Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Modifikasi Sendiri Sesuai Jati Diri

Belum ada produsen khusus mobil camper di Indonesia. Pemilik harus memodifikasi sendiri.

14 Desember 2019 | 00.00 WIB

Muhammad Irwan di bengkel Samarauke Adventure.
Perbesar
Muhammad Irwan di bengkel Samarauke Adventure.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Suara gerinda dan ketukan palu pada logam memecah kesunyian di kawasan Empang, Larangan, Tangerang, Banten, Rabu lalu. Suara itu berasal dari sebuah bangunan berbentuk hanggar yang berdiri di pojok sebuah lapangan. Sepintas isi hanggar itu seperti bengkel las pada umumnya. Tapi di dalamnya berjejer tiga unit trailer berbentuk persegi dan sebuah mobil pikap yang dipasangi kabin ala karavan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ini adalah bengkel Samarauke Adventure milik pasangan Muhammad Irwan dan Temmy Budiaty. Di sini, Irwan membangun sejumlah trailer camper dan camper van (mobil rumah) dengan spesifikasi untuk medan berat (off-road). "Kami memang penggemar off-road," kata pria berusia 53 tahun itu saat ditemui Tempo, Rabu lalu. Merasa nanggung hanya bermain mobil di medan berlumpur, beberapa tahun lalu Irwan iseng mencoba membuat trailer berkabin yang berfasilitas lengkap untuk berkemah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ide ini, menurut Irwan, ia dapatkan dari menonton YouTube. "Di luar negeri banyak orang yang membuat kendaraan berupa jip dengan trailer untuk berkemah," katanya. Pada 2009, Irwan yang berlatar belakang profesional bidang keuangan itu mulai mempelajari teknik pengelasan dan pembuatan rangka kendaraan. "Semua saya bikin sendiri, belajar secara autodidaktis."

Trailer pertama yang ia buat berukuran besar, sekitar 4 x 6 meter persegi dengan bobot hingga 3 ton. Isinya lengkap, dari kabin untuk tidur berkapasitas empat orang, dapur, kamar mandi, hingga bagasi penyimpanan. Merasa tak puas, Irwan terus mengembangkan rancangannya hingga bisa membuat trailer berukuran lebih kecil yang ringkas dan ringan. Namun fasilitasnya tetap lengkap. Model trailer buatannya disebut Teardrop, di mana dinding trailer bisa dibuka dan dilepas saat parkir, sehingga ruang kabin menjadi lebih lega.

Tak hanya membuat trailer, Irwan juga bereksperimen dengan membangun sebuah motorhome yang menempel pada mobil jip pikap. Kelebihannya, kabin motorhome bisa dilepas dari mobil, tidak menempel. Di dalam karavan ini fasilitasnya lebih lengkap lagi: kamar mandi dengan air panas, penyejuk ruangan berkekuatan 2PK, dapur dengan kompor dua tungku, serta sistem hiburan elektronik. "Semuanya dibuat untuk menunjang hobi saja, dan kebutuhan jalan-jalan dengan keluarga sendiri," kata Temmy, yang turut membantu suaminya di bengkel.

Meski Irwan belum menjual hasil karyanya ini dan menerima pesanan secara komersial, ia bersama anaknya mendirikan Samarauke Adventure. Lewat perusahaan itu, mereka menyewakan mobil dan trailer-trailer tersebut kepada pihak lain dengan minimal durasi penyewaan selama lima hari. Samarauke juga menyediakan pengemudi dan kru untuk mengawal penyewa dalam perjalanan. "Kendaraan kami cocok digunakan untuk perjalanan overland (jalur darat) jarak jauh dan jangka waktu lama."

Putra Irwan yang mengelola Samarauke Adventure, Luthfi Prawira Putra, menjelaskan saat ini ayahnya adalah satu-satunya pembuat trailer camper di Indonesia. "Memang belum ada pabrik atau perusahaan karoseri yang membuat model semacam ini," ujarnya. Tapi, kata dia, seiring dengan semakin ngetrennya model perjalanan roadtrip memakai camper van (mobil dengan kabin seperti rumah), semakin banyak pula rumah modifikasi yang menyediakan jasa pembuatan kendaraan khusus ini.

Luthfi menjelaskan biasanya kendaraan yang cocok untuk dijadikan camper van adalah mobil-mobil jenis minibus atau sport utility vehicle yang kapasitasnya besar. Beberapa merek yang populer antara lain Mercedes-Benz Sprinter, VW Caravelle, atau Toyota Hi-Ace. "Biasanya orang memodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing."

PRAGA UTAMA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus