Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Olahraga Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Refluks Asam Lambung

Olahraga dengan dampak sedang dan rendah adalah cara yang tepat untuk mencegah serangan refluks asam.

27 Juli 2022 | 15.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita siap olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga secara teratur akan membantu mencegah dan mengurangi keparahan refluks asam atau mulas. Tetapi hati-hati memilih jenis latihan karena ada beberapa olahraga yang jutru memperburuk atau memicu refluks asam.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anjali Mone, ahli gastroenterologi di Lenox Hill Hospital di New York, Amerika Serikat, mengatakan bahwa aktivitas fisik yang konsisten sangat penting untuk mengurangi refluks asam. "Itu karena olahraga dapat membantu meningkatkan massa otot dan mengurangi lemak tubuh, yang keduanya terbukti meningkatkan refluks asam," kata dia, dikutip dari Livestrong, Selasa, 25 Juli 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mone menambahkan, olahraga juga diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk risiko kanker yang lebih rendah, kesehatan jantung yang lebih baik, dan fungsi kekebalan yang lebih baik. Kuncinya karena olahraga meningkatkan suasana hati. Itu masalah besar, mengingat penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dapat mmengganggu kesehatan emosional, terutama kecemasan dan depresi, menurut sebuah studi November 2019 di Cureus Journal of Medical Science.

Olahraga dengan dampak sedang dan rendah adalah cara yang tepat untuk mencegah serangan refluks asam lambung, kata Mone. Olahraga ini termasuk berjalan, yoga, pilates, bersepeda, renang, lintas alam, kayak, tai Chi, panjat tebing, dan latihan kekuatan dengan repetisi tinggi dan beban rendah. 

Olahraga apa pun dengan gerakan lembut lebih baik, kata pelatih yang berbasis di California Rocky Snyder. Berjalan, khususnya, adalah salah satu cara terbaik untuk tetap aktif tanpa memperparah gejala, tambahnya. 

Khusus untuk Pilates dan yoga, ada banyak jenis gerakan yang sering melibatkan lipatan dan inversi ke depan, pose yang menciptakan lebih banyak tekanan perut. "Bila ini terjadi, dapat meningkatkan jumlah refluks asam karena ketegangan pada perut," kata Atif Iqbal, direktur medis Pusat Perawatan Pencernaan di MemorialCare Orange Coast Medical Center. "Melipat tubuh ke depan yang sederhana baik-baik saja, terutama jika terasa memulihkan, tetapi jika melakukan crunch atau membuat kontraksi di perut, itu dapat menyebabkan kekambuhan."

Selain menghindari latihan otot perut, sebaiknya hindari gerakan high-impact yang melibatkan lompatan dan sprint. Berlari, khususnya, seringkali dapat memicu refluks asam, kata Mone. Begitu juga latihan kekuatan dengan beban yang lebih berat, itulah sebabnya fokusnya harus lebih banyak repetisi dengan beban yang lebih ringan daripada meningkatkan beban dan volume.

"Selama episode refluks asam, sfingter esofagus bagian bawah - yang merupakan otot yang berfungsi sebagai penghalang antara kerongkongan dan lambung - terbuka dan memungkinkan asam lambung untuk melakukan perjalanan ke kerongkongan, yang menyebabkan gejala refluks asam," katanya. "Latihan yang meningkatkan tekanan perut, termasuk latihan berdampak tinggi, berlari, angkat berat dan crunch perut, dapat memicu mulas."

LIVESTRONG

Baca juga: 6 Makanan Penting yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus