengundang para ketua umum partai pendukungnya menonton pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum. Posisi duduk Agus Harimurti berada di samping Prabowo. Adapun Airlangga Hartarto setelahnya. Sedangkan di sisi lain Prabowo ada Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

Kedekatan Prabowo dengan Zulkifli Hasan tergambar sehari kemudian. Bersama pengurus Gerindra, Prabowo menyambangi kantor PAN dan berbuka puasa bersama petinggi partai itu. Dalam pidatonya, Prabowo kemudian memuji PAN sebagai kawan sejati. PAN merupakan pendukung Prabowo sejak pemilihan presiden 2014.

Pertemuan selama dua jam itu tak membahas jatah kursi untuk PAN. Namun, Prabowo menyatakan kesetiaan PAN bisa diganjar dengan jatah kursi menteri. “Mungkin yang diminta X, yang dikasih bisa lebih dari X,” katanya.

Seorang pengurus PAN dan petinggi Gerindra menuturkan, sudah ada pembicaraan di antara dua partai soal jatah kursi. PAN setidaknya akan mendapat tiga kursi menteri. Zulkifli Hasan enggan menanggapi informasi tersebut. “Itu hak prerogatif presiden terpilih. Terserah beliau,” ucap Menteri Perdagangan tersebut. 

Petinggi PAN yang ditemui Tempo bercerita bahwa partainya sudah menyerahkan sejumlah nama untuk masuk kabinet Prabowo. Nama-nama itu antara lain mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur; Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Yandri Susanto; dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.

Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan ketika menghadiri acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, 21 Maret 2024. Antara/ Rivan Awal Lingga

Meski begitu, baik PAN maupun Demokrat memilih pasif membahas jatah kursi menteri di kabinet Prabowo. Manuver ini dipilih untuk menjaga suasana hati Prabowo.

Petinggi PAN, Demokrat, juga Gerindra menyebut Prabowo tak serta-merta menyetujui nama-nama yang diajukan kepadanya. Tiap partai yang mendapat jatah kursi akan dimintai tiga nama untuk mengisi setiap pos menteri yang diberikan kepada mereka. Nama-nama itu akan disaring langsung oleh Prabowo atau Gibran.

Adapun Gerindra sendiri belum buka suara soal jumlah kursi menteri di kabinet Prabowo. Namun partai itu telah mengincar sejumlah kementerian, antara lain kursi Menteri Pertahanan yang ditinggalkan Prabowo; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; serta Menteri Sekretaris Negara.

Petinggi Gerindra yang ditemui Tempo menyebutkan partainya juga melirik sejumlah kementerian strategis. Misalnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri. Nantinya Gerindra akan mengajukan calon profesional untuk mengisi posisi di kementerian itu.

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebutkan belum ada pembahasan formal antara Prabowo dan para ketua umum partai. Ia menyatakan jatah kursi menteri memperhatikan kinerja partai dalam pemenangan Prabowo-Gibran. “Kami ada proporsi penilaian partai politik dan profesional. Ini kata Pak Prabowo, bukan kata saya,” tutur Dasco, Selasa, 19 Maret 2024.

•••

BUKAN hanya partai-partai yang mengajukan jumlah dan posisi menteri di kabinet Prabowo Subianto. Presiden Joko Widodo pun disebut-sebut telah mengajukan sejumlah loyalisnya dan menginginkan dua posisi di kabinet Prabowo. Dua petinggi Tim Kampanye Prabowo-Gibran yang mengetahui keinginan Jokowi menyebutkan dua pos itu adalah Kepolisian RI dan kejaksaan.

Sedangkan nama calon menteri yang diajukan Jokowi antara lain Pratikno, yang menjabat Menteri Sekretaris Negara. Bekas Rektor Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu orang kepercayaan Jokowi. Anggota tim kampanye Gibran Rakabuming Raka dan petinggi Tim Kampanye Nasional menyebutkan Pratikno diplot untuk membantu putra sulung Jokowi itu. Tapi posisinya belum dipastikan. 

Satu nama lain yang beredar adalah Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kepala Kepolisian Resor Solo saat Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta itu baru akan pensiun pada 2027. Hingga Sabtu, 23 Maret 2024, Pratikno dan Listyo Sigit tak menjawab pesan dan panggilan telepon Tempo.

Jokowi juga disebut meng-endorse Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Meski berstatus kader Golkar, Bahlil didorong masuk ke kabinet Prabowo sebagai profesional. Bahlil membentuk Tim Kampanye Strategis yang membantu kampanye Gibran.

Kepada Tempo pada Selasa, 19 Maret 2024, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi membantah jika Jokowi disebut menitipkan orangnya. “Pak Jokowi justru dimintai pertimbangan. Harus diakui yang memahami persoalan bangsa itu, ya, presiden sepuluh tahun, Jokowi,” kata Ketua Umum Projo—kelompok relawan pendukung Jokowi dan Prabowo—tersebut.

Prabowo pun dikabarkan menemui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Tiga politikus di koalisi Prabowo-Gibran menyebutkan Luhut mengusulkan sejumlah orang dekatnya ke kabinet, termasuk pejabat di kementeriannya. Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, tak merespons panggilan telepon dan pesan yang dikirimkan Tempo.

Banyaknya titipan ini sempat disinggung Prabowo dalam acara buka puasa bersama di kantor Dewan Pimpinan Pusat PAN, Kamis, 21 Maret 2024. Sambil berseloroh, ia mengatakan, saat senang, banyak kawan yang tak pernah muncul sebelumnya tiba-tiba mendatangi dia. “Yang repot, nongol bawa daftar titipan lagi,” ujar Prabowo.

Bagi-bagi jatah kursi ini juga berimplikasi pada beberapa kementerian yang menjadi rebutan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral salah satunya. Narasumber Tempo di Golkar, PAN, dan Demokrat menyebutkan kementerian itu paling diminati partai mereka. Nama Bahlil Lahadalia yang didukung Presiden Jokowi juga menjadi kandidat memimpin pos itu.

Bahlil menolak berkomentar panjang soal sokongan Jokowi dan kemungkinan ia menjadi Menteri Energi. “Saya tak tahu. Itu hak prerogatif presiden terpilih,” ucap Bahlil kepada Tempo di rumah dinasnya di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Maret 2024.

Pos lain yang juga menjadi incaran adalah kursi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Seorang petinggi di TKN menyebutkan kursi ini diincar oleh Gerindra. Fungsi kementerian tersebut diwacanakan akan diubah menjadi lebih strategis dalam urusan ekonomi.

Opsi merombak nomenklatur kementerian dan memecahnya menjadi beberapa bagian masih terbuka. Seorang petinggi di partai koalisi Prabowo-Gibran mengatakan Prabowo tengah menimbang opsi menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40. Tujuannya adalah dapat menampung koalisi besar Prabowo.

Koalisi besar ini juga melibatkan partai-partai nonparlemen, seperti Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), bahkan partai yang tak lolos verifikasi, Partai Rakyat Adil Makmur atau Partai Prima. Seorang petinggi Gerindra mengatakan perlakuan terhadap partai gurem itu sama dengan partai yang lolos ke Senayan, yaitu dihitung kontribusinya.

Lingkaran dekat Prabowo sudah berkomunikasi dengan petinggi partai-partai itu. Beberapa nama kader partai nonparlemen yang dianggap bisa masuk ke kabinet mulai beredar. Misalnya Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah. Dari PSI ada nama Raja Juli Antoni, yang kini menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.

Koalisi Prabowo bakal bertambah gemuk jika partai pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md. dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung. Misalnya Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 

Ihwal bagi-bagi kursi di kabinet Prabowo, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah bila bosnya disebut mempraktikkan politik dagang sapi. Ia mengklaim Prabowo dan Gibran akan mengisi kabinet dengan sosok yang mumpuni dan profesional. “Publik akan menilai juga nantinya,” kata Dasco.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Erwan Hermawan, Hussein Abri Dongoran, dan Adinda Jasmine Prasetyo berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Proposal Titipan Si Paling Berjasa"

 
Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus