Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan Agenda Pringas-Pringis
Jokowi tidak akan menghadiri semua konferensi internasional pada awal masa kepemimpinannya. Memilih urusan dalam negeri.
YUN BYUNG-SE tergelak melihat Joko Widodo memeragakan gaya boyband K-Pop beraksi di panggung. Sesekali Menteri Luar Negeri Korea Selatan itu terbengong mendengarkan anggota stafnya menerjemahkan penjelasan sang presiden terpilih dalam mempelajari keberhasilan negaranya membangun industri kreatif selama 30 tahun.
Jokowi mengatakan menonton grup asal Korea Selatan, seperti Super Junior, 2 PM, SHinee, B2ST, Infinite Teen Top, dan Eru, ketika berkonser di Jakarta, Juni tahun lalu. Ia menonton konser yang diberi nama Music Bank World Tour itu atas undangan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Yeong-seon.
"Saya kaget, Pak Jokowi lebih kenal K-Pop daripada saya," kata Yun menceritakan pertemuan 30 menit itu kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis tiga pekan lalu.
Yun datang ke Balai Kota ditemani Cho Tai-young, yang menggantikan Kim Yeong-seon sebagai duta besar. Ia mengatakan menelepon Jokowi sebulan sebelumnya untuk mengucapkan selamat dan menyampaikan keinginan bertemu. Yun juga menyampaikan undangan kepada Jokowi untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Khusus Asean-Korea Selatan di Busan, Desember 2014. Jokowi mengangguk dan tertawa lebar. "Saya akan datang dengan senang hati," ujarnya.
Yun Byung-se hanya satu dari sejumlah petinggi negara lain yang bertemu dengan Jokowi. Di antaranya mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, dan Menteri Luar Negeri Kanada John Baird. Jokowi telah ditunggu kehadirannya dalam sejumlah pertemuan internasional yang berlangsung sejak November nanti. Antara lain KTT APEC di Beijing pada 10-11 November, KTT ASEAN di Myanmar pada 12-13 November, dan KTT G-20 di Brisbane 15-16 November. Ada pula KTT G-8 di Turki, KTT G-15 di Sri Lanka, dan KTT Asean-Korea Selatan di Busan.
Belum lagi agenda internasional yang menunggu di East Asia Summit yang dihadiri 18 negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat, Cina, India, Korea, dan Jepang. Karena pertemuan itu dihadiri pejabat setingkat presiden, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyarankan Jokowi menghadirinya. "Meskipun ada yang bersifat opsional," kata Yudhoyono.
Jokowi mengatakan sedang menimbang-nimbang datang hanya di beberapa forum internasional. Ia meminta tim dari Kantor Transisi mempelajari plus-minus kehadirannya di setiap forum karena ia ingin berkonsentrasi pada konsolidasi pemerintahannya. "Efektivitasnya di mana kalau hadir pertemuan jauh-jauh? Saya cuma foto sambil mringis sana, mringis sini," katanya.
Jokowi menganggap beberapa pertemuan bisa dihadiri Menteri Luar Negeri. Ia sadar rangkaian konferensi internasional sebenarnya merupakan momentum baginya untuk mengenalkan diri. Apalagi begitu banyak undangan secara lisan disampaikan pimpinan dunia melalui telepon untuk bertemu dan mengenal Jokowi. Di antaranya Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanselir Jerman Angela, Merkel, dan Presiden Cina Xi Jinping. Jokowi mengatakan akan hadir pada satu dari konferensi di Beijing atau Brisbane.
Sepuluh hari sebelum dilantik, Joko Widodo mengaku sudah menyiapkan agenda kerja selama satu bulan. Agenda ini disusun tim kecil. "Misalnya kapan mengumumkan kabinet dan menggelar rapat kabinet, kapan bertemu dengan tamu kenegaraan," kata Hasto Kristiyanto, Deputi Kantor Transisi.
Pekerjaan utama Presiden Jokowi seusai pelantikan adalah rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai susunan kabinetnya. Mereka yang dipilih sudah sejak dua pekan lalu menjalani uji kelayakan dalam versi Jokowi-JK. Kabinet itu terdiri atas 18 menteri dari kalangan profesional dan 15 menteri yang direkomendasi dari partai politik.
Jokowi mengaku akan melibatkan Jusuf Kalla dalam menyisir nama menteri. Keputusan memilih akan dilakukan seusai pelantikan. Menurut rencana, acara pelantikan Jokowi dimulai setelah pengambilan sumpah sebagai presiden di gedung MPR, Senin pagi. Setelah itu, Jokowi akan diarak para relawan dalam karnaval hingga ke Monumen Nasional.
Dengan jadwal itu, praktis Jokowi hanya punya waktu esok harinya untuk merumuskan susunan kabinetnya. Pengumuman kabinet itu akan dilakukannya pada Selasa atau Rabu pekan ini. Selain nama menteri, akan diumumkan kepala kantor kepresidenan.
Menurut Jokowi, ini menjadi penting karena mesin kantornya sudah harus segera bergerak menuntaskan sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya memastikan program prioritas pemerintahan Jokowi-JK mulai tergarap, meski terhalang terbatasnya anggaran.
Selain pengumuman kabinet dan melantik para menterinya, agenda Jokowi adalah menggelar sidang kabinet pertama. Sesekali ia melakukan e-blusukan, bertemu dengan para relawan dan tokoh masyarakat. Termasuk mengumumkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. "Ini janji yang pernah dilontarkan Pak Jokowi saat kampanye presiden," kata Marwan Ja'far, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa.
Menurut Jusuf Kalla, rencana pengurangan subsidi bahan bakar minyak penting dilakukan demi menjaga defisit anggaran 2,4 persen. "Ini harus dilakukan pertama kali. Kalau tidak, negara bangkrut," kata Kalla. "Sekolah dan lainnya tak bisa dibangun, duit negara tak cukup buat bayar pegawai."
Selain pengalihan subsidi BBM, agenda lain mendesak yang dibahas Jokowi adalah menggenjot penerimaan pajak. Menurut Jokowi, penerimaan pajak meleset Rp 100 triliun tahun ini dan baru mencapai Rp 663 triliun atau 62 persen. Ia meyakini sisa target bisa digenjot dalam dua bulan ini. "Harus dan akan dilakukan, karena anggaran kita sangat menipis," kata Jokowi.
Dua masalah ini, menurut Jokowi, adalah sebagian yang akan menjadi bahasan maraton tim ekonominya. Ia yakin dalam waktu pendek tim ekonomi akan berjibaku mencari solusi, termasuk kesiapan sistem jaring pengaman sosial dan skema pengalihan subsidi ke sektor produktif, yang memakan waktu lama.
Ada banyak skenario pengalihan. Salah satunya membangun kampung nelayan modern. Model perkampungan ini akan dibangun di sepuluh daerah, antara lain Sumatera Utara, Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. Beberapa kawasan sudah disurvei, dan Jokowi menyisir sendiri program itu sampai detail.
Seorang anggota Kelompok Kerja Rumah Transisi mengatakan rencana menaikkan harga BBM akan berlangsung pekan pertama atau akhir November. Kenaikan atau pengalihan subsidi akan dilakukan setelah semua jaring pengaman sosial selesai disiapkan. Seiring dengan itu, mulai digulirkan berbagai program produktif.
Dengan alasan pembahasan yang menyeluruh soal anggaran, Jokowi mengaku punya pertimbangan tentang kehadirannya dalam forum internasional. "Apakah mungkin saya meninggalkan negeri ini untuk beberapa jam hadir di forum internasional, yang sebenarnya bisa diwakilkan," kata Jokowi. "Sementara rakyat masih makan dan minum dari utang negara."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo