Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DEN HAAG - Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) kemarin menerbitkan laporan terbaru berkaitan dengan hasil investigasinya di Douma, Suriah. Para ahli senjata global mengkonfirmasi bahwa gas klorin digunakan di sebuah kota di Suriah pada Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Misi pencarian fakta menetapkan bahwa klorin dilepaskan dari silinder mekanis di Al Talil di kawasan Saraqeb pada 4 Februari," demikian pernyataan OPCW, kemarin. Selain temuan silinder, kesimpulan tim OPCW juga didasarkan pada keterangan saksi, sampel keberadaan klorin yang tidak biasa di lingkungan setempat, serta jumlah pasien di fasilitas medis sesaat setelah insiden yang menunjukkan tanda dan gejala konsisten dengan paparan klorin dan bahan kimia beracun lainnya. "Saya mengutuk penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata untuk alasan apa pun," kata Ketua OPCW Ahmet Uzumcu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Douma, wilayah di Ghouta Timur, Suriah, yang masih dikuasai kelompok pemberontak Suriah, menjadi target serangan gas beracun pada April lalu. Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis menuding rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai dalang aksi tersebut. Assad dan sekutunya, Rusia, membantah terlibat dan mengatakan bahwa serangan gas dilakukan pemberontak.
Tim OPCW akan menyerahkan hasil penyelidikan kepada pihak Konvensi Senjata Kimia. Laporan ini nantinya diteruskan ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. FRANCE24 | ANADOLU | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo