Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Kawasan Kota Tua dan Sunda Kelapa akan ditata demi menggaet wisatawan.
Jakarta Tourisindo, ITDC, dan MITJ membentuk perusahaan patungan untuk menata dan mengelola area bersejarah itu.
Bermimpi Pelabuhan Sunda Kelapa disandari kapal pesiar.
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki mimpi yang sama. Suatu saat, kapal pesiar akan berlabuh di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Para pelancong mancanegara yang turun dari kapal itu kemudian bisa berkeliling menikmati kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Untuk mewujudkan mimpi itu, pemerintah bakal menata ulang kawasan Kota Tua. Pelabuhan Sunda Kelapa juga akan dibuat megah agar layak dijadikan tempat bersandar kapal pesiar. “Insya Allah nanti kalau kapal cruise bersandar di Sunda Kelapa, (wisatawan) akan leluasa berjalan-jalan ke kawasan Kota Tua ini,” kata Anies dalam penandatanganan head of agreement (HoA) pembentukan joint venture Kota Tua-Sunda Kelapa pada Rabu lalu. Rencana kerja sama itu ditandatangani oleh PT Jakarta Tourisindo, Indonesia Tourism Development Cooperation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Pemerintah Jakarta bersama tiga perusahaan itu bakal berkolaborasi untuk menata kawasan Kota Tua dan Sunda Kelapa. Kawasan wisata bersejarah seluas 241 hektare itu nanti bakal dibenahi demi menggaet wisatawan mancanegara.
Saat ini pemerintah Jakarta tengah menerapkan kawasan rendah emisi di area Kota Tua. Tak semua kendaraan bermotor bisa bebas melintasi kawasan bersejarah tersebut. Penerapan zona rendah emisi itu meliputi Jalan Pintu Besar Utara, Kalibesar Barat, Kunir sisi selatan, Kemukus, Ketumbar, dan Lada.
Anies menjelaskan penataan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa bukanlah proyek yang selesai dalam waktu cepat. “Transformasi Kota Tua bukan lari sprint yang sebentar selesai,” katanya. “Ini kerja maraton.”
Dalam menata sebuah kawasan wisata, kata Anies, tidak cukup hanya merenovasi bangunan. Fasilitas pendukung di sekitar Kota Tua dan Sunda Kelapa juga perlu dibenahi. Tujuannya agar wisatawan benar-benar merasa nyaman ketika berkunjung ke tempat itu.
Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo atau Jakarta Experience Board, Novita Dewi, mengatakan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa akan dikembangkan menjadi destinasi pelesir kelas dunia dengan menggabungkan unsur pariwisata, pendidikan, dan teknologi. “Konsep pengembangan akan mengacu pada suasana Kota Tua di masa lalu, sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman yang berbeda,” tutur dia kepada Tempo, kemarin.
Area bersejarah itu, Novita melanjutkan, akan dilengkapi dengan pelbagai fasilitas, seperti transportasi publik terintegrasi, trotoar, hotel, food and beverage, pusat suvenir, dan pusat informasi pariwisata. Selain itu, sejumlah kegiatan seni dan budaya dapat ditampilkan di kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo