Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) Adli Hakim menjelaskan penyebab antrean panjang penumpang KRL terjadi di Stasiun Bojong Gede pagi ini.
Adli Hakim menyebut antrean itu adalah imbas dari penyekatan penumpang KRL agar tak terjadi kerumunan di dalam kereta. "Penyekatan pengguna di sejumlah titik stasiun sebelum masuk ke peron dan KRL," kata dia saat dihubungi, Senin, 1 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang warganet mengeluhkan antrean penumpang di peron Stasiun Bojong Gede, Bogor, pada pagi ini. Keluhan itu diunggah akun @apayangkaumau_ hari ini pukul 07.34.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam cuitannya, netizen itu mempertanyakan alasan KAI Commuter membuat penumpang mengantre. "Biasanya juga kami langsung masuk dan tidak perlu antre, apakah ada ketentuan baru? cuit @apayangkaumau_.
Menurut Adli, pihaknya harus tetap membatasi jumlah penumpang di dalam kereta. Selama pandemi Covid-19, KAI Commuter menetapkan maksimal penumpang 74 orang per gerbong.
Dia berujar, antrean memang tak terhindarkan, khususnya di stasiun dengan volume penumpang yang tinggi.
"Memang ada di stasiun-stasiun yang volume pengguna tinggi dan terutama di jam-jam sibuk pagi dan sore hari," kata dia.
Baca juga: Penumpang KRL Jabodetabek Menurun, dari Stasiun Bogor Naik 4 Persen
KAI Commuter mencatat ada 7.912 penumpang di Stasiun Bojong Gede hari ini per 09.00. Jumlah ini, menurut Adli, merupakan angka rata-rata setiap harinya.